"hey meng, kenapa wajahmu semakin kusam, kau seperti habis terdampar di hutan saja"
Gulf hanya tertawa mendengar celotehan temannya.
"Bagaimana? apa sebulan berpetualang kamu sudah menemukan cara untuk menembak gadis pujaanmu?"
Gulf terdiam, sedetik kemudian menggeleng.
"Tidak"
"Ada seseorang yang sedang menungguku"
Ucapnya sambil memandangi gelang di tangannya dengan senyum. Tanda bahwa ia tidak tertarik lagi kepada gadis manapun. Sudah dipastikan wajahnya memerah, seseorang yang ia maksud sedang menunggunya Gulf harap orang itu benar benar menunggunya."Oii meng, kenapa sekarang wajahmu memerah?"
"Mungkin karena cuaca disini panas"
"Sudah lama tidak hujan kan, pasti sebentar lagi hujan" jawab Gulf dengan nada pelan.Memang cuaca di sana sedang panas,dan tidak lama setelah percakapan mereka berakhir, langit di luar terlihat mendung. Hawa dingin Seketika mengambil alih.
Saling berpamitan, Gulf dan temannya menjauh dari cafe menuju ke kediaman mereka masing-masing.
Tepat saat Gulf memarkirkan mobilnya di garasi, butir hujan berangsur angsur jatuh dari langit. Semakin lama semakin deras.Dari balkon Gulf mengulurkan tangannya, merasakan dinginnya tetesan hujan yang jatuh tepat di telapak tangannya. Ia teringat dengan seseorang yang sangat jauh dari tempatnya sekarang. Berpikir apa yang sedang dilakukan oleh lelaki itu di saat seperti ini. Ini baru seminggu berlalu tapi rindu sudah hinggap di hari pertama kepulangannya dan Sampai sekarang semakin bertambah.
"Jika disana juga hujan, apa itu berarti kita memang terhubung satu sama lain?" Tanyanya memandang langit yang semakin menggelap.
Di lain tempat, seorang lelaki tengah berkutat dengan buku buku di perpustakaannya. Sejam yang lalu para peminjam buku mengembalikan buku buku pinjamannya.sudah merupakan tugasnya Menyusun buku itu kembali dengan rapi.
Dengan mantel tebal yang ia kenakan mampu menahan hawa dingin. Derasnya guyuran hujan diluar menghalangi dirinya untuk pulang.
Tanpa sengaja mata lelaki bernama Mew itu menangkap sebuah buku yang menarik perhatiannya.
~Sebab hujan karena rindu~
Mew terkekeh pelan. Buku itu seakan mengejek dirinya. Mew meraihnya dan membaca sedikit di halaman pertama.
Seketika senyuman di wajahnya menghilang. Menutup kembali buku itu dan menyimpannya di tempat semula.Ia berjalan menjauhi rak rak buku dan berhenti di depan jendela.
Mengulurkan tangannya dan merasakan tetesan hujan."Aku tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya" gumam Mew pelan.
Ia mengangkat tangannya, memperhatikan dengan lekat gelang yang melingkar indah disana.
"Kalau 2 tahun atau 3 tahun aku masih sanggup menjagamu, tapi kalau lebih lama dari itu aku khawatir kau sendiri yang menghilang karena tidak sanggup menunggu lagi"
Ucap Mew dengan bodohnya telah berbicara pada sebuah gelang.>>>
*2 tahun kemudian*
~i think that is true. But i don't think u never know what i mean~
Dejavu, kedua alis Mew mengerut.
Ia seperti merasakan kembali malam 2 tahun lalu.Mew memandang lama papan tulis kecil di depan perpustakaannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M NOT YOUR SECRET ADMIRER (END)
RomanceALWAYS MEWGULF ☀️🌻 {5 Oktober 2020} ______________________________________________ I WRITE THIS STORY FOR CELEBRATE MY BIRTHDAY WITH YOU GUYS:3