Cokelat Misterius

2.9K 204 49
                                    

"Jika aku tidak takut mengungkapkan ini sejak awal, mungkin aku tidak akan membuatmu berpikir ulang untuk menerimaku," - Hendery

Biasanya seseorang akan senang atau gembira menerima sebatang cokelat di hari Valentine seperti hari ini. Artinya ada seseorang yang menyayangimu, bukan? Seperti arti Hari Valentine sendiri, yaitu hari kasih sayang.

Namun berbeda dengan Xiaojun. Ia malah mengernyit aneh dengan sebatang cokelat yang dibungkus rapi di dalam lokernya. Iya, aneh. Karena selama dia menjadi mahasiswa di kampus ini, tidak sekalipun atau tepatnya tidak ada yang berani memberikannya cokelat terang-terangan seperti ini. Ya meskipun ini juga bukan terang-terangan namanya.

Intinya, ini kali pertama ia menerima cokelat. Itu pun tanpa nama pemilik.

Berniat ingin membuang, tapi tidak ada tong sampah di dekatnya. Akhirnya berakhir ia kantungi dengan niat akan ia buang jika melewati tong sampah nanti.

Tiba-tiba langkah kaki seseorang berhenti di depannya tepat setelah ia menutup pintu loker. Ia mengernyit, tak asing memang dengan wajah di hadapannya. Tapi lipatan pada dahinya bermaksud mengurangi salah tingkah karena melihat pemuda tersebut.

"Apa apa?" Tanyanya.

Pemuda itu tersenyum, lalu menyodorkan sepucuk surat dari sakunya. Nafasnya bahkan masih terengah akibat berlari. "Uh?" Xiaojun menatap bingung surat di tangannya.

"Ini tertinggal di saku jaket. Harusnya ku letakkan bersamaan dengan cokelat itu. Kau sudah mengambilnya?" Tanya Hendery.

Iya, itu Hendery. Huang Guanheng. Pemuda yang disukai Xiaojun dari semester pertama. Alasannya hanya satu, karena pemuda itu membantunya mengerjakan tugas di perpustakaan saat ia kesulitan dan waktu pengumpulan sudah mendekati deadline. Simple, namun berpengaruh bagi Xiaojun.

"Kalau begitu, kau yang menaruhnya di lokerku? Kau dapat kunci lokerku darimana?" Tanyanya aneh.

Hendery hanya terkekeh. Membuat pemuda di hadapannya mengalihkan pandangan. Tampan, batin Xiaojun. Memang klise namun fakta. "Dari Lucas. Entah dia dapat dari mana,"

Niat Xiaojun urung. Mungkin ia tidak akan membuang cokelatnya. Harus ia pertimbangkan antara memakannya atau menyimpannya sebagai kenang-kenangan.

"Kenapa tiba-tiba memberi cokelat? Tidak biasa! Kau ada masalah?" Tanya Xiaojun menyadari ada yang aneh dari pemuda di depannya.

Hendery kembali terkekeh sambil menggaruk tengkuknya. Tidak tahu damage yang diterima Xiaojun sebesar apa. "Aku baru putus,"

Klise, fakta itu sedikit membuat Xiaojun menyunggingkan senyum miris. Miris karena tahu cinta Hendery bukan untuknya, tapi untuk orang lain. Sudah sebulan lalu Hendery mengatakan dengan heboh jika dirinya berpacaran dengan junior baru di kampus. Jangan tanya bagaimana keadaan hati Xiaojun.

Lontaran kalimat jika Xiaojun adalah orang yang pertama Hendery beri tahu malah menambah sakit hatinya. Kenapa dia diberi tahu? Harusnya ia tidak pernah tahu saja sekalian.

Harapannya pupus. Ya, memang kemungkinannya kecil sekali jika menyukai sahabat sendiri. Hal yang Xiaojun tidak inginkan terjadi. Memasuki friendzone.

"Masih banyak yang menyukaimu di luar sana, Der."

Hendery tersenyum. "Termasuk kau?"

Xiaojun gugup sendiri. Harus apa? Menjawab 'tidak'? Tapi ingin hati menjawab 'iya' dengan lantang. "Pipimu itu memerah, Jun."

Xiaojun makin salah tingkah. "Kau?! Yang benar saja! Ish! Sudahlah, kelas akan dimulai,"

Hendery lagi-lagi terkekeh. "Kita sudah ada di jam pulang, kau mau ikut kelas apapun tidak akan bisa karena semua dosen sudah pulang,"

My Sweet Boyfriend || Henxiao XiaoderyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang