Taehyung mungkin menganggapnya guling, atau atribut mimpi di tidurnya yang nyenyak nyaris seperti orang mati.
#VKOOK
(All pic from Pinterest, and some modified)
Taehyung menyaksikanya sendiri. Bagaimana Jungkook benar-benar akan remuk.
Dia terlalu muda untuk mengalami semuanya sendirian. Ibunya menikah lagi dengan ayah Taehyung. Keluarga baru yang tidak membuatnya hidup lebih baik. Ibunya mungkin menikah karena mencinyai Ayah Taehyung, tapi memang hanya karena itu. Mereka jatuh cinta dan sangat kompak. Tidak bisa hidup tanpa satu sama lain. Kompak mengabaikan Jungkook kecil. Pernikhan itu sama sekali tidak terlihat sebagai sebuah usaha untuk membuat Jungkook memiliki keluarga lagi.
Rumah besar Taehyung seperti goa mewah raksasa yang sialnya juga tidak pernah terlihat seperti rumah untuk Jungkook. Tempat itu terlalu besar untuk Jungkook kecil. Pada hari kepindahanya dengan Ibu ke rumah itu, hanya ayah tiri dan hyung tirinya yang menyambut mereka, berdiri dengan amat kecil ditengah ruang depan yang mewah. Mewah dan amat kosong.
Jungkook dulu amat dicintai. Tapi seletah kepergian ayahnya, ibunya terlalu sibuk patah hati sampai-sampai melupakanya. Ia bingung. Ayahnya pergi, dan ibunya ada tapi ia sendiri. Ia pikir, keluarga barunya akan membuatnya disayangi seperti dulu, apalagi sekarang ia punya kakak laki-laki.
Taehyung ingat bagaimana senyum kecil itu hilang dari wajah Jungkook. Mereka baru saja datang dan hal yang dilakukan ibunya adalah berlari ke pelukan ayahnya, mereka memiliki dunia mereka sendiri. Ibunya berpesan kalau Jungkook bisa masuk kamarnya, hanya itu. Ia lalu ditinggalkan. Jungkook mungkin sudah tahu kalau dia ditinggalkan, atau tidak, tapi saat itu senyum kecilnya menghilang. Bersama Taehyung yang menatap mata sedihnya. Satu hal yang Taehyung tau, ada seorang anak sedih lagi yang dikurung hidup dalam rumah ini.
Mereka dulu lumayan dekat.
Mereka tidak pernah dikenalkan. Taehyung menjadi amat dingin sejak ibunya meninggal dan ayahnya sibuk dengan pekerjaan. Jungkook anak yang amat pemalu. Orang asing membuatnya lebih banyak diam daripada biasanya. Taehyung yang merawatnya sebelum akhirnya Jungkook bisa mengurus dirinya sendiri, mulai terbiasa dengan kesendirianya.
Taehyung akan bangun dan menghampiri Jungkook saat adiknya menangis tengah malam. Mimpi buruk, sakit, takut petir, takut hujan deras. Taehyung ada disampingnya untuk menepuk kepalanya dengan lembut, membuat Jungkook meloloskan isakan kecil sebelum kembali tidur. Merasa aman karena Hyungnya ada untuknya.
Taehyung menggenggam tanganya sampai ke depan kelas pada hari pertama Jungkook di sekolah barunya setelah pindah. Waktu itu Jungkook menahan tangannya. Bibirnya menekuk dengan sedih, matanya berair. Tidak mau sendiri. Taehyung berkata tidak apa-apa, menepuk punggungnya dengan sayang. Bilang kalau nanti Taehyung akan menjemputnya saat pulang.
Taehyung mengajari Jungkook membuat susunya sendiri. Mereka sering berakhir dengan duduk bersebelahan di lantai dapur yang dingin. Tidak berkata apa-apa. Taehyung minum susu coklat, Jungkook masih minum susu rasa strawberry.
Tempat mereka dulu sering duduk bersisihan berdua itu, tidak berubah sampai sekarang. Taehyung selalu menatapnya lebih lama saat ia di dapur. Ia tidak pernah lagi duduk disana. Ia tidak bisa.
Taehyung sering menemukan Jungkook disana sendirian. Ia masih suka minum susu. Jungkook disana ketika malam sudah larut. Dapur diiluminasi lampu kecil. Jungkook diam. Matanya sepi sekali. Taehyung mengambil air dari lemari es di sebelahnya dan mereka tidak saling bicara.
Itu adalah saat ketika Jungkook bisa mengatasi semua perasaanya sendirian. Ketika ia tidak bisa mengatasi semuanya sendirian, ia datang pada Taehyung. Dengan sembunyi-sembunyi. Dan Taehyung selalu ada disana untuknya, tanpa sepengetahuan Jungkook.
Ada beberapa malam saat Jungkook datang padanya, dan anak itu sama sekali tidak tidur. Jemarinya mengetuk-ngetuk dada Taehyung. Lembut. Tapi Taehyung merasakanya. Ia sesekali terlelap tapi ketika ia bangun, ketukan itu selalu terasa. Semuanya berakhir ketika Jungkook pada pukul lima, menyelinap pergi kembali. Ia selalu meraih apapun di sisi Taehyung dan menyisipkanya ke pelukan Taehyung. Jeda agak lama sampai suara langkah kaki berjinjit seperti pencuri melangkah pergi. Pintu berderit berisik. Jungkook kembali ke kesendirianya dan Taehyung membuka mata. Tidak pernah bisa tidur sampai hari menjadi terang.
.
.
.
will continued.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
(Kamar Taehyung, tempat Jungkook suka menyusup)
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
(Kitchen that Taehyung likes to stare longer at, and where Jungkook likes to sit down in silence)
Hello humans. Me, wishing that you to enjoy this *spreading rose petals
Kalau tidak keberatan silakan tinggalkan jejak wuuwuwuw