presiden

528 59 3
                                    


"Mama,papa orang yang seperti apa?" Tanya si bocah berusia 5 tahun itu.

Sang mama yang sedang asik menonton televisi pun menoleh ke arah sang putra yang tidur tengkurap sambil membelai perut membuncit mamanya.

Baekhyun tersenyum sambil membelai lembut surai putranya.
Jackson sudah besar,ia sering menanyakan keberadaan papanya.
Sedari kecil hingga menginjak usia lima,Jackson tidak pernah mengetahui siapa papanya.

Dan Jackson semakin bingung saat sang mama bilang ia akan menjadi seorang kakak,dan Baekhyun tengah mengandung anak keduanya.

Tapi Jackson tidak pernah melihat keberadaan papa,mereka hanya tinggal berdua dan akan bertiga dengan adiknya.

"Jackson rindu papa,ingin bertemu papa.
Jackson akan marah sama papa,kenapa tidak pernah ada untuk kita" terangnya sambil menatap sang mama yang hanya mengelus surai hitamnya dengan sayang.

Baekhyun mengecup kening si mungil saat kelopak mata itu mengerjap akan kantuk dan tertidur di atas paha sang mama.

Baekhyun menghela nafas berat,ia menggendong Jackson susah payah karena kandungan yang semakin membesar.
Ia mencium pipi gembil putranya dan menyelimuti tubuh mungil itu agar semakin nyaman tertidur.

Baekhyun kembali duduk di ruang keluarga,menyaksikan salah satu acara televisi sebelum suara bel berbunyi dengan nyaring.

Ia berjalan pelan dan melihat siapa tamu lewat layar interkom dan menemukan sosok yang sangat ia rindukan.

Dengan terburu,ia membuka pintu dan mempersilahkan prianya masuk sambil memeluknya dengan sayang.

Si jangkung membuka jas dan dasinya perlahan dan duduk di sofa ruang keluarga menunggu Baekhyun yang pergi ke dapur mengambil minuman untuknya.

Ia memijat keningnya,pusing melanda  karena terlalu memikirkan masalah negara ini.

"Teh hijau untuk membuatmu relax" ujar si mungil sambil tersenyum sayang.

Si jangkung membalas senyum itu tipis dan menyeruput teh buatan  baekhyun perlahan.

"Bagaimana pekerjaanmu?" Tanya si mungil sambil bersandar pada dada bidang prianya.

"Menjadi seorang kepala negara sangat sulit sayang" jawabnya sambil mengelus perut membuncit si pria mungil.

"Jackson sudah semakin besar,ia selalu bertanya tentangmu" ucap Baekhyun sambil menatap obsidan yang selalu membuatnya luluh.

"Ia menjadi semakin banyak bertanya dan aku tidak bisa menjawabnya" lanjut si mungil sambil mengecup pipi sang terkasih.

Pria nomor satu di korea itu menghela mafas berat.
Ia adalah sosok presiden yang menjadi panutan negara.
Tanpa mereka tau,pria berusia 45 tahun itu mempunyai seorang simpanan dan memiliki satu orang putra dan janin yang tengah di kandung oleh kekasih gelapnya.

Chanyeol sudah memiliki istri,namun sang istri tidak bisa memberinya keturunan karena mandul.

Baekhyun merupakan salah satu staf di istana negara,ia menjadi orang kepercayaan presiden 6 tahun lalu.
Mereka terlibat dalam cinta terlarang dan Baekhyun memutuskan pensiun dini dengan alasan kesehatan,namun nyatanya saat itu ia tengah mengandung buah hatinya dengan Chanyeol.

Chanyeol mengelus pipi pria mungilnya.
Si manis yang telah menginjak usia 30 tahun namun tidak terlihat menua sedikitpun,ia terlihat lebih cantik dan bersinar di kehamilan keduanya.

Chanyeol menarik dagunya dan meraup bibir tipis itu dengan sayang.
Mereka jarang bertemu,Chanyeol hanya bisa mengunjungi Baekhyun satu bulan sekali dan itupun saat malam hari.
Karena demi apapun,pengawalan untuknya sangat ketat dan pekerjaan negara seakan tidak ada habisnya memonopoli waktu bersantainya.

Chanyeol memperdalam ciumannya dan menuntun tangan si mungil untuk memanjakan ereksinya dari luar.
Baekhyun menjadi binal jika sudah berhadapan dengan kekasihnya,ia akan menuruti semua perintah sang dominan dan itu hal yang sangat Chanyeol sukai dari Baekhyun.

"Mama~" suara mencicit itu menghentikan ciuman liar keduanya,bibir Baekhyun membengkak basah dan terburu mengusap sisi saliva di bibirnya.

Jackson berjalan gontai sambil mengucek matanya.
Chanyeol tidak sempat menghindar,netra si kecil sudah lebih dulu menatapnya dengan lekat.

"Mama,dia siapa?" Tanyanya dengan suara khas anak kecil yang mengantuk,ia terbangun karena ingin pipis dan berakhir mencari mamanya karena ia takut pergi sendiri ke kamar kecil.

"Eoh,bukankan dia pak presiden?" Tanya Jackson saat kesadaran sudah ia dapatkan sepenuhnya.

"Benar,Jack tidak salah,ini pak presiden.
Halo pak,nama saya Park Jackson,umur saya 5 tahun.
Pak presiden,aku ingin sepeda" ujarnya semangat sambil membungkuk hormat di hadapan pria yang menatapnya dengan sayang.

Jackson sangat mengidolakan Chanyeol,karena menurutnya pak presiden sangat keren dan baik,sering memberi sepeda untuk anak yang pintar,dan Jackson ingin juga.

Chanyeol berdehem dan meminta Jackson duduk di pangkuannya. Baekhyun masih terlihat syok namun ia tidak bisa menahan air matanya saat Chanyeol memeluk putra mereka dengan sayang.

"Pak presiden sedang apa di rumah kami?" Tanyanya sambil menatap Chanyeol yang terus mencium keningnya.

"Tentu untuk memberi sepeda pada Jackson,mamamu bilang,Jackson mendapatkan tempat pertama di kelas" ucap Chanyeol serius.

"Benarkah?" Tanyanya semangat dan di balas anggukan oleh Chanyeol.
Ia memang membeli sepeda untuk putra tampannya,sebagai hadiah karena anak itu menempati peringkat pertama di kelasnya.

Baekhyun duduk di samping Chanyeol yang tengah memangku Jackson yang berceloteh riang,pria tinggi itu menggenggam tangannya erat sesekali mengecup punggung tangan sang kekasih.

"Pak presiden,bisakah aku meminta satu hal?" Tanya si mungil,ia mencoba turun dari pangkuan Chanyeol dan si tinggi menurutinya.

"Katakan apa mau Jackson" kata Chanyeol sambil mengelus surai kecoklatan putranya.

Jackson melirik mamanya yang tengah mengusap perut membuncitnya membuat Jackson semakin yakin untuk meminta hal ini.

"Pak presiden selalu bisa menyelesaikan masalah dengan baik,Jack mengidolakan bapak.
Jadi bisakah bapak mencari keberadaan papa Jackson?" Tanya si kecil membuat kedua orang tua yang tengah duduk di sofa terkejut bukan main.

"Jackson ingin bertemu papa.
Jackson ingin memarahi papa yang tidak kunjung pulang menemui kami.
Tolong bawa papa kamari,agar papa tau mama selalu menangis di malam hari karena merindukannya" terang Jackson membuat Chanyeol terpojok dan Baekhyun yang menitihkan air matanya menahan sakit.

Semua yang di katakan Jackson benar adanya,ia selalu merasa kesulitan,menjadi orang tua tunggal yang selalu menerima olokan karena tidak memiliki suami.
Ia tertekan dan merindu,namun keduanya tidak bisa bersatu dengan berbagai macam alasan.
Baekhyun akan selalu menjadi simpanan sang presiden,karena janji pria itu tak kunjung terkabul yang akan menikahinya saat masa jabatan berakhir.
Ia malah terpilih kembali dan meneruskan priode kedua masa jabatan dan hal itu akan menambah sulit keduanya.

"Jackson hanya ingin papa tau,bahwa kami di sini merindukannya dan berharap pulang dan memeluk mama,Jackson dan adik bayi" lanjutnya membuat Chanyeol berdehem canggung tidak bisa berkata apapun.









End.

Jangan lupa VOTE AND COMMENT.

VOMENT🔥.

shoot love shoot (CHANBAEK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang