┊O4·₊̣̇.

33 8 1
                                    

"Mom aku berangkat!"

Chaeryeong mengikat tali sepatunya dan pergi ke sekolah. Chaeryeong sudah merasa lebih baik, kemarin ia sudah istirahat dengan cukup.

Tintin

Chaeryeong terperanjat menatap mobil yang berada di harapannya bingung. Ini bukan mobil daddy, Chaeryeong lihat sendiri daddy pergi ke kantor sangat pagi tadi.

Kaca mobil perlahan turun menampilkan wajah Han yang sedang menyunggingkan senyumnya sambil terkekeh kecil.

"Ayo naik, gue anter ke sekolah."

Chaeryeong mengerjapkan matanya. Han mulai keluar dari mobilnya dan membukakan pintu untuk Chaeryeong masuk. Chaeryeong masih terdiam, Han mendekatinya dan memiringkan kepalanya.

"Chaer? You okay? Masih sakit? Izin aja hari ini, Chaer." Han menyentuh kening Chaeryeong. Tidak panas, tapi wajahnya memerah.

Chaeryeong mendelik, ia menutupi wajahnya tidak kuat melihat Han sedekat ini.

"A—ayo berangkat kak, nanti aku telat." Chaeryeong masih menutupi wajahnya, hanya mengintip di sela-sela jarinya.

Chaeryeong dengar, Han terkekeh melihatnya. Wajahnya semakin memanas.

"Yaudah, ayo masuk." Han menggenggam tangan Chaeryeong, menuntunnya masuk ke dalam mobil.

Chaeryeong terperanjat, saat merasa tangan Han menyentuhnya. Dadanya berdegup kencang, ia melihat Han yang sedang nemutari mobil dan masuk di samping Chaeryeong.

Chaeryeong mencoba mengalihkan pandangannya dari Han. Ia menarik napas dan menghembuskannya berkali-kali.

Han hanya menatapnya bingung dan mendekati Chaeryeong.

Tubuh Chaeryeong mendadak membeku. Han memakaikan seatbelt pada Chaeryeong, lalu menatap Chaeryeong dengan posisi yang dekat.

Mereka terdiam, masih saling menatap. Suasananya mendadak panas, hanya terdengar degupan jantung yang saling bersahutan.

Chaeryeong tidak bisa membuka suaranya, medadak seperti lumpuh. Han terus menatapnya, lalu tiba-tiba ia tersenyum dan mejauh dari Chaeryeong.

Tanpa mengatakan apapun Han mulai melajukan mobilnya. Chaeryeong mengerjapkan matanya berkali-kali dan menatap keluar jendela.

"Lo masuk ekskul mana?" Han mulai membuka suaranya.

"Aku mau masuk ekskul dance, kak. Sama Ryujin." Chaeryeong menjawab dan menatap Han yang sedang fokus menyetir.

Han mengangguk, "Hyunjin juga ekskul disana."

"Hyunjin?"

"Temen gue." Jawab Han singkat. Chaeryeong mengangguk dan kembali mengalihkan pandangannya dari Han.

Wajahnya terlihat seperti sedang berpikir, "K—kalau kak Han, ekskul apa?" Tanyanya hati-hati sambil menatap Han.

Han menoleh ke arahnya, lalu kembali menatap ke depan dan tersenyum, "Gue ekskul musik, besok band gue tampil buat pengenalan ekskul. Lo harus nonton."

"Kak Han bisa nyanyiin Because Of You dari Ne-yo? Aku suka banget lagu itu, apalagi makna liriknya." Chaeryeong tersenyum sambil menatap Han.

Han ikut tersenyum saat melihat Chaeryeong, "Gue harus nyanyiin itu buat lo?"

"Aah, nggak! Aku cuman ngasih t—tau lagu kesukaan aku doang. Iya, cuman ngasih tau!"

Han hanya terkekeh dan memilih untuk tidak menjawabnya. Chaeryeong menundukkan wajahnya malu.

Kamu kenapa sih, Chaer. Batin Chaeryeong.

─── ·˚ ༘evanescent ‧₊˚───

"CHAERYEONG!"

Teriakan Ryujin membuat Chaeryeong yang sedang mengeluarkan bukunya terperanjat. Bahkan teman sekelasnya ikut terkejut.

Ryujin berlari medekati Chaeryeong dan menangkup wajahnya, "Chaeryeong kesayangan Ryujin udah sembuh? Gue khawatir banget tau kemaren!"

"Khawatir? Tapi kenapa kamu gak ada pas aku bangun?" Chaeryeong menatap tajam Ryujin.

"Eeh, itu kemaren kak Han nyuruh gue pulang, terus dianterin kak Hyunjin deh." Jawab Ryujin sambil tersenyum-senyum

Chaeryeong tidak membalas Ryujin dan melanjutkan kegiatannya menyiapkan buku. Ryujin tersentak, ia menatap Chaeryeong lekat.

"Chaer, gue liat tadi lo keluar dari mobil kak Han—"

Chaeryeong berdehem sambil mengangguk.

"Kok bisa? Lo pernah denger 'kan kalau kak Han udah punya pacar di sekolah lain?" Chaeryeong kembali mengangguk.

Ia menimang kembali, haruskah Chaeryeong memberi tahu Ryujin sekarang? Chaeryeong mulai menatap Ryujin.

"Aku dijodohin sama kak Han, Ryu."

"HAH!?"

"Ryujin! Kalau berisik lebih baik kamu keluar dari kelas ibu!"

"Eh—"

─── ·˚ ༘evanescent ‧₊˚───

"Lo nganterin si anak baru itu?"

Han mendecak, "Namanya Chaeryeong."

Hyunjin mengangguk-angguk, memasang ekspresi berpikir. Han yang melihat temannya itu hanya menggeleng dan melanjutkan kegiatan menyalin tugasnya.

"Kalo diliat-liat, Chaeryeong mirip pacar lo."

"Mereka adik-kakak."

Hyunjin membuka mulutnya kecil dan kembali mengangguk. Ia ikut menyalin tugas seperti Han.

"Besok lo nampilin lagu apa?" Tanya Hyunjin sambil menyalin tugasnya.

Han berhenti menulis, lalu tersenyum penuh arti.

"Liat aja besok."

─── ·˚ ༘evanescent ‧₊˚───

「evanescent .」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang