💙 mystery of love

155 40 37
                                    

❝How to be brave :Be scared

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


How to be brave :
Be scared.
Show up anyway.


"kamu menjadi sering melakukan kontak mata dengan gio," ucap dylan curiga. kedua tangannya kini sibuk mengiris-iris buah kiwi sembari menatapku penuh selidik. "well aku sudah menduga, sih."

aku berdecak malas sembari menghias pudding semangka yang kubuat dengan sedikit gula. setelah itu aku kembali duduk di kursi, memperhatikan pemandangan halaman belakang yang dihampar sinar matahari siang. lalu dengan santainya aku memperhatikan gio yang sedang bermain tenis dengan keenan. semenjak kejadian kemarin aku menjadi lebih santai dengannya.

tentu saja rasa ini masih ada, tapi rasa canggung yang selama ini bersarang kini telah berganti dengan rasa nyaman. sentuhan itu segalanya untukku. hal kecil itu merubah semuanya. pandangan, sikap, dan perasaanku padanya. aku makin sadar bahwa aku betul-betul menyukai orang ini, dan aku tidak peduli kalau dia tidak menyukaiku balik. perasaaan ini cukup untuk disimpan dengan diriku sendiri.

"tuh, kan, kamu melihatnya lagi! ngaku! kemarin kalian berbuat yang aneh-aneh ya??" tuding dylan. tangannya yang berlumuran cairan dari kiwi menunjuk wajahku.

"dasar tidak sopan!" dengusku. "lebih baik kamu singkirkan dulu cairan-cairan itu. dan lebih baik belajar etika yang baik dulu."

dylan terlihat sakit hati dengan kritikan yang aku berikan. dasar raja drama. dengan sikap penuh tidak peduli, aku beranjak, mengambil puding-puding semangka yang sudah dihiasi gula dan memberikannya pada keenan, gio, dan agatha yang duduk lesehan di tikar pastel yang terbentang di rerumputan.

aku melihat gio tersenyum penuh makna padaku setelah menerima puding yang kuberikan. keenan dan agatha berpandangan lalu saling bersiul. oh tuhan, aku salah tingkah. dengan langkah cepat-cepat aku berlari dan membenamkan wajahku di pundak dylan yang masih asyik memakan kiwinya.

"jangan terlalu manja dengan dylan, gwen." tegur keenan sembari menyuap sepotong kecil puding lalu mengunyahnya lembut.

"hush, my dear, biarkan gwen menikmati harinya. tertarik pergi hari ini, darl?" sela agatha, membuka kacamata hitam modisnya kemudian tersenyum ke arah calon adik iparnya itu.

aku terdiam, diam-diam melirik gio yang sedang duduk-duduk. tidak disangka ternyata dia tiba-tiba mengedip padaku. hancur sudah semua pertahanan yang kubangun. pipiku pasti mendadak semerah tomat dan sepanas ponsel yang overheat sekarang. sialsialsial!!

dylan menyenggolku, menaik turunkan alisnya menggoda.

"diam kau."

summer, rainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang