° Chapter 5 °

2.8K 553 56
                                    

🍂 Thistle 🍂

• Harukyu •

⚠️ Don't forget to vote and comment sebagai dukungan buat author ⚠️

⚠️ Don't forget to vote and comment sebagai dukungan buat author ⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍂🍂🍂

"Ibu benar-benar panik saat kau bilang
kau kesakitan, bahkan Ibu meninggalkan pekerjaan Ibu untuk melihatmu. Syukurlah kau tidak apa-apa." Ny. Watanabe memberikan sebutir obat untuk sang Anak. Wanita berumur kepala lima itu mendesah kecil, menatap nanar kearah sang Anak yang nampak semakin kurus.

"Kau melupakan obatmukan? Dan
apa kau makan dengan baik? Lihatlah
tubuhmu ini semakin kurus Haru.."

"Aku makan dengan baik bu.."

"Makan apa? Junkfood? Seharusnya kau
tinggal saja dirumah, biar kau selalu
dalam pengawasan Ibu."
Haruto tersenyum kecil, dia
menggenggam erat tangan Ibunya.

"Bu aku sudah besar-"

"Selalu seperti itu, kau bilang kau sudah besar." Ny. Watanabe memotong perkataan Anaknya, dia sudah bosan mendengar alasan itu. Apa Anaknya tidak mengerti jika dia selalu mengkhawatirkannya, apalagi kondisi Haruto belum sepenuhnya pulih.

"Bu..apa aku memang berencana
menikah dengan Nara?"

"Ya, kau akan menikah dengannya."
Ny. Watanabe menjawab tanpa mau
memandang kearah sang Anak.
Ibu dari dua orang anak itu nampak
kikuk ditempatnya.

"Kenapa aku tidak ingat sedikitpun
memoriku dengan Nara? Dia seperti
seorang asing untukku."

"Tidak seperti saat aku mengingat Ibu
dan Ayah, seharusnya aku akan cepat
mengingatnya jika kita memang sudah
bersama sejak dulu." Haruto melanjutkan ucapannya, Ny. Watanabe lagi-lagi mendesah kecil dia mengusap lembut puncuk kepala Anaknya.
"Jangan terlalu dipikirkan sayang.
Lupakan saja masa lalumu, jika kau
memaksa untuk mengingatnya itu
akan semakin memperburuk kondisi
ingatanmu. Kau mengerti sayang?"
Haruto hanya mengangguk kecil

"Istirahatlah.." Ny. Watanabe membantu Haruto untuk membaringkan diri.

"Ibu akan pulang?"

" Tidak Ibu akan menginap satu hari
disini, tidurlah.."
Setelah mematiskan Haruto terlelap,
Ny. Watanabe mematikan lampu kamar
kemudian beranjak keluar dari kamar
sang Anak.

"Maafkan Ibu Haru-yae..Ibu tidak
bermaksud membohongimu." Ny. Watanbe menundukan kepalanya, merasa bersalah karena sudah membohongi Anaknya padahal dia tahu sendiri jika sang Anak
sangatlah membenci kebohongan.
Ny. Watanabe mendesah kecil.
Tak ada lagi yang bisa dia lakukan, dia
hanya seorang Ibu yang ingin melihat
Anaknya bahagia. Meskipun kebahagian yang didasari atas dasar kebohongan.

[ END ] Thistle • Harukyu •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang