Hwang Hyunjin dibuat ketar-ketir karena kekasih manisnya sedang menjalankan aksi mogok bicara padanya. Hyunjin sudah mencoba mengajaknya bicara, membuatkannya makan malam, membelikannya banyak permen jelly. Namun semua usahanya berujung dengan sia-sia dan Hyunjin nyaris gila karenanya.
Semua berawal dari fotonya yang tersebar di kalangan penggemar. Sebenarnya itu hal wajar mengingat dia adalah seorang public figure (selebgram). Apa yang salah? Oh tentu saja salah karena kekasih manisnya itu adalah tipe orang yang cemburuan.
Hyunjin pusing, ingin makan ramyeon saja rasanya.
"Heh Hyunjin!" tegur Changbin.
Hyunjin yang kala itu sedang melamun langsung terlonjak kaget.
"Heh lo apain adik gue sampe dia nggak mau makan dua hari?"
"Lha? Gue nggak ngapa-ngapain, Bang." Hyunjin bingung, dia salah apa lagi sekarang?
"Kalau lo nggak ngapa-ngapain, adik gue nggak bakal mogok makan, Bodoh." Kepala Hyunjin didorong pelan tapi si empunya kepala tidak peduli—masih sibuk dengan pikirannya.
Changbin ikut duduk di samping Hyunjin yang kembali melamun. Sedikit melirik pada Hyunjin yang terus-menerus menghela napas pelan. "Ini masih masalah yang sama, Jin?"
"Iya, Bang."
Kali ini Changbin ikut menghela napas, "Lo udah coba ngomong sama dia?"
"Bang, gue ajak ngomong aja dia nggak jawab apa-apa. Dia ngehindar dari gue."
Changbin mengangguk paham. "Gue nggak tahu harus kasih saran gimana karena lo tahu sendiri adik gue itu tabiatnya kayak gimana."
"Enggak apa-apa, Bang. Nanti gue coba temuin dia lagi. Dia di rumah 'kan?"
"Iya, dia bahkan nggak keluar kamar, Jin. Lagi ngeramin telor kali." Changbin bergurau tapi Hyunjin tidak berniat untuk tertawa sedikit pun. Gurauan Changbin tidak payah, hanya saja Hyunjin sedang tidak minat untuk bergurau.
Sadar akan diamnya Hyunjin, Changbin kembali bersuara. "Kalau lo emang udah nyerah sama kelakuan adik gue, lo boleh tinggalin dia."
"Bang," Changbin menoleh pada Hyunjin yang sedang menatapnya tidak percaya.
Senyum Changbin terbit, "Serius Jin, daripada lo ngerasa terkekang sama dia, mending lepas aja. Gue juga pernah bilang 'kan kalau hubungan kalian mulai nggak sehat ada baiknya lo balikin Jeongin ke gue."
Hyunjeong
Setelah obrolannya dengan Changbin selesai empat jam lalu, kini Hyunjin kembali merenung. Masalah dengan Jeongin—kekasih manisnya—saja belum selesai, dan sekarang Changbin malah menyarankan untuk menyerah saja. Apa dia begitu terlihat sudah tidak sanggup mempertahankan hubungan mereka?
Kepalanya nyaris pecah sekarang karena begitu banyak hal yang dia pikirkan. Jam sudah menunjuk pukul dua dini hari tapi Hyunjin sama sekali tidak merasakan kantuk. Dia harus bagaimana? Jeongin sejatinya hanyalah bocah SMA yang masih kekanakan, apa pun yang Hyunjin lakukan akan salah di matanya. Harusnya Hyunjin begini, tidak boleh begitu. Jangan posting foto ini, harus posting foto itu. Jangan dekat-dekat dengan laki-laki submissive (Jeongin tahu Hyunjin tidak tertarik pada perempuan jadi dia tidak cemburu). Jangan pakai baju ini-itu. Dan masih banyak jangan jangan yang lain.
Harusnya Hyunjin paham jika Jeongin sangat pencemburu. Harusnya.
Dua jam larut dalam lamunan, akhirnya kantuk datang menghampiri. Hyunjin dengan malas bangun dari duduknya dan segera memasuki kamar. Keadaan kamar apartemennya sangat gelap, tidak biasanya karena jika ada Jeongin maka seluruh ruangan di apartemen akan terasa seperti pasar malam. Lampu yang menyala terang benderang di mana-mana.
