O5

670 131 28
                                    

haii, maaf bru bsa up skrang, wkwk
skrang gua mau fokusin sm crta ini, jdi nnti gua bkal sring up.

dan utk chap ini, krna msih bru, gua blh mnta 20 vote sm 10 komen gk? skli' gtu gua nargetin, klo nnti udh smpe target, awto up dah.

dah sgitu aja, happy reading

---

"Alex!" Seru seorang lelaki sembari berjalan menghampiri tempat Alex dan Nathaniel berada.

Kedua lelaki itu -- Alex dan Nathaniel, sontak menoleh kearahnya.

"Loh? K-kamu kenapa kesini?" Tanya Alex dengan sedikit panik, ah bukan sedikit. Lelaki itu memang panik.

Lelaki-- eum, sepertinya ia bukan lelaki, lihat lah! dia sangat cantik! memangnya ada lelaki yang memiliki wajah cantik?

ah lupakan.

Lelaki itu menggembungkan kedua pipinya, sembari bersedekap dada. "Bagus, udah berani nyelir!" Katanya dengan nada yang sedikit sinis.

Alex buru-buru menggeleng, "Astaga! gak gitu, aku gak nyelir!"

Bagus, Nathaniel bisa melihat adegan Sinetron dengan nyata.

"Halah, gausah ngelak kamu Lex! itu siapa?!" Tanya lelaki itu sembari menunjuk Nathaniel.

Yang ditunjuk mengerutkan dahinya, "Gua?" tanya Nathaniel sembari menunjuk dirinya sendiri.

"Ya iyalah!" Sewot lelaki itu.

"Ngga, gua bukan selirannya si Alex. Ngapain juga gua jadi selirannya dia, gua masih suka sama Arga." Jelas Nathaniel.

"Hah?"

"Udah lah sayangku, cintaku, negriku. Aku gak nyelir serius dah." Timpal Alex sembari meraih tangan kecil lelaki itu.

Lelaki itu menatap Alex ragu, "Serius?" Tanya lelaki itu.

"Iya sayang, serius gak bohong." Kata Alex menyakinkan 'kekasihnya' itu.

Lelaki tadi mengerucutkan bibirnya lucu, sebelum akhirnya beralih untuk memeluk Alex.

Nathaniel menatap baju yang dipakai oleh lelaki tadi, tunggu.. inikan baju rumah sakit.

"Lu--"

"Iya, dia sakit." Potong Alex sebelum Nathaniel bertanya.

Lelaki tadi melepaskan pelukannya dan menatap Nathaniel dan Alex bergantian dengan tatapan polosnya.

"Ah gitu, kabur dong?" Tanya Nathaniel.

Alex menepuk dahinya, "Lah iya! aduh gua baru sadar!"

Lahkok pikun.

"Kamu kabur ya by?!" Tanya Alex sembari memegang pundak lelaki tadi.

dengan polosnya, lelaki itu mengangguk.

"Iya, lagian kamunya gak jengukin aku lagi. Yaudah aku samperin aja kesekolah." Kata lelaki itu dengan santainya.

Alex berdecak, "Ngeselin banget sih, nanti kalo ketawan sama dokter Valerie gimana?"

Lelaki itu mengangkat bahunya, "Biarin aja ih, sekali-kali aku keluar, bosen tau."

Tunggu, Dokter Valerie?

"Tunggu, Lu dari rumah sakit mana?" Tanya Nathaniel dengan sedikit was-was.

Lelaki itu menoleh, "Kepo banget dih."

Alex menghela nafas, "Gak boleh gitu, Yan." Kata Alex memberitahu, Lelaki itu berdecak.

the last request || JakeHoon [tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang