Ailee - I Will Go To You Like The First SnowDalam perjalanan menuju kantornya, yang Park Seonghwa lakukan di dalam mobil hanya diam seakan tak mempunyai semangat hidup. Sesekali ia melempar arah pandangnya ke luar jendela mobil yang ia tumpangi. Namun selalu gedung pencakar langit yang mengisi pandangannya. Sama sekali tidak ada pemandangan yang mampu membuat mood-nya menjadi lebih baik.
"Kalian tahu? Beranda SNS-ku di penuhi dengan pemberitaan CEO Jepang kemarin," Suara Hongjoong membuat Seonghwa sedikit tersentak.
"Apa yang terjadi?" Sahut San.
"Perusahaannya di nyatakan ilegal. Dengan cepat polisi menutup perusahaan mereka. CEO Jepang di kabarkan mengalami gangguan jiwa, sementara rekannya yang lain di larikan ke rumah sakit karena depresi berat." Jelas Hongjoong.
"Berikan i-Pad mu padaku!" Seonghwa mengulurkan tangannya pada Hongjoong.
"Ah kau ini, merepotkan saja!" Dengan mimik wajah malas Kim Hongjoong memberikan i-Pad kesayangannya pada Seonghwa dengan terpaksa.
Seonghwa tak memperdulikannya. Ia sibuk men-scroll pemberitaan dunia yang tengah di hebohkan oleh CEO Jepang kemarin. "Tapi sayangnya polisi menyembunyikan nama perusahaan yang membongkar kebusukan CEO Jepang. Aku sangat kecewa!" Hongjoong berseru.
"Aku sendiri yang memintanya," sahut Park Seonghwa. Alis Hongjoong tertaut kebingungan. "Apa maksudmu?" Tanya-nya.
"Aku meminta pihak kepolisian untuk tidak terlalu mengekspos nama perusahaan kita!" Jelas Park Seonghwa secara singkat.
"Aku sangat menyayangkan, banyak orang memandang perusahaan kita hanya dari sisi buruknya saja. Tanpa mengetahui maksud yang sebenarnya. Padahal kita bekerja di jalan kebaikan. Entah apa yang akan terjadi jika CEO Jepang masih meneruskan perusahaan ilegalnya. Mau berapa juta perusahaan lagi yang akan di buat bangkrut olehnya." Gerutu Choi San.
"Setidaknya tim kepolisian berada di pihak kita, San. Jangan pedulikan orang-orang berasumsi apa tentang perusahaan kita. Lanjutkan saja apa yang seharusnya menjadi tugas kita. " Sahut Park Seonghwa.
"Tapi aku masih tidak menyangka kenapa Mingi bisa Setega itu mengkhianati kita. Maksudku, untuk apa dia melakukan semua ini? Sementara dia bisa membicarakan semua ini dengan kepala dingin tanpa membuat masalah fatal seperti itu." Hongjoong kembali berujar.
"Hanya satu alasannya, dia membenciku." Seonghwa menjawab malas.
Biar ku beritahu sedikit tentang kisah masa kecil Park Seonghwa. Dia lahir di kota Seoul, Korea Selatan. Dia mempunyai satu adik Laki-laki bernama Park Jong Seong yang kerap di sapa Jay, adiknya itu berusia empat tahun lebih muda darinya. Awalnya mereka berdua hidup dalam keluarga yang sangat harmonis. Namun semua keharmonisan itu hancur setelah ibu kandungnya meninggal karena sebuah penyakit yang ia derita, lalu satu bulan setelah itu ayahnya menikah lagi dengan ibu Song Mingi.
Nyonya Song begitu jahat, ia tak pernah menyukai kehadiran Jay dan Seonghwa di rumahnya. Bahkan Dia dan Mingi selalu menyiksa Jay saat Seonghwa dan tuan Park sedang tidak ada di rumah. Jay tidak berani mengadu pada ayahnya, dia hanya akan menangis saat Seonghwa pulang dari sekolah. lalu dengan sesenggukan Jay menceritakan semuanya pada Seonghwa, apa saja yang Mingi lakukan padanya hari ini. Jay juga tak jarang menunjukan luka lebam dan bekas cakaran di punggungnya pada Seonghwa. Pernah sekali Seonghwa mengadu pada ibu tirinya, dan memohon agar ia mau mengantar Jay pergi ke rumah sakit. Namun nyonya song justru malah memarahi Seonghwa, dan memukul anak itu berkali-kali.
Tuan Park telah mengingkari janji pada istri pertamanya. Ia tidak pernah benar-benar menjalankan permintaan terakhirnya untuk mengurus Park Seonghwa dan Jay dengan baik. Ayahnya itu justru selalu meninggalkan Park Seonghwa dan Jay di rumah dalam kondisi kelaparan.
Sampai suatu hari perusahaan ayahnya berada di titik terpuruk, dan membuat keluarga mereka mengalami krisis ekonomi yang cukup lama. Melihat kondisi ekonomi yang sama sekali tidak ada perubahan, dengan teganya sang ibu tiri membawa Seonghwa dan Jay ke kota Busan untuk dijualnya pada saudagar kaya di sana. Cukup lama mereka di perbudak, disuruh ini dan itu dengan upah yang tak seberapa. Mereka juga tak jarang memakan makanan sisa untuk makan sehari-hari.
Karena lelah hidup di perbudak oleh saudagar itu, Seonghwa dan Jay akhirnya memutuskan untuk kabur. Mereka meninggalkan rumah itu dan memilih tinggal di satu panti asuhan yang membuatnya bertemu dengan Choi San dan Kim Hongjoong secara tidak langsung. Lalu mereka berteman, Hingga sekarang. Mingi membenci Seonghwa karena dia telah merebut kasih sayang tuan Park darinya.
"Oh iya, bagaimana rusuk mu? Apa masih terasa sakit?" Tanya Choi San.
Seonghwa mencoba meraba dada kiri bagian bawahnya setelah itu ia mendesis pelan menahan sakit. "Masih, dan lebih sakit dari kemarin." Ujarnya.
"Kurasa pukulan Mingi waktu itu sedikit mempengaruhi rusukmu." Sahut Hongjoong.
"Aku akan membawa mu ke rumah sakit, setidaknya obat pereda nyeri bisa meringankan rasa sakit pada rusuk mu." Sahut Choi San, Seonghwa hanya diam menyetujui.
Sesampainya mereka di rumah sakit, Seonghwa langsung menemui dokter kepercayaannya, Jeong Yunho. Yunho merupakan sahabat kecilnya Di Seoul, dia memasuki jurusan kedokteran dan aktif di rumah sakit yang terletak di pusat kota Madrid, Spanyol.
Setelah memeriksa Seonghwa, Yunho mengalungkan stetoskop pada lehernya. "Kau datang untuk kasus penyakit yang sama." Yunho tersenyum sembari melepas kacamata yang ia gunakan. "Pada kebanyakan kasus, patah tulang rusuk hanya berupa retakan dan biasanya dapat sembuh sendiri dalam kurun waktu satu sampai dua bulan saja. Sedangkan kau, sudah hampir empat kali kita bertemu dan rasa sakitmu masih disitu-situ saja." Yunho terkekeh.
Seonghwa tersenyum getir. "Apa penyebab rusuk ku patah?" Tanya Seonghwa.
Yunho menghela nafas panjang sebelum menjelaskannya pada Seonghwa. "Penyebab tulang rusuk patah paling sering di sebabkan oleh hantaman di bagian dada. Hal ini sering terjadi karena kecelakaan lalu lintas, penganiayaan, atau benturan saat berolahraga. Apa kau pernah mengalami salah satunya?" Yunho bertanya.
Seonghwa menggeleng polos. "Aku tidak tau asal mula kenapa rusuk ku bisa retak. Apa tidak ada penyebab lainnya?
Yunho mengangkat kedua bahunya. "Osteoporosis? kanker tulang? Tapi kau tidak mengidap kedua penyakit itu."
"Seandainya aku pernah mengalami kecelakaan, kecelakaan sejenis apa?" Tanya Seonghwa.
"Mungkin kecelakaan yang sangat parah, sampai merebut memory ingatan mu." Jawab Yunho.
"Apa yang harus aku lakukan?"
"Pergilah ke psikolog." Jawab Yunho cepat.
Seonghwa Diam, ia menunduk. Mencoba mengingat kejadian-kejadian sebelumnya. Kejadian sebelum ia terbangun di hotel kota madrid. Apa yang dia lakukan di Korea sebelum dia sampai di Madrid begitu saja. Apa Choi San dan Kim Hongjoong mengetahui semua ini? Tapi kenapa mereka tak pernah menceritakannya pada Seonghwa?
Seonghwa mengangkat kepalanya, mengalihkan pandangannya ke luar jendela. Melihat keramaian yang di ciptakan pasien rumah sakit. Sampai detik berikutnya netra Park Seonghwa tertuju pada satu titik. Jantungnya berdetak cukup cepat, dengan perasaan aneh yang menggelitik. Cukup lama, sampai akhirnya Yunho menyadarkan gadis itu.
"Dia pasienku, Issabelle. Hongjoong yang membawa gadis itu kemari beberapa hari lalu. Dia terluka cukup parah pada kepala belakangnya, hal itu membuat dia kehilangan penglihatannya. Dia mengalami kebutaan," ujar Yunho, perlahan Seonghwa mengalihkan pandangannya pada Yunho, "D-dia buta?!" Tanya Seonghwa tak percaya. Yunho mengangguk kecil sebagai jawaban.
Entah kenapa Park Seonghwa kembali merasakan perasaan yang dulu pernah ia rasakan saat merasa gagal dalam mengurus Jay. Rasa bersalah yang cukup besar. Yang membuat dia kecewa, terhadap dirinya sendiri.
-------
Vomentnya kakak, nanti aks kasih odading mang oleh🤙😁 wuffyuu🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
ISSABELLE || park seonghwa
Fanfic"Pergilah, aku terlalu berbahaya untukmu," Sedari awal harusnya aku sadar, dia memang tidak main-main dengan perkataanya. Dia pembunuh, dia iblis yang bersembunyi di balik tubuh manusia. Aku menyesal telah mengenal lelaki itu! Park Seonghwa - a...