"Buat apa sih hidup seperti kebanyakan orang, jika tidak membahagiakan kita sedikitpun, kita berhak bahagia dengan cara kita sendiri, jika ada orang lain yang tidak terima, ya sudah buat apa kita peduli, jangan malu dengan apa yang membuat kita bahagia."
---------------------------
-Jam Istirahat (kantin)-
"Liat tuh! Anak barunya cantik banget uy! Pacarin sana shen! Lo kek ga pernah bahagia aja!" Saran Nandra.
"Hm, ngapain gue bahagia cuma karena seorang cewek, itu mah elo! Dasar fucekboy!" Balas Arshen.
"Gue ramal lo nanti bakal suka sama si anak baru! Siapa sih namanya?" Kata Nandra.
"Kek dilan aja lu! Tapi bedanya, kalo omongan dilan bener² terjadi! Kalo elo sih, gue ga yakin! Namanya Reina!" Jawab arshen.
"Yodah kalo elu ama Reina gue sama temennya aja lah! Si Valien, gakalah cantik kok!" Kata Nandra percaya diri.
"Serah lu dah!"
Reina dan Valien mendekat ke bangku yang diduduki oleh Nandra dan Arshen.
"Gue duduk sini ya?" Kata Valien.
"Ya!" Jawab Nandra bersemangat.
Mereka banyak berbincang disana. Dimulai dari Nandra yang sedang PDKT ke Valien, perempuan cantik yang memiliki badan yang lumayan tinggi.
Bel akhirnya berbunyi, membuat nandra dan valien harus berpisah, maklumlah beda kelas, Nandra di kelas paling bawah, dan Valien paling atas, sebenarnya pertemanan itu termasuk adil, kita bisa menghargai siswa yang kurang pandai.
-Jam Pulang-
Arshen berjalan sendirian menuju gerbang. Ditinggal oleh temannya yang sedang PDKT.
Ia memilih melewati area belakang sekolah, agar tidak banyak bertemu temannya.
ctekk! ctekk!
Terdengar suara seperti batu yang dilempar ke pagar pembatas yang berasal dari belakang sekolah.
Karena Arshen kepo, ia menjumpai orang itu di bangku belakang sekolah.
"Reiin?"
"Kenapa?"
Reina menoleh ke arah arshen.
Arshen pun mendekat ke tempat Reina duduk.
"Kenapa sih lo ga bilang kalo siswa sekolah ini jahat?!" Tanya Reina tiba tiba.
"Hah? Maksudnya?!"
"Gue ga harus pindah kesini kalo waktu di bis lo ngasi tau sifat siswa di sekolah ini!" Tangisan Reina makin menjadi jadi.
"Siswa sekolah ini biasa aja kok!" Bela Arshen.
"Biasa gimana nya?! Sampe nge bully anak baru yang nggak tau apa apa?!" Jelas Reina.
"Lu dibully? Sama siapa?!"
"Gue pikir Valien baik, tapi malah dia yang mimpin! orang baik tuh dikit yah shen!" Jawab Reina yang tiba tiba meneteskan air matanya.
"Banyak sih sebenernya, cuma ya tergantung, dia lebih menunjukkan sisi baiknya atau sisi buruknya!" Balas Arshen bijak.
"NGAPAIN PADA DISINI?" Tanya Vano yang tiba tiba datang.
Arshen menarik nafasnya panjang² dan memghembuskannya. Keberadaan Vano disini hanya merusak suasana.
Arshen membalikkan badannya ke Vano.

KAMU SEDANG MEMBACA
ARSHEN
Teen Fictionhappy readingg FOLLOW SEBELUM BACAA-!! "Sekarang rumah bukan tempat yang cocok untuk pulang," Arshen namanya. Salah satu murid SMA Tunggal. Berdiri di kelas 11 IPS 4. Ganteng? Iya Kaya? Iya Pinter? Sayang nya engga. "IPS 4" Artinya ia bukan anak u...