Empat

543 37 0
                                    

.

.

.

.

Taehyung tahu kalau dia tidak seharusnya berkata seperti itu pada Seokjin. Tapi dia tak tahan dengan sikap kakaknya itu yang tidak serius dan menganggap remeh suatu hal.

"Hyung, tidak pernahkah kau berpikir untuk serius? Langkahmu itu kurang lebar kita tidak akan sinkron, kau juga kurang cepat"

"Tae, kalau aku terlalu cepat nanti akan malah bertabrakan dengan yang lain dan aku sudah berusaha melangkah selebar mungkin"

"Aku benar-benar bisa melihat kau itu sangat lambat Hyung, ayolah jangan kekanakan. Terima saja memang kau ini lambat Hyung. Jangan mengacau. Turuti perkataanku kali ini saja"

Member lain melihat mereka dengan tidak berminat. Lagi-lagi. Perseteruan dengan Hyung tertuanya.

"Aku benar-benar sudah bekerja keras Tae, aku sudah melakukan yang terbaik. Kalau aku mempercepat langkahku aku akan kehilangan iramaku dan akan membuat kalian juga terkecoh karena tidak akan sinkron" Jin masih keras dengan pendapatnya sendiri. Ia tak mengerti kenapa dirinya kembali disalahkan.

"Omong kosong" Desis Taehyung. Air matanya sudah meleleh. Seokjin kebingungan ia tak mengerti kenapa Taehyung sampai menangis.

Namjoon datang dan memeluk Taehyung. Ia kemudian menceramahi mereka berdua agar berhenti beradu pendapat karena beberapa menit lagi mereka harus menampilkan lagu terakhir di konser itu.

"Tolonglah, apa kalian akan terus seperti ini? Taehyung berhenti menangis dan Jin Hyung, minta maaf pada Taehyung" Ujar Namjoon dengan mengeraskan rahangnya. Ia tidak habis pikir kenapa kedua membernya ini malah beradu argument sebelum naik panggung. Itu akan membuat permasalahan baru. Dan ia sebagai leader harus menengahinya. Namjoon juga sebetulnya sangat tertekan di konser kali ini.

Seokjin menghela nafasnya. Ia mengepalkan tangannya hingga kupingnya pun memerah. Ia harus menahan segalanya. Lagi-lagi dia tidak diberikan respek oleh member lain. Apakah mereka tidak melihat bahwa dirinya sudah berusaha sekeras mungkin. Apakah karena dia terlampau sering melakukan kesalahan jadi dia yang akan selalu disalahkan walaupun sebenarnya ia tidak melakukan itu.

Seokjin berusaha memahami. Ia tahu adik-adiknya sangat tertekan di konser kali ini, ia tak boleh mengacaukannya.

"Tae, aku minta maaf. Aku akan melakukan apa yang kau katakan. Kau benar Tae, aku yang salah karena langkahku tidak lebar. Terimakasih sudah memberitahuku. Please jangan menangis hm? Kita sebentar lagi naik panggung" Seokjin memeluk Taehyung dan menepuk pucuk kepala Taehyung lembut. Ia masih mendengar Taehyung terseguk.

"Hyung memang tidak berguna, tapi akan berusaha. Kau keren Taehyung, jadi berhentilah menangis Hm?"

Kemudian Taehyung menyusuti air matanya yang tadi meleleh ia minum beberapa teguk air sebelum menaiki panggung.

...

C A R EWhere stories live. Discover now