Baekhyun menggeliat dalam tidurnya,selimut tebal berwarna kelabu itu ia tendang karena tidak nyaman.Ia mengecap mulutnya setelah selesai menguap.
Mengerjapkan mata indahnya sesekali mengucek kedua mata.Ia mencebik kesal setelah mendapati ia tertidur sendiri di kamar.
Padahal semalam ia tertidur nyenyak dalam pelukan sang kekasih.Kaki mungilnya menapak di atas lantai marmer berharga triliunan.
Ia berjalan mengitari ranjang king sizenya guna mencari pakaian yang semalam entah di mana.
Kekasihnya merupakan tipe pria tidak sabaran jika ingin bercinta,dan berakhir pakaian Baekhyun yang entah di lempar kemana.Saat mendapatkan kemeja hitam kebesaran milik sang kekasih,ia segera mengenakannya karena demi tuhan,ia lelah harus mengitari seisi kamar yang bisa di bilang seluas lapangan bola tersebut.
Baekhyun berjalan dengan lucu,pantatnya masih terasa sakit.
Ruam di tubuhnya juga bisa terlihat dengan jelas karena Park Chanyeol tidak akan membiarkan satu incipun dari tubuh kekasihnya ia lewatkan.Pantatnya sedikit menyembul saat ia berjalan membuat para penjaga langsung menundukan kepala mereka.
Jika nekat melihat aset sang ketua mafia nomor satu di korea itu,maka kematian akan menyapa siapapun.Ia membuka pintu ruangan kerja sang kekasih.
Meski para bodyguard melarangnya masuk,tapi Baekhyun tetaplah si pembangkang Byun.Ia membukanya dengan cukup keras membuat para kelompok mafia yang berada di dalam sana terkejut,kecuali Chanyeol.
Chanyeol terlihat tampan dengan setelan jas formalnya.
Ia menatap tajam sang puppy yang hanya mencebikan bibir di depan pintu."Maaf Sir,kami sudah mencoba menahannya tapi dia....." ujar Lucas sang bodyguad utama mencoba menjelaskan.
Ucapanya di intrupsi saat sang ketua mengangkat tangannya tanda bahwa ia mengerti.
Lucas membungkuk sopan dan keluar sambil menutup pintunya.
Chanyeol memberikan gestur agar sang kekasih mendekat dan Baekhyun menurutinya.
Para anggota Pheonix mengalihkan padangannya,mereka tau bawa Chanyeol seposesif itu jika tentang sang kekasih.
Baekhyun duduk di pangkuan Chanyeol tanpa canggung,melingkarkan kedua lengan kurusnya di leher sang dominan.
Kemeja kebesaranya sedikit menyingkap sehingga paha mulusnya terekspos.
Chanyeol menutupinya dengan telapak tangan lebarnya agar tidak ada satupun yang bisa melihat miliknya."Mengapa Chanyeolie tidak membangunkan Baekie?" tanyanya mendayu sambil mengecupi rahang tegas sang mafia.
Sehun berdehem canggung,ia mengintrupsikan untuk mengakhiri rapat ini.
Ia sungguh tidak tahan merasakan kecanggungan.Meski Chanyeol melarang mereka untuk pergi,akhirnya ia menunda rapat hari ini dan anggota inti Pheonix yang berjumlah 10 orang itu keluar dari ruangan.
Chanyeol membawa arah pandangnya pada sang kekasih yang setia menatap wajahnya itu.
"Sudah berapa kali aku katakan,jangan keluar kamar jika bukan aku yang suruh" ujarnya dengan nada rendah.
Baekhyun memukul dada bidang itu kesal,matanya berkaca-kaca dan hal itu tidak luput dari pandangan sang Pheonix.
"Maksud ku,kau tau banyak yang menginginkanmu bukan?
Kau harus ingat,kau hanya milikku" ucap Chanyeol menekankan."Iya Chanyeolie,Baekie paham sekali.
Tapi Baekie rindu~" ucapnya sambil membuka kancing kemeja Chanyeol.Chanyeol menyeringai dan melumat bibir semerah chery sang kekasih.
Baekhyun membalas ciuman hebat itu dengan susah payah.
Park Chanyeol adalah definisi dari raja iblis dalam berciuman."Yeolie~~~" Baekhyun merengek sambil menatap Chanyeol yang sudah terbakar nafsunya.
Penampilan menggemaskan Baekhyun pagi ini sukses membuat libidonya naik di atas ubun-ubun.
Padahal ia ingat betul telah menyetubuhi anak itu hingga pingsan semalam.
Tapi ia tidak peduli.Orang bodoh macam mana yang bisa melewatkan mangsa semenarik ini?.
Chanyeol menggendongnya ala koala,dan menjatuhkan tubuh sang kekasih di atas sofa besar di ruangannya.
Nafas keduanya tersenggal saat ciuman terputus.Baekhyun pasrah saat kemeja satu-satunya yang menutup tubuh di tanggalkan secara tidak sabaran.
Sang dominan terlihat bernafsu melihat tubuh mulus itu di penuhi bercak kemerahan semalam.
Ia menanggalkan baju dan celana,ikut bergabung bertelanjang bulat dengan sang kekasih.
Tato kupu-kupu pada tulang rusuk kiri Baekhyun menambahkan kesan sexy padanya dan hal itu merupakan salah satu yang membuat Chanyeol kelimpungan.
Baekhyun mendorong dada bidang sang kekasih sesaat pria itu mengisi ruang di antara kedua kakinya yang mengangkang.
Sepertinya si jangkung akan bersiap memasukan penis kurang ajarnya itu.Namun ia menolak,membuat Chanyeol menampikan ekspresi marah.
"Bisakah Chanyeolie melepaskan tidikan di penis besar itu?.
Rasanya tidak nyaman dan sakit.
Kumohon untuk hari ini~" rengeknya saat melihat wajah protes Chanyeol.Namun sekali lagi,Chanyeol adalah seorang dominan yang tidak akan tunduk jika tengah bercinta.
Penis dengan tidikan barbel yang menembus kepala penis secara vertial itu mencoba menerobos lubang kecil mengkerut yang kemerahan akibat ulahnya semalam.
Tidak berhenti di situ,Baekhyun juga harus merasakan tusukan di belah pantatnya akibat tidikan tajam di kedua bola kembar sang mafia.
Ia hanya bisa pasrah dan mendesah di bawah kuasa sang kekasih yang tidak lain tidak bukan adalah anak tirinya tersebut.
Park Chanyeol rela membunuh ayah kandungnya hanya untuk memiliki Baekhyun seutuhnya.
End.
Jangan lupa VOTE AND COMMENT💕
KAMU SEDANG MEMBACA
shoot love shoot (CHANBAEK)
Fanfictionberisi kumpulan one shoot CHANBAEK. silahkan baca jika tertarik,jangan lupa vote and comment tentunya. karena ide cerita tentang chanbaek numpuk biarlah tak buat one shoot banyak-banyak.