prologue

2.4K 188 17
                                    

suara langkah kaki mulai terdengar, lantas lelaki itu menoleh kearah orang itu.

"selamat pagi, dokter." sapa lelaki itu dengan senyum ramahnya, hal itu membuat sang dokter mau tak mau ikut tersenyum hangat.

"selamat pagi.. jadwal check up kamu masih sekitar setengah jam lagi" kata sang dokter.

lelaki itu mengangguk kecil. "iya, dok. saya kira saya udah terlambat, hehe." lelaki itu berujar sambil tersenyum kikuk.

dokter itu menggeleng pelan, "ada-ada aja kamu, sudah kamu sarapan aja dulu." desaknya.

lelaki itu mengangguk. "okey.. saya permisi, dok." kata lelaki itu sebelum akhirnya pergi dari sana

the last request

"Arga!" pekik seseorang dari kejauhan.

sang pemilik nama menoleh, dengan cepat lelaki itu menatap datar orang itu.

dia.. Nathaniel Geraldo. lelaki yang sangat dibenci oleh Arga saat ini.

"pergi kek lo, ganggu hidup gue banget." sinis Arga kepada lelaki itu, hati Nathaniel mencelos mendengar itu, padahal ia sudah sering mendengarnya.

namun tetap saja, itu dapat membuat dadanya terasa sesak.

Nathaniel tersenyum pedih, tangannya terulur untuk memberikan sebuah kotak yang terbungkus rapih, dengan pita berwarna merah diatasnya.

"ini buat kamu." ujar Nathaniel kepada Arga, namun lelaki itu justru enggan untuk mengambil kotak itu.

"gak butuh" acuh Arga, lelaki itu lebih memilih untuk segera pergi dari sana. meninggalkan Nathaniel diruangan itu sendirian.

oh, bukan sendiri. masih ada salah satu teman Arga disana.

Nathaniel sedikit meremas kotak itu, hatinya hancur. sudah sekian kalinya ia ditolak, harusnya ia sudah terbiasa!

"Arga emang gitu, El." kata Alex, teman Arga.

Nathaniel menoleh, ia hanya diam, tak ingin mengganggu Alex berbicara.

"sekuat apapun lo kejar dia, tetep gaakan ada hasil. dia masih jaga satu hati, dan sayangnya itu bukan elo. dia masih teguh pendiriannya, dia selalu yakinin dirinya kalo dia bukan gay." ujar Alex tanpa menatap Nathaniel sedikitpun.

hati Nathaniel tercelos, sakit.

"tapi, jodohkan gaada yang tau. bisa jadi kalo justru elo yang jadi jodohnya, but who knows."

"tapi ya, gue lebih suka kalo elo sama dia bisa jadi pacar, karna.. gue gak suka kalo Arga pacaran sama si cewek itu. gue lebih setuju Arga sama elo."

"so, kalo lo berjuang, ayo. gue dukung elo, kalo lo gak mau, yaudah itu keputusan elo."

Nathaniel menghela nafas gusar.

"gue bakal berjuang, meski gue gatau apa yang bakal terjadi kedepannya." final Nathaniel, lelaki itu mendudukkan dirinya disamping tubuh Alex.

tangan kecilnya terulur untuk memberikan kotak itu kepada Alex, lebih baik dia berikan kepada Alex bukan?

Alex mengerutkan dahinya. "apaan?" tanya Alex.

"buat elo, daripada nanti gue percuma beli, hehe." kata Nathaniel sembari tersenyum gemas, seakan tersihir, Alex pun mengambil kotak itu.

Alex membuka kotak itu, dan ia terpukau setelah melihatnya! itu adalah arloji keluaran terbaru! dan itu harganya sangat mahal.

"E-el, lo serius ngasih ini ke gue?" tanya Alex ragu, sedangkan Nathaniel hanya mengangguk polos.

"iya, kan Arga gamau, jadi gue kasih ke elo aja, hehe." katanya.

the last request || JakeHoon [tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang