V for SHIVVINES

36 19 21
                                    

Suara alarm membangunkam tidur nyenyak alice.
Alice bergegas untuk pergi mandi dan berangkat ke sekolah

Pagi yang cerah tiba tiba mendung,mau tidak mau alice harus menerobos hujan untuk sampai ke halte bus

Alice berdiri di halte sambil bermain rintik hujan yang jatuh di yang di tangan nya yang mungil.tanpa ia sadari ada mobil yang berdiri tepat di depannya

"Alice,"seru sang pengemudi mobil dari kursi pengemudinya

Alice pun tersadar dan mencari sumber suara itu

"Han,kau kanapa disitu?"

Peter pun turun dari mobilnya dengan menggunakan payung

"Ayo berangkat bersama ku,"ajak peter sambil meraih tangan alice

"Aa tidak usah,saya menunggu bus saja han,"

"Ya apa di rumahmu tidak ada jam.jika kau menunggu bus kau akan telat sampai di sekolah,"

"Tapi saya sudah banyak merepotkan kamu han"

"Ayo ikut,aku tidak menerima penolakan"

Dua orang remaja itu pun masuk ke mobil.karena hujan cukup deras peter melajukan mobilnya dangan kecepatan rendah

"Alice,jangan berbicara terlalu formal dengan ku.aku bukan kepala sekolah,"ucap peter mencairkan suasana

"Baik,maaf jika itu membuat mu risih,"ucap alice sambil menatap peter

"Han apa lukamu sudah di obati?,maaf karena aku kamu terluka"

"Tidak perlu minta maaf alice,"sambil fokus menyetir

"Hmm,bagaimana jika aku teraktir kamu makan di cafe dekat sekolah,"

"Hmm boleh juga"

Meraka pun sampai di sekolah,mareka menjadi pusat perhatian banyak siswa.peter segara menarik tangan alice untuk lari menuju kelas alice
Setelah sampai di kelas alice peter melepaskan tautan tangannya dengan alice

"Maaf,"ucap peter canggung

"Tidak apa apa han,dan terimakasih atas tumpangannya"ucap alice sambil tersenyum manis,hingga dapat membuat jantung peter berdetak lebih cepat.

Alice pun menaruh tas nya pada kursinya
"Alicee,aku punya hot news"ucap tasya dengan antusias

"Apa?"ucap alice tidak kalah antusias

"Sekolah kita akan kedatangan guru baru"

"Hanya itu,aku kira apa"

"Heh rumornya guru itu sangat tampan"

"Walau pun tampan dia sudah tua,aku tidak terlalu tertarik dengan yang lebih tua dari ku"ucap alice sambil mengejek tasya

"Terserah,"ucap tasya jengkel kepada alice

Bel berbunyi,sambil di ikuti suara derap sepatu menuju kelas alice.para pandang tertuju kepada laki laki yang berdiri di depan kelas

"Hay,saya guru baru di sini.nama saya jung jaehyun.saya rasa saya belum setua yang kalian kira,umur saya terpaut sekitar 3 tahun dengan kalian.Saya akan mengajar pelajaran Bahasa jepang"

alice memandang guru itu dengan tatapan aneh,

"jadi ada yang mau ditanyakan?"tanya guru itu kepeda murid di dikelas

"wah kenapa bapak terlihat sangat tampan",ucap wang sora si gadis pemegang sabuk hitam tekwondo

"boleh minta nomer handphonya pak?"

"user ig bapak apa?"

ya begitualah antusias penghuni kelas,kecuali para kaum laki laki dan alice

"kamu yang di pojok kanan ruangan,siapa nama mu?"tanya jaehyun pada alice.

"saya alice pak",ucap alice dengan ragu

"bisa nanti saat istirahat  keruangan saya"

"baik pak"

setelah kericuhan yang terjadi di rungan kelas alice kembali tenang.karena bel istirahat berbunyi

"alice mau ku temani",tanya tasya.

"tidak usah lebih baik kamu kekantin"

alice menuju ruangan guru bahasa jepang tersebut.alice mengetuk pintu di depannya

"masuk "ucap pemilik ruangan tersebut

"ada apa bapak memanggil saya"

"tidak,hanya ingin berbicara beberapa hal.duduk lah "

alice pun duduk di sofa,yang langsung berhadapan dengan jaehyun

"ya aku rasa kamu tidak sebodoh itu"

"maksud bapak?"

"sepertinya kamu terlalu mengejar dunia menusia,sampai kamu lupa bahwa itu terlalu mustahil untuk mu"

"jika hanya itu yang bapak bicaran bukankah lebih baik saya keluar"

saat alice handak keluar jaehyun menarik tanggan alice,alice merasa kerjatuh kedalam lubang hitam.dengan bau yang pengap yang mendominasi udara di hidungnya "

bangcahan pov

bangchan terbangun dari tidurnya,tapi ia merasa di perhatikan oleh seseorang.padahal ia selalu mengunci kamarnya mustahil untuk orang asing masuk kekamarnya.saat bangchan menengok kearah samping,ia tidak mendapati kejanggalan.jadi ia pikir ia hanya berhalusinasi.tetapi saat ia  memjamkan matanya ia merasa ada yang menyentuh garis rahangnya yang tegas.dengan memberanikan diri ia membuka mata.

"siapa kamu?"dengan sedikit berteriak

pria berwajah pucat dengan taring di mulutnya tertawa dengan kencang,sampai menggema begitu keras di kamar bangchan

"wah nak kamu melupakan ayah mu?"

"anda jangan asal bicara ya"dengan nada marah yang memuncak

"ya jadi si tua bangka itu tidak memberitahu mu ya"

"aku tidak mengerti"

"kamu bukan manusia biasa kamu sama seperti ku.si tua bangka itu hanya orang yang aku suruh untuk membesarkan mu di dunia manusia,dengan imbalan uang tentunya."

"jadi mari kembali kedunia mu nak"

"apa anda gila,tinggi sekali halusinasi anda"

"wah jadi kamu ingin pembuktian nak,ayo ikuti aku biar tua bangka itu mengataknnya sendiri"

bangchan pun mengikuti charles,menuju ruang keluarga.di sana ia mendapati ayahnya bersimpuh sambil dengan darah di sudut bibirnya.

saat bangchan ingin menolong ayahnya,charles mecegahnya

"apa kabar kawan, lama tidak bertemu.wow salah ternyata kamu membesarkan anak ku dengan buruk ya."

"bisa kah kamu memberitahu perjanjin kita dulu,sebelum mulut mu bertambah lebar"

ayah bangchan pun meceritaknya dengan rinci tanpa ada yang tertinggal,bangchan tidak menyangka bahwa ia bukanlah manusia

"terimakasih kawan,selamat menjemput ajalmu"

dengan seketika ayah bangchan menjadi abu hitam.

"bagaiman nak,masih belum percaya?"

mohon maaf banget udah hampir 2 minggu lebih gak update cerita ini.makasih yang udah baca cerita ini,yang gak jelas parah hehehe

jadi ada yang penasaran gak nih sama jaehyun?tunggu capter selanjutnya yaa














SHIVVINES.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang