Meskipun usianya masih sepuluh tahun tetapi Jake sangat mengerti apa yang namanya suatu hubungan, bahkan ia memiliki seorang kekasih yang merupakan tetangganya yaitu Jung Goeun, anak perempuan cantik seusianya yang memiliki surai hitam legam yang panjang. Mereka telah menjalin hubungan baru seminggu yang lalu, tetapi karena Goeun sangat manis dan juga baik Jake sangat menyayangi anak perempuan itu. Mereka selalu bermain bersama, kedua orang tuapun juga tidak ada yang curiga hanya mengira bahwa keduanya hanya sekedar teman dekat.
Nyatanya Jake pernah merasakan apa yang namanya sebuah ciuman meski hanya di pipi.
“Jake, kau mau ke mana?” tanya ibunya ketika melihat Jake yang sudah berdandan rapi, padahal hari ini hari minggu jarang sekali bagi Jake untuk bermain keluar rumah.
“Main bersama dengan Goeun.”
Mendengar jawaban Jake, Kang Hyewoo pun berteriak memanggil Sunoo. “Sunoo! Sunoo!” Sampai anak lelaki yang dipanggilnya itu datang dengan raut bertanya.
“Main bersama dengan Kak Jake, ya,” katanya yang kemudian mendapat anggukan dari Sunoo, sementara Jake yang sudah memakai sepatu memandang ibunya dengan raut memohon. “Ibu aku akan bermain dengan Goeun dan juga teman sekolahku yang lain, Sunoo pasti akan merasa asing dengan mereka.” Jake beralasan berharap ibunya tak mengizinkan Sunoo pergi bersamanya, tetapi Kang Hyewoo justru menggelengkan kepala. “Ajak saja Sunoo, kasian sudah lama ia berada di rumah. Sunoo juga pasti bosan, jadi kau ajak juga bermain di luar.”
Sementara Sunoo sendiri justru senang apalagi ketika mendengar Jake akan bermain bersama banyak teman, Sunoo akui sudah lama ia merasa kesepian dan ingin mencoba bergaul dengan yang lainnya. Dengan senang Sunoo meraih tangan Jake, tersenyum riang mengikuti setiap langkah kaki Jake keluar rumah mengabaikan raut wajah Jake yang terlihat kesal.
Tetapi Sunoo tidak pernah menyangka jika pada akhirnya justru ia dihadapkan pada situasi canggung di mana mereka bertemu dengan seorang anak perempuan dengan surai panjang yang diikat dua, namanya Jung Goeun. Dia cantik tetapi sedikit menyebalkan menurut Sunoo, karena anak perempuan itu; Jake menjadi lebih mengutamakan anak itu dibandingkan Sunoo, meski Jake masih tetap menyahut ketika Sunoo memanggil tetapi tetap saja Sunoo kesal.
“Aku mau es krim,” pinta Sunoo ketika mereka bertiga duduk di pinggiran taman komplek, Jake duduk di tengah, di sisi kiri Goeun yang duduk sementara di sisi kanan Sunoo yang duduk.
“Beli saja, bukan malah meminta.” Goeun berbicara sinis melihat kelakuan manja yang katanya adik Jake padahal seingatnya Jake itu anak tunggal, lalu Sunoo adik Jake dari mana? Lagipula melihat sifat Sunoo yang sangat manja pada Jake membuatnya geli dan merasa kesal. Karena anak lelaki itu telah menghancurkan kencan pertamanya dengan Jake.
Sunoo terus merengek bahkan menatap sendu pada Jake sehingga Jake tidak tega dan akhirnya beranjak untuk membeli es krim “Kalian berdua tunggu saja di sini, aku yang akan beli. Goeun rasa Strawberi, ‘kan? Sunoo ingin rasa apa?”
Sunoo meletakkan jari telunjuknya di dagu, memikirkan rasa yang ia inginkan. “Aku ingin rasa coklat, vanila, strawberry dan juga melon.” Melihat tingkah Sunoo justru Jake memandang gemas, mengangguk-ngangguk mengerti dan berjanji akan membelikan Sunoo es krim yang paling spesial. Tetapi karena hal itu pula justru membuat Goeun memutar matanya kesal.
Sepeninggalan Jake, Goeun mendekatkan diri pada Sunoo. Ia menatap sinis layaknya peran penjahat di setiap drama yang tampil di televisi. “Kau adik Jake dari mana? Anak pungut?” ujarnya tetapi Sunoo sama sekali tidak menggubris justru Sunoo sama sekali tidak mengacuhkan keberadaan Goeun yang kian mendekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vixiato | JakeNoo ✗
Fiksi PenggemarViziato; bahasa italia yang artinya manja. Satu hal yang dapat mengambarkan Sunoo bagi Jake. *** Jake tak pernah mengharapkan sosok adik dalam hidupnya lagipula ia adalah anak tunggal, tapi kehadiaran Sunoo membuat ia harus bersikap layaknya seorang...