Nathaniel kini sedang menulis catatan yang diberikan oleh Wali Kelasnya, saat sedang fokus menulis. tiba-tiba ada sebuah kotak dihadapannya.
lelaki itu mendongakkan kepalanya, ia menatap orang itu datar, dirinya masih kesal dengan Dion.
"nih makan sandwichnya." ucap Dion.
Nathaniel membuang wajahnya, tak menggubris ucapan Dion. dirinya kan masih kesal!!
"punya Kei mana?!" Keita mengadahkan tangannya kearah Dion.
"gaada, cuman ada buat Niel doang."
Keita mengerucutkan bibirnya sebal, lelaki itu berjalan keluar sembari menghentak-hentakkan kakinya. bertanda ia sedang kesal.
"Aldriaannnn! temenin Kei ke-kantin!!" suara Keita memenuhi ruangan kelas, yang dipanggil pun menoleh, dan mengangguk mengiyakan saja.
Aldrian berdiri dan segera menghampiri Keita, dan mereka berdua berjalan bersama ke-kantin.
balik ke Nathaniel dan Dion.
"makan, abis itu minum obat." paksa Dion, namun Nathaniel hanya diam. ntah apa yang ia pikirkan.
seketika Nathaniel mengambil kotak itu, dan menatap Dion.
"oke, gue makan. tapi ada syaratnya!" kata lelaki itu, Dion mengerutkan dahinya sambil bertanya.
"apaan?"
"seminggu ini, lo harus bareng sama Gibran! harus seminggu. gaboleh kurang, lebih boleh."
Dion menatap Nathaniel heran.
"pokoknya, lo harus sama Gibran! gak boleh sama gue ataupun yang lain! lo harus anter-jemput Gibran, quality time sama Gibran!!" sambung Nathaniel.
"lah, trus lo gimana?"
"gue bisa sendiri ish! udah udah, sana samperin Gibran! mulai hari ini ya. ga nerima penolakan, atau engga gue gabakal mau minum obatt!" ancamnya.
hal itu membuat Dion mau tak mau harus menuruti permintaan Nathaniel, lelaki itu mengangguk lesu dan berjalan meninggalkan meja Nathaniel.
dan menghampiri meja Gibran.
【the last request】
Nathaniel kini sudah berada di-lapangan basket, ia sedang memerhatikan Arga yang sedang bermain basket itu.
ia kira Arga tidak masuk sekolah, namun perkiraannya salah, dan beruntung sekarang ia sudah membawa air mineral dan sebuah kotak, seperti biasa. dan pastinya itu semua untuk Arga seorang.
"Arga! Arga! Arga! ayo semangat Arga!!"
"Arga pasti bisa!"
"ayo lawan si Vano, Ga!!"
"VANO LAWAN ARGA!!"
"VANO PASTI MENANG LAGI! ARGA PASTI KALAH!"
"semangat Arga.." cicit Nathaniel sebelum akhirnya--
bruk!
--pingsan.
"NIEL!!"
【the last request】
bau obat-obatan memenuhi indra penciuman Nathaniel, perlahan namun pasti lelaki itu membuka kedua matanya.
pertama kali yang ia lihat, Dion yang tengah kalut di-sofa yang sudah disiapkan disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
the last request || JakeHoon [tamat]
Fanfiction" waktu kamu tinggal sedikit. " kalimat itu yang terus menghantui pikiran Nathaniel, bagaimana ini? sisa hidupnya bahkan bisa dihitung dengan jari. jikalau, ini memang sisa hidupnya, apakah boleh ia meminta sebuah permintaan untuk terakhir kalinya? ...