Selesai

1.6K 252 22
                                    

Ekor mata changbin gak lepas dari felix yang masih fokus ngompres lebam di tangannya.

"Lix.. sejak kapan?"

Felix ngangkat kepalanya, nyatuin tatapan matanya dengan tatapan changbin.

Senyum tipis dibentuk bibir tipis felix, kepalanya balik nunduk lagi.

"Gak tau, gue pikir selama ini cuma sekedar perasaan butuh. Kayak gimana biasanya gue selalu butuh lo bin."

Changbin diem, ngebiarin felix lanjutin kalimatnya.

"Tapi waktu ngeliat lo bagi perhatian untuk yang lain rasanya gak terima, gue benci banget bin. Sakit."

Jari jari kecilnya main di telapak tangan changbin, sedikit usaha untuk mengusir perasaan canggung.

"Alasan klasik kenapa gue gak mau ngasi tau lo ya itu, gue takut lo berubah, lo ngejauh."

Pandangannya yang semula terkunci di genggaman tangan perlahan diangkat. Tangannya juga terulur ngusap pipi yang lebih tua.

"Karena kalo lo ngejauh.. gue sendirian, gak punya siapa siapa lagi."

Changbin mejamin matanya, ngerasain sapaan lembut tangan felix di pipinya. Menormalkan gemuruh detak jantungnya yang mungkin bisa di dengar felix di ruangan sesepi ini.

Tangan changbin keangkat, megang tangan felix yang masih betah di pipinya.

Satu hembusan nafas changbin keluarkan sebelum ngelepas sentuhan lembut felux di pipinya kemudian menarik badan ramping didepannya untuk dipeluk.

"Maaf ya lix, maaf harus bertahan sama cowok sepengecut gue."

Felix ngangguk pelan, "Tapi bin, kak chaeyoung.."

Changbin gak ngejawab, cuma helaan nafas yang felix dengar disertai pelukan changbin yang makin erat.

Sedang disisi lain dari celah pintu uks, satu orang berdiri dengan senyum miris.

"Atas nama temen gue, i'm so sorry. Gue juga kesel punya temen kayak gitu."

Perempuan dengan rambut sebahu itu noleh, senyumnya sedikit lebih lebar atau lebih ikhlas?

Sekalipun dia gak tau kapan chan berdiri dibelakangnya.

"Gak ada yang salah. Semua cuma perihal keadaan."

Chan naikin bahunya, "Gue yakin  lo pasti tau akhirnya bakal kayak gini.  Tapi lo bahkan tetap bertahan, sekalipun tau kalau dari awal hatinya changbin gak pernah untuk lo, chae."

🌉

"Minho anjing katanya mintak segigit, ini sisa setengah doang, ngotak babi."

"Heh gak sopan! Gue lebih tua ya, jadi gue punya hak untuk makan sebanyak apapun yang gue mau."

Hyunjin ngangkat bungkusan batagor ditangannya yang tinggal setengah.

"Ya tapi ini kan belinya pake duit gue! Ah bang minho mah ngeselin." Kesel banget hyunjin asli, mana tadi belinya ngantri panas panasan.

"Dih gue kan lebih senior, suka suka gue dong." Balas minho santai.

"Ya urusannya sama batagor gue apaan? Mana ada senioritas dalam per- batagoran."

Chan yang dari tadi duduk sambil nyimak cuma bisa gelengin kepala. Kemudian matanya teralih kearah sosok yang datang mendekat kearah mereka bertiga.

lovestory | 스트레이키즈 [DISCONTINUE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang