Dua Kali

1.7K 301 13
                                    

"Fe- felix ilang.."

Changbin ngerutin dahinya, sorot matanya mendadak serius. "Maksudnya?"

"Gimana bisa? Kan udah dibilang jangan jauh jauh dari satu sama lain."

Denger omongan chan barusan bikin jisung makin ngerasa gak enak. Hyunjin yang sadar situasi akhirnya nyoba buat nengahin.

"Kalem. Gimana felix bisa ilang min?"

Seungmin ngelirik jisung yang gak mungkin untuk ngejelasin semuanya dengan kondisi masih sesenggukan.

"Kata jisung tadi dia ke kamar mandi sebentar, bareng felix juga. Tapi waktu keluar dari kamar mandi, felixnya udah gak ada.."

Minho ngehela napas, "dia disini. Tadi gue liat dia diantara penonton."

Sontak enam manusia lainnya ngeliatin minho kaget.

Changbin ngacak rambutnya kesel, terus ngelangkahin kakinya cepet pergi dari situ.

"Bin mau kemana? Changbin!" Teriak chan yang gak dihiraukan changbin.

"Jin susul changbin,"

Gak nunggu lama hyunjin langsung manut sama apa yang disuruh abangnya.

"Kalian keruang tunggu aja ya? Felix biar-"

Jisung berdiri terus ngegeleng heboh, "gak mau! Aku ikut cari felix,"

Seungmin disusul jeongin juga ngeiyain omongannya jisung.

Minho mijet pangkal hidungnya capek, sedangkan chan cuma bisa ngehela napas.

"Oke kalian ikut. Seungmin jeongin ikut kakak, jisung sama minho."

🌉

Changbin nendang satu persatu pintu ruang kelas, masuk kedalamnya sambil neriakin nama felix.

Persetan sama acara pensi yang masih berlangsung pikiran changbin sekarang cuma tentang felix.

"LIX? FELIX?"

Kosong, sepi gak ada tanda apapun yang nunjukin kalau felix ada disitu.

Dan ini kelas terakhir dari semua kelas yang udah changbin cek.

"Gue udah periksa ruang bahasa sama semua labor, gak ada." Hyunjin nyamperin changbin.

"AGHHH!-

Bugh!"

Teriakan frutasi changbin kedengeran sepanjang koridor kosong itu, disusul suara dari pukulan changbin dengan dinding didepannya.

Sedangkan hyunjin cuma ngehela napas, ngebiarin changbin rileks dulu.

Bukannya rileks changbin malah mau ngedaratin satu tinjauannya lagi kearah dinding, sebelum tangannya ditahan hyunjin.

"Gausah buang buang tenaga, simpen aja, dipake nanti buat mukul si bajingan itu."

🌉

"Udah kita cek keruang musik sama ruang seni, gak ada." Kata minho nyamperin chan.

Chan ngeluarin hpnya, ngecheck sesuatu sebelum akhirnya buka suara, "orang suruhan gue belum ngasih kabar kalau felix dibawa keluar area sekolah,"

"Berarti kak felix masih disekolah?" Jeongin nanya.

Jisung gigit bibir bawahnya, "tapi kita udah ngecek semua ruangan yang ada disekolah,"

Chan ngangguk, setuju sama pernyataan barusan.

"Udah ngecek sampe gudang?" Seungmin buka suara.

Minho miringin kepalanya ragu, "kayaknya gak mungkin sampe gudang,"

"Iya, gudang sekolah kan dikunci terus, yang megang kunci juga gak tau siapa."

Seungmin masih gak puas sama jawaban itu, muter otaknya buat nyari kemungkinan lainnya.

Sampai akhirnya jeongin ngomong, "bukannya kalau ada acara gini gudang gak dikunci? Kan properti acara sebagian besar disimpen digudang?"

Empat orang selain jeongin saling tatap, "anj-"

Umpatan dari mulut chan tertahan, dipotong sama sapaan kalut, "chan!"

"Chaeyoung?" Tanya chan heran.

Perempuan rambut pendek itu keliatan ngos ngosan dengan raut wajah khawatir.

"Fe- FELIX!"

"Felix dimana?"

Chaeyoung ngatur napasnya sebentar, "gudang!

Chan ngalihin pandangannya ke minho, "kabarin changbin!"

Chan, seungmin, sama jeongin ngelangkahin kakinya duluan, dipimpin chaeyoung didepannya.

Sedangkan minho langsung berusaha ngabarin changbin sambil berusaha nyusul langkah kaki yang lain.

Ninggalin jisung yang masih fokus ngiket tali sepatunya dan gak tau kalau udah ditinggalin minho dan yang lainnya.

"Loh, kok ditinggal."

Jisung berdiri, siap siap melangkah untuk nyusul yang lain. Sebelum mulutnya dibekap dari belakang.

"Mphh! Lep- ash!"

Jisung berontak berusaha ngelepasin diri, walaupun pandangannya udah gak fokus, kepalanya rasanya udah muter.

Sampai akhirnya semuanya gelap.

🌉

"Bin, langsung bawa pulang aja felix. Nanti baru deh lo nyusul kalau mau ikut kelarin ini masalah." Kata chan.

Changbin ngangguk pelan, matanya masih fokus ngeliatin felix yang tidur dipahanya.

Gak changbin aja yang fokus, semuanya fokus ke felix. Kecuali jeongin.

Laki laki manis serupa rubah itu ngeliatin sekeliling bingung, ngebatin karena ngerasa ada yang kurang.

Hyunjin dengan jiwa bucinnya akhirnya sadar sama gelagat pacarnya.

"Kenapa, hm?" Tanya hyunjin pelan. Elusan tangannya dikepala jeongin ngebuat pacar manisnya noleh kearah dia.

"Kak jisung mana ya?" Jawab jeongin, kemudian kembali ngeliat sekeliling buat mastiin. "Kok gak ada.."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Karena kayanya ini udah kepanjangan jadi aku bagi jadi dua.

See u on next chapter gais!

lovestory | 스트레이키즈 [DISCONTINUE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang