Halloween Night

BAB V - SHOW

Kaos singlet dan trunk putih jacob sudah berubah warna kekuningan. Karena terus terkena kringat. Dua pekan sudah ia terkurung di tempat yang tak ia ketahui.

Seperti hal yang mustahil bisa keluar dari sana. Entah mereka sangat ketakutan atau mereka tersihir. Tidak ada satupun orang yang berbicara. Setiap kali ku tanya entah sebelah kanan atau kiri tidak ada satupun dari mereka yang menjawab. Wajah mereka muram.

Meski jacob sudah tidak berusaha kabur. Namun otaknya terus berusaha mencari jalan keluar. Mencari setiap celah yang ada. Dan ia menemukan moment tersebut. Pada hari sabtu, beberapa kurangan berisi pria itu dikeluarkan dari tempat ini. Entah mereka di bunuh atau bagaimana. Namun di saat itulah jacob merasa itu adalah waktu yang tepat. Karena samar terdengar para penjaga itu di perintahkan untuk membuka kurangan sebelum di naikkan. Entah di naikan kemana.

Dan besok adalah hari itu, otot jacob berkembang sangat pesat karena hukuman yang ia terima dan makanan yang ia makan. Malam itu, makanan yang disediakan sedikit berbeda. Sebuah steak. Meski tanpa di beri alat makan jacob menghabiskannya dengan lahap. Karena ia tau, besok adalah hari besar. Ia benar benar berharap besok kandangnya lah yang akan di pilih dan di keluarkan.

Namun hal ganjil terjadi, berselang 5 jam setelah ia menghabiskan makan malamnya  seluruh tubuh jacob terasa gergejolak. Jantungnya berdebar sangat kencang. Perasaan tidaknyaman yang ia rasakan. Dan kejantanannya yang mengeras seakan bisa merobek celana dalamnya.

Sudah dua minggu ia tidak bercinta. Namun tak terbesit dalam pikirannya akan hal itu. Namun malam ini, ia benar-benar dalam keadaan sangat terangsang. Horny yang jacob rasakan benar-benar membuatnya prustasi. Kejantananya terus berdenyut karena terhapit oleh kedua paha berotot miliknya. Kandang ber ukuran sempit itu membuat jacob tidak bisa meluruskan kakinya.

Karena ia masih mengenakan celana dalam dan posisi duduk itu malah semakin membuatnya terangsang bukan main. Dan tanpa ia sadar. Jacob malah semakin menghimpit kejantananya dengan kedua paha kekar miliknya. Sesekali ia merabah kedua biji telur miliknya yang terpampang jelas karena himpitan celana dalam yang terasa sempit karena ukuran nuklir besar miliknya.

Nafasnya semakin menjadi, paha dan celanan dalam ketat semakin menghimpit rudal itu. Ia sudah diluar kendalinya. Bermasturbasi dengan tetap memakai celana dalam. Ia jepit dan rabah. Dan hanya tak lama kemudian spontan ia berteriak sembari getah putih kental itu menembak hingga menembus keluar dari celana dalam itu. Bibit jacob keluar sangat banyak.

Meski merasa pecundang, namun setidaknya kini ia bisa tertidur. Karena ia tau, besok adalah hari besar.