PROLOG

8 1 2
                                    

Cerita fiksi remaja, jika ada kesalahan dan
kata yang tidak enak dibaca mohon maaf.
.
.
.
Bintang menerangi malam yang sunyi ... Angin membuat seisi bumi menjadi sejuk ... Awan menghiasi langit begitu cerah ... haruskah seorang gadis memilih di antara dua hati yang benar-benar tulus kepadanya. Namun, gadis ini ingin memiliki kedua cinta nya itu.

Tetap cinta dan hati tidak bisa kita paksakan, semuanya berjalan dengan sendirinya. ketulusan, Berada di dalam hatinya. apakah mereka mencintai tidak dengan ada apanya? Atau memang menerima apa adanya?.
.
.
.
Bintang rembulan, adalah siswi kelas 1-SMA-langit biru, bertempatan di kota Bandung. Ia siswi baru di sekolah langit biru tersebut.

Cerahnya pagi hari, aroma embun pagi yang membuat langkah aktivitas menjadi semangat, Bintang yang tengah berjalan santai sambil menghirup udara dunia yang sangat membuatnya tenang.

DAP... DAP... DAP

"Sial! gue telat!" Teriak Bintang. karena, ia telat untuk pergi ke sekolah dihari pertamanya.

Bintang berlari sekencang-kencangnya, dan akhirnya ia pun sampai di depan gerbang sekolah, dan melanjutkan berlari, sampai ia tidak fokus menabrak seorang lelaki di hadapannya.

BRUKK!!

"Maaf! Saya nggak sengaja!" Ucap Bintang kepada lelaki yang telah ditabraknya.

Lelaki tersebut, hanya terdiam dengan ekspresi wajah yang datar dan melanjutkan jalannya itu. Seperti tidak melihat apa-apa dihadapanya, dan Bintang seperti dianggap arwah yang hanya numpamg lewat saja.
Bintang merasa lirih dan sedikit kesal beserta menyimpan keheranan di dalam dirinya.

"Gue udah minta maaf malah diabaiin, bodo amat 'lah" gumam hati Bintang.

Bintang tidak memperdulikannya lagi. Karena, ia sangat terlambat dan Bintang terus berlari dengan sekuat tenaganya, pintu kantor telah terlihat tidak begitu jauh dari jarak Bintang berlari. Seketika, penghalang muncul dihadapan Bintang yang secara tiba-tiba.

Segerombolan siswa-siswi tengah berkumpul, entah ada apa disana.

"Aduh!! Malah ngehalangin jalan gue ajah sih, udah tahu gue telat banget." Geram Bintang yang kesal dan Bintang mulai menyelinap dibagian siswa-siswi tersebut.

Ketika Bintang menyelinap ke sela-sela siswa-siswa tersebut. Tidak lama seorang salah satu siswi menyeruduk Bintang hingga mengarah ke seorang lelaki yang tengah digerumuti para murid.

SET!

"Eh!"

Diri Bintang terhandang menimpah pangkuan lelaki tersebut. Seketika, semua para siswa-siswi langsung bubar, ternyata seorang guru mengetahui keributan dan melihat Bintang yang tengah di atas menindi tubuh seorang lelaki.

"Ehem, apa yang kalian lakukan?" Ucap guru tersebut.

Bintang tersentak dan langsung membangkitkan dirinya, begitu pun dengan lelaki itu yang hanya diam dan seperti tidak terjadi apa-apa.

"Saya tanya! Apa yang kalian lakukan tadi? Kalian pacaran?" Tanya lagi guru.

"Eeehhh ...," bingung Bintang yang terjerat kaku.

Bintang bingung harus menjelaskan apa, Bintang sedikit kesal dengan lelaki yang di sebelahnya itu.

"Isss... 'nih cowok kok diem ajah 'sih, udah tahu dimarahin guru." Gumam hati Bintang yang mulai kesal.

"Kalian ikut saya ke ruang BK." Tegas guru tersebut.
.
.
.
Ruang_BK

BRAKK!!

suara hentakan meja yang lumayan keras terdengar ditelinga Bintang, dan lelaki tersebut sangat santai dengan keadaan tersebut.

"Kalian tahu, ini sekolah untuk belajar bukan untuk pacaran!" Teriak guru pengurus BK bernama 'pak Galaksi.

"Maaf'kan saya 'pak, saya anak baru dan saya nggak sengaja nimpa ni anak 'pak, suerr 'deh ngga lagi modus," jelas Bintang yang mulai gugup.

"Dan kamu Angin, kenapa kamu diem ajah hanya anak baru ini yang menjelaskan," tegur 'pak Galaksi kepada lelaki bernama Angin itu.

Kini Bintang mengetahui nama lelaki yang berdiri di sampingnya adalah Angin.

"Ohh, jadi ni cowok namanya Angin, idih cowok 'sok keren." Bintang melirik Angin risih dan Angin mengetahui itu.

"Karena kamu anak baru, saya akan bebaskan, dan kamu Angin! jangan hanya diam ngomong! punya mulut 'kan?" Ucap 'pak Galaksi dengan nada tinggi.

"Iyah 'pak."  Balas Angin yang dengan ketus.
.
.
.
Bintang menuju kelas dengan Angin. karena, Angin ditugaskan untuk mengantarkan Bintang ke kelasnya, setelah sampai dan masuk kelas. Bintang melihat ada guru dan Angin langsung menuju kursinya.

"'Dihh! Nggak sopan amat, langsung nyelonong dasar kambing." Gumam hati Bintang yang risi.

Guru bernama ibu Riska menyadari kehadiran Bintang dan karena ia anak baru, bu Riska meminta Bintang untuk memperkenalkan dirinya ke hadapan semua.

"Eh, ada anak baru. silahkan perkenalkan diri kamu," ucap guru.

"Iyah 'bu," Balas Bintang. "Hai... Semua! nama saya Bintang rembulan, semoga kita bisa jadi teman baik," jelas Bintang.

"Baik, Bintang kamu segera duduk di sana," ucap guru.

"Baiklah, terima kasih 'bu."

Setelah perkenalan bu Riska menyuruh Bintang untuk duduk, dan ketika Bintang ingin menuju kursinya, Bintang menyadari bahwa ada lelaki yang Bintang tabrak pagi tadi bernama 'Awan', yang duduk di belakang Bintang dan Angin di depan Bintang.

DEG!

"Itu 'kan cowok yang aku tabrak pagi tadi, kok ganteng 'sih?" Gumam hati Bintang yang baru menyadarinya.

Bintang segera duduk di tengah-tengah antara Angin dan Awan, dan pelajaran di kelas 10 pun dimulai.
.
.
.
Kantin

Karena waktu istirahat tiba, dan Bintang menuju kantin karena lapar. Ketika Bintang melihat-lihat semua makanan yang ada di kantin. Bintang hanya bisa melotot, sebab harganya di luar pikiran Bintang.

"Eh,buset! Mahal banget, uang gue mana cukup." Ucap Bintang yang merasa sedih dengan nada rendah.

Bintang sangat menyesal harusnya ia sarapan dulu di rumahnya. Karena, hampir terlambat jadi ia tidak sarapan terlebih dulu. terpaksa Bintang menahan rasa lapar diperutnya yang mulai demo, Bintang mencari tempat yang sedikit tenang dan Bintang masuk ke sebuah perpustakaan.

Seketika, perut Bintang terasa sakit dan ngilu beserta merasa pusing dikepalanya. Saat itu juga sudah memasuki perpustakaan Bintang tiba-tiba pingsan di depan pintu masuk tersebut.

Awan yang tengah di perpustakaan sedang membaca buku, lalu mendengar suara lumayan keras diarah pintu masuk. Awan langsung melihatnya apa yang telah terjadi, Setelahnya ia lihat ... ternyata seorang siswi pingsan tergeletak dilantai. sontak, Awan langsung membawanya ke ruang UKS.
.
.
.
#Bersambung☆

Antara angin dan awanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang