O6

624 130 28
                                    

Astagfirullah, maap telat up :'D paketan abis, dan pas udah beli, ternyata udah lebih dari target :'D

padahal aku belom ada persiapan chap, jadi ini ngetiknya ngebut, sori yh aks sudah ngephpin klian:')

targetnya masi sama ko, 20 vote + 10 komen, up!

---

Aksi pukul-memukul itu makin menjadi, bahkan wajah Arga sudah terlihat babak belur, sedangkan Vano hanya beberapa luka diwajahnya.

"Berenti bego! Mau sampe kapan lu bedua tonjok-tonjokkan, sampe ada salah satu yang mati?!" Seru seseorang yang baru datang, Alex dan Dion.

Lelaki jangkung (Alex) itu berlari untuk melerai pertikaian antara Arga dan Vano.

Vano berdecih, "Liat, ada pahlawan dateng" Ujar Vano sembari tersenyum miring.

Alex menatap Vano dengan tatapan malas, "Berenti ngomong, sebelum tangan gua yang turun."

Dion berlari kearah Nathaniel yang jaraknya tak jauh dari kursi penonton bagian depan.

"Dion, dion, ayo samperin Arga, yonn!" Seru Nathaniel ketika melihat Dion berjalan mendekatinya.

"Yaa, samperin aja dulu, gua mau nyuruh yang lain buat pergi cari tempat buat latihan." Jelas Dion, Nathaniel mengangguk dan mulai berjalan, ah bukan berjalan, berlari lebih tepatnya. Nathaniel berlari kearah Arga yang babak belur itu.

Sedangkan Dion memilih untuk membawa para anggota untuk mengungsi ditempat outdoor.

"Argaa, Sakit ya? Maaf aku baru bisa nyamperin, tadi aku nunggu dion dulu, ayo kita ke UKS, aku obatin luka kamu yaa, ayoo."

Ya begitulah kalimat yang diucapkan oleh Nathaniel, lelaki itu mencoba untuk membantu Arga untuk berdiri.

Kali ini Arga tidak menolak, lelaki itu hanya diam, membiarkan lelaki manis yang tergila-gila dengannya itu membawanya ke UKS. Dirinya terlalu lelah untuk berdebat dengan Nathaniel.

---

Nathaniel sudah membawa Arga ke UKS, agar ditangani oleh pihak medis, wajahnya terlihat, errr-- sangat babak belur.

Oke abaikan.

Sekarang Nathaniel tengah berada di rooftop, lelaki itu mendapat panggilan dari nomor Ibunya, maka dari itu ia memilih untuk segera keatas sana.

beruntung jika rooftop merupakan tempat yang enggan untuk dikunjungi karna hal mistis, banyak yang takut tetapi tak sedikit yang berani.

ting!

ponsel Nathaniel kembali berbunyi, itu pesan dari sang Ibu, ia segera membuka room chatnya.

Mama
angkat telfonnya.
12.23

Nathaniel menarik nafas sejenak, dan setelahnya muncul panggilan lagi dari sang Ibu.

tanpa disuruh dua kali, lelaki itu segera mengangkat panggilan itu.

"hal—"

"kenapa baru jawab, hah?! udah berani sama saya?!"

"m-maaf mah, tadi Niel mau angkat tapi udah dimatiin."

"alesan! apa maksud kamu coba?! kenapa kamu nyelakain anak saya?!"

Nathaniel mengerutkan dahinya tak paham, "maksudnya?"

"gak usah sok polos! kamu yang buat anak saya masuk rumah sakit kan?! sekarang anak saya divonis patah tulang hidung!"

Nathaniel tentu terkejut, "Ngga mah! aku ngga—"

the last request || JakeHoon [tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang