- Tak Diundang -

1.9K 206 28
                                    

Hari ini, adiknya Tetsu-kun, Kay-chan sedang menginap di rumah kami. Maap gais author numpang nongol, hehe. Kata Kay-chan, ia kesepian di rumah karena orang tuanya sedang pergi keluar kota selama beberapa hari.

Aku dan Kay-chan memang jarang bertemu. Tapi, kami cukup mengenal satu sama lain. Kami juga sering video call untuk membicarakan Tetsu-kun atau sekedar berbagi kabar.

Ngomong-ngomong, sekarang jam 20:00 malam. Tetsu-kun masih bekerja. Paling cepat ia akan pulang jam 21:00 tapi, entahlah untuk hari ini.

"Apakah (Name) nee-chan sudah menyelesaikan buku yang nee-chan beli minggu lalu?" tanya Kay-chan.

Aku mengangguk. "Uhm, tentu. Apa Kay-chan mau meminjamnya?"

"Bolehkah?"

"Tentu saja boleh! Ceritanya bagus, loh tentang vampire yang jatuh cinta dengan manusia. Sangat mengharukan, aku sampai menangis beberapa hari setelah membaca buku itu," jelasku penuh semangat.

Ah iya, aku adalah seorang penulis yang juga merupakan kolektor buku. Aku sangat menyukai genre romance, comedy, dan juga fantasy.

"Wah, sepertinya bagus, nee-chan. Aku akan membacanya," balas Kay-chan ikut bersemangat.

ting tong

"Ara, apa itu Tetsu-kun?" gumamku lalu berdiri hendak membuka pintu.

Kay-chan mengekor dibelakangku. "Onii- chan tumben sekali, aku jadi curiga."

Aku membuka pintu rumah dan mendapati Tetsu-kun membawa seorang gadis dengan pakaian ketat berdiri disampingnya. Chotto matte! Kenapa Tetsu-kun membawa wanita lain ke rumah malam-malam begini?

"Tadaima," ucap Tetsu-kun pelan.

Aku menatapnya datar. "Okaeri. Silahkan masuk."

Tetsu-kun memandang ke arah Kay-chan. "Loh? Kay? Sedang apa kau disini?"

Kay-chan memandang Tetsu-kun dengan pandangan tak bersahabat. "Memangnya tidak boleh? Onii-chan sombong sekali."

Aku memegang bahu Kay-chan lalu tersenyum tipis. "Sudah, Kay-chan ayo kita masuk! Bantu aku membuat teh, ya."

Kay-chan menghela napas. "Wakatta."

"Are? Tetsurou-kun punya adik?" tanya wanita disamping Tetsu-kun.

Tunggu, apa dia baru bilang 'Tetsurou-kun' ? Cih. Memangnya dia siapa?

"Ah, iya aku punya. Kami selisih 8 tahun, sih. Dia masih SMA," jelas Tetsu-kun canggung. Btw, aslinya watashi masih SMP yap wkwk. Kelas 9 sih, taun ini lulus nie xD

Setelah itu, ia dan si wanita itu memasuki rumah dan duduk di atas sofa. Sementara itu, aku izin pergi ke dapur untuk membantu Kay-chan.

"Nee-chan, wanita itu siapa, sih? Apakah nee-chan kenal? Ah, meskipun nee-chan kenal tetap tidak sopan, kan membawa wanita lain malam malam tanpa seizin nee-chan," ungkap Kay-chan sebal.

"Aku tidak mengenalnya. Aku bahkan baru pertama kali ini bertemu dengannya," balasku sembari mengaduk teh.

Kay-chan mengambil nampan di rak. "Aku sangat kesal dengan penampilannya, sungguh. Kuharap kau bisa mengusirnya nee-chan."

Aku menaruh teh keatas nampan. "Ne, Kay-chan meskipun aku tidak menyukai wanita itu aku tidak bisa begitu saja mengusirnya. Itu tidak sopan, kau tahu. Siapa tahu dia partner kerja Tetsu-kun yang sedang membantu mengerjakan sesuatu."

"Nee-chan, kadang aku merasa kau terlalu baik untuk si baka onii-chan itu. Lihat, disaat seperti ini bahkan kau masih saja berpikir positif," balas Kay-chan.

Aku tertawa singkat. "Sudahlah. Ayo kita antarkan teh ini!"

***

"Silahkan diminum," ucapku setelah menaruh teh di meja.

"Ara ara. Jadi, ini istrimu Tetsurou-kun?"

Tetsu-kun mengangguk. "Iya. Sayang, kenalkan ini Irma-san. Dia partner kerjaku untuk saat ini."

Aku mengangguk singkat. "Irma-san, yoroziko onegaishimasu."

Irma-san tersenyum tipis. "Ha'i ha'i."

Malam itu, aku dan Kay-chan hanya bisa menghabiskan waktu di kamar sembari sesekali mengintip yang Tetsu-kun dan Irma-san lakukan di ruang tamu.

Sebenarnya, aku tidak masalah jika mereka sekedar partner kerja. Demo, cara berpakaian Irma-san dan posisi duduknya yang terlalu dekat dengan Tetsu-kun membuatku kesal sendiri.

Pukul 11 malam, Irma-san baru pulang. Kay-chan juga sudah tidur duluan setelah membaca seperempat bagian dari buku yang ia pinjam.

Aku beranjak ke ruang tamu dan membereskan gelas serta menyapu lantai. Aku yakin, tidak mungkin Tetsu-kun akan membereskan ini.

"(Name)-chan, daijōbu? Apa kau perlu bantuanku?" tanya Tetsu-kun.

Aku menggeleng. "Tidak. Kau hanya akan mengacaukannya nanti."

Tetsu-kun menatapku aneh, "Apa maksud kata-katamu, (Name)-chan?"

"Tentu saja kau hanya akan mengacaukan ini. Kau saja tidak bisa membereskan barangmu sendiri," balasku sarkas. Yabai yabai, sepertinya aku agak kelewatan.

Tetsu-kun menatapku tajam. "Aku ini bekerja terus (Name)-chan! Aku tidak ada waktu untuk belajar melakukan pekerjaan rumah tangga sepertimu itu."

Aku memejamkan mataku sejenak.  "Urusaii! Tidurlah sendiri untuk malam ini."

"A-apa? Tunggu, (Name)-chan! Kau ini kenapa, sih?" Tetsu-kun mencekal tanganku yang hendak pergi.

"Aku tidak kenapa-napa. Aku hanya ingin tidur sendiri untuk malam ini," balasku kesal.

"Kau ini kenapa? Apa kau cemburu dengan Irma-san? Aku, kan sudah bilang padamu dia cuma partner kerjaku, (Name)-chan tidak lebih! Jangan bersikap kekanak-kanakan begitu," ucap Tetsu-kun tidak kalah kesal.

Aku menatap Tetsu-kun sendu. "Oh, jadi selama ini aku kekanak-kanakan, ya? Gomenne, Tetsu-kun."

Aku melepaskan cekalannya dan langsung berlari ke kamar tamu dimana Kay-chan tidur. Sepertinya, aku akan tidur bersama Kay-chan saja untuk malam ini.

Husband | | Kuroo Tetsurou X ReadersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang