01|Awal

5 0 0
                                    

.
.
.
Awan yang menyadari bahwa, ternyata siswi yang pingsan itu adalah Bintang teman sekelasnya, Awan mulai panik kembali dan cepat cepat membawanya ke ruang UKS.

Ruang_UKS

"Dokter! Dokter! Cepat periksa anak ini," sergap Awan yang langsung menempatkan Bintang diranjang UKS.

Dokter langsung memiriksanya.

"Hum, Siswi ini mengalami maag koronis, jadi jika ia telat makan sedetik 'pun akan kambuh ... jadi kamu sebagai pacaranya tolong perhatikan dia yah, saya pergi dulu!" Ucap Dokter lalu pergi.

Disatu lain, Awan ingin mengatakan bahwa ia bukan pacarnya.

"Huh, udah tahu gue bukan pacarnya. Nyusahin banget 'sih 'nih cewek." Keluh Awan.

Tidak lama, mata Bintang perlahan terbuka dan ketika ia membuka matanya, Bintang kaget banyak sekali makanan dimejanya itu.

"Wahh! Banyak banget makanannya!" Girang Bintang yang mulai mengeluarkan liur dimulutnya.

Bintang tampak sangat lapar dan sampai ia tidak terkendali, Bintang memakan makanan yang tidak seharusnya ia makan. Disaat Bintang mulai mengulurkan tangan kepada sang makanan yang membuat Bintang jatuh hati, Awan yang tiba-tiba muncul dari luar dan kaget ketika Bintang hampir memakan yang dilarang.

Awan sontak menghentikan Bintang.

"Heh!"

"Awan!" Kaget Bintang.

"Lo jangan makan makanan itu, lo harus makan nasi," perintah Awan.

"Ish... siapa lo, gue pengen makan yang buat gue ngiler duluan," balas Bintang dan langsung ingin memakan makanan yang dilarang.

Awan langsung membuangnya ke lantai dari tangan Bintang, jelas Bintang sangat kesal terhadap kelakuan Awan.

SET!

"Ohh... tidak pujaan hatiku ...," sedih Bintang.

"Nggak usah lebay 'deh," ucap Awan dengan wajah yang datar.

Sekatika tatapan Bintang jadi sinis terhadap Awan "ughh... gerrrrrr! Dasar Cowok sialan, ngapain lo malah buang makanan gue?" Teriak Bintang yang masih saja drama akan hal makanan yang jatuh sangat terharu.

"Heh, itu makanan gue! makanan lo itu yang ini, dan lagian ini semua gue yang beli, karena lo pingsan gara-gara lo punya maag yang parah, jadi lo harus makan-makanan yang seharusnya lo makan jangan sembarangan makan, paham!" Tegas Awan yang mulai tersadar apakah kata-katanya berlebian sambil memberikan makanan yang harus dimakan oleh Bintang.

Bintang hanya terdiam, ia langsung memakan makanan yang dikasih oleh Awan, Bintang pun sangat ingin memakan makanan kesukaannya yaitu gorengan, Bintang sangat tergoda dan ia diam-diam tangannya mengendap kepada gorengan itu.

"Heh!"

Awan telah mengetahui Bintang yang ingin mengambil gorengan, Bintang pun sangat kesal dan wajahnya mengkerut.

***

RUANG_KELAS-10

Awan dan Bintang memasuki kelas bersama dan posisi Awan sambil merangkul Bintang yang belum sembuh, ketika Awan telah sampai kursi Bintang Awan segera pergi dari kelas.

"Heh, Bintang gimana rasanya dirangkul Cogan?" Tanya teman sebangku Bintang bernama Yuni.

"Hm, nggak gimana-gimana kok!" Balas Bintang yang sedikit gugup.

Telinga Bintang terhubung dengan pembicaraan siswi di kelasnya yang telah menggosipkan Bintang.

"Itu cewek genit amat, anak baru udah kurang ajar!"

"Udah 'sok jadi ratu kali ya. Awan itu milik gue!"

Bintang hanya bisa menghela nafas.

***

Esok hari, Awan dan Angin tengah berada di lapangan basket, memang itu eskul mereka berdua ... 2-minggu yang akan datang akan ada perlombaan basket yang diselenggarakan di sekolah langit biru.

Awan dan Angin sedang beristirahat sambil meminum air putih.

"Bro! Gue denger gosip kalau lo pacaran sama anak baru itu?" Tanya Angin yang mengangkatkan alisnya sebelah.

"Jadi, lo percaya?" Tanya balik Awan sedikit lolucon.

"Yah... gue 'sih, percaya sama lo bro! Bukan tipe lo juga kan?"

"Hem."
.
.
.

3-siswi melabrak Bintang di belakang halaman sekolah.

"Eh, Cewek nggak tahu malu ... lo anak baru jangan 'sok jadi puteri disini. Karena puteri itu adalah ...," ucap Novi.

"Nona Novi!" Ucap teman Novi dua orang yang menjadi pengikutnya.

Bintang sangat ingin tertawa melihat omongan mereka yang menurut Bintang sangat konyol. karena, Bintang tidak tahan lalu ia tertawa.

"Bhahaaaa!!!"

"Heh, Cewek cabe-cabean ... emang kata siapa gue itu puteri, gue mah manusia biasa." Ucap Bintang yang masih tertawa.

Novi dan teman-teman terlihat begitu kesal dan mereka ingin rasanya membasmi Bintang. Karena, Novi yang sudah amat kesal ia langsung mengjambak rambut Bintang begitu pun sebaliknya.

Perkelahian hebat yang terjadi di halaman belakang, Novi dan Bintang yang tidak ada yang mau mengalah. Akhirnya dua pengikut Novi segera melaporkan kepad Guru.

#Bersambung☆

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Antara angin dan awanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang