Bab 5 = Telinga

606 134 18
                                    

Park Jihoon
The Ears / The Fiend


Mereka memasuki kamar Yoonbin. Yang memimpin mereka adalah Yoshinori dan Junkyu berada di belakang Yoshinori. Otomatis Jihoon berada di belakang Junkyu yang membuat dirinya berada pada barisan belakang.

Jihoon waspada dengan orang asing yang menatap mereka. Karena dia takut salah satu diantara mereka akan membunuh mereka bertiga.

Saat ini mereka berada di ruangan Yoonbin. Yoshinori dan Junkyu berdiri disamping ranjangnya Yoonbin. Jihoon berdiri di belakang mereka berdua.

"Ben, kok bisa-bisanya jatuh dari lantai dua?" tanya Yoshinori. Ben ingin menjawab namun dia susah bergerak. Lukanya masih belum kering maka dari itu dirinya masih susah bergerak.

"Kalau kaga bisa duduk udah tidur aja," ujar Junkyu. Mendengar pernyataan Junkyu, Yoonbin kembali tergeletak.

"K-kaga tau gua gimana kronologinya. Tapi gua dikejar sama orang." jelas Yoonbin. Mereka bertiga mendengarkan penjelasan Yoonbin. Jika yang dideskripsikan Yoonbin seperti si pengemudi yang mereka tabrak, maka dia akan percaya kepada Yoshinori.

"Orang yang ngejar pake baju hitam panjang, mukanya kaga gua liat karena gak nampak," jelasnya lagi. Yoshinori, Junkyu, dan Jihoon kecewa dengan jawaban Yoonbin.

"Tapi Yosh, gua liat adek lu nahanin tangan gua waktu gua ditarik sama pembunuhnya. Tiba-tiba telinganya berdarah." sambung Yoonbin.

"Bentar, lu jatuh jam berapaan?" tanya Yoshi. Pasca Yoshi baca bagaimana kronologi berita tentang Yoonbin dari semua sumber, tidak disalahkan lagi bahwa Yoonbin ditikam pada malam hari saat pesta.

Telinga Asahi juga berdarah untuk yang kedua kalinya di malam itu.

"Dia bilang sesuatu?" tanya Junkyu. Yoonbin mengangguk. Sebelum Yoonbin menjawab, Jihoon melihat ada seseorang yang melewati kamar inap Yoonbin.

Rambutnya berwarna coklat panjang, tebal, kulitnya seputih susu, dan badannya kurus. Ciri-ciri itu sangat mirip dengan oknum yang bernama Yiren.

Jihoon kesal karena Yiren tidak menepati janjinya untuk menjaga Asahi. Bukankah Junkyu berpesan untuk menjaganya. Lagian menjaga Asahi tidaklah sepayah itu.

Jihoon keluar dari kamar inap Yoonbin dengan berniat mengejar Yiren. Tidak ada dari mereka bertiga yang berani mengejarnya. Jihoon berjalan sendirian menghampiri Yiren.

Dia melihat Yiren berlari dengan cepat. Melihat hal itu, Jihoon juga mempercepat jalannya. Dia tahu bahwa dirinya bakal lebih cepat dari Yiren. Tapi Jihoon tidak ingin menyepelekan Yiren.

"YIREN!!" teriak Jihoon di koridor rumah sakit. Yiren tidak menjawab panggilan Jihoon. Jihoon semakin mengincar Yiren. Banyak perawat serta pasien yang melihatnya aneh.

Terutama ayah dari anak yang sedang terkena penyakit yang Jihoon tidak tahu penyakit apa yang sedang berbicara dengan dokter. Sembari berlari, Jihoon masih melirik ayah dari anak itu. Dirinya memakai jaket hitam panjang dan juga topi koboi berwarna hitam.

Jihoon jadi mengingat sesuatu.

Anak dari ayah itu terlihat seperti apa yang didefinisikan oleh Yoonbin. Jihoon mengucek matanya dan melirik kembali ayah dari anak tersebut.

Anak itu hanya sendiri berbicara dengan dokter.

Badan Jihoon mulai menggigil. Tapi dia masih melihat Yiren sedang berlari. Jihoon masih meneriaki namanya berkali-kali. Yiren tidak kunjung berjawab.

"YIREN ANJING! APA MAU LU SAMA KAMI SEMUA?" teriaknya. Tidak ada yang mendengarnya karena Jihoon pergi ke daerah sepi (dikarenakan mengejar Yiren).

It Comes at Sleep {Treasure}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang