Chapter 5

233K 14K 1.9K
                                    

Selamat membaca😁

Miki menatap Rama tidak suka. "CEO baru di perusahaan," sahutnya dingin dan berjalan kembali menuju kamar kost.

"Miki! Kamu kabur lagi? Aku belum selesai bicara!" Rama mengejar, lalu mencekal tangan Miki.

"Kamu semakin arogan dan berubah kasar sekarang," pungkas Miki dengan raut wajah tanpa ekspresi.

Rama terdiam. Perlahan genggaman tangan di lengan Miki mulai mengendur.

"Kita perlu bicara," ujar Rama setelah terdiam beberapa saat.

"Pergi, aku nggak mau bicara."

"Kalau kamu seperti ini karena Aura, aku bisa jelaskan. Kami nggak ada hubungan apa-apa, aku dan dia hanya teman biasa."

Sudut bibir Miki tersungging sebelah ke atas membentuk senyuman sinis. "Hanya teman biasa? Tapi kamu lebih memilih mengajak teman biasa itu untuk menjenguk kak Maya dari pada aku pacar kamu, begitu?"

Ucapan Miki seketika membuat Rama bungkam dan tak bisa berkata-kata lagi.

"Sekarang aku semakin yakin dengan keputusan aku untuk berpisah."

Mata Rama membulat sempurna. "Kita udah sejauh ini, Ki. Aku nggak setuj—"

"Stop, Ram! Aku nggak mau dengar apa-apa lagi. Hubungan kita cukup sampai di sini!"

Rama tertegun. "Ki, aku nggak mau."

"Keputusan kamu nggak penting, aku tetap ingin kita pisah!"

"Apa karena laki-laki itu?" tukas Rama sinis.

"Sekarang kamu mulai menyalahkan orang lain. Kenapa kamu nggak pernah mencoba untuk introspeksi diri?"

"Aku tau pasti karena laki-laki itu, kan?! Apa yang sudah dia beri? Aku akan beri dua kali lipat lebih banyak dari dia!"

"Katakan! Kenapa kamu bersikeras ingin pisah dari aku?"

"Seharusnya kamu merasa beruntung memiliki pasangan seperti aku. Apa kurangnya aku, Ki? Bahkan aku masih mau menerima kamu yang hanya wanita biasa dan seorang yatim piat—" Rama seketika tersadar. Dia tampak menyesali ucapan yang tidak sengaja terlontar dari mulutnya. Karena sangking kesalnya, Rama tak bisa mengontrol emosi di depan Miki.

"Ki, aku nggak bermaksud—"

"Kamu benar, tanpa kamu bilang sekali pun aku juga sadar. Aku hanya wanita biasa yang nggak pantas menerima kasih sayang dari siapa pun," Miki tersenyum getir.

"Miki ...." Rama menggenggam tangan Miki dengan raut wajah penuh penyesalan.

Miki menepis tangan Rama. "Sekarang aku tau, ternyata di mata kamu aku serendah itu. Pantas aja kamu nggak pernah menghargai dan menganggap aku ada."

Rama menggelengkan kepala sembari menatap Miki dengan tatapan sendu. "Itu nggak benar, Ki. Aku tulus menyayangi kamu ...."

"Kamu nggak akan selingkuh kalau perasaan kamu benar-benar tulus," pungkas Miki sembari menatap kedua bola mata Rama lurus.

Tubuh Rama seketika menegang. Bahkan dia tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya saat mendengar ucapan Miki.

"Aku udah tau tentang perselingkuhan kamu."

"Kenapa sekarang diam? Kamu nggak bisa menjelaskan ini, kan?" desis Miki sarkas.

"Kalau memang kamu bosan, bilang! Tanpa kamu minta, aku juga akan pergi. Tapi nggak begini caranya!" bentaknya dengan nada tinggi sembari mengepalkan tangan erat untuk menahan amarah.

"Ki, kamu yang paling tau bagaimana perasaan aku."

"Aku nggak tau! Yang aku tau kamu nggak pernah mencintai aku! Selama ini pun kamu juga nggak peduli dengan aku. Kamu selalu sibuk dengan kehidupan kamu sendiri tanpa mengingat ada aku yang butuh kamu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hot Daddy ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang