3

3 1 0
                                    

Tepat hari minggu keluarga malvin datang ke rumah Rista dengan tujuan ingin melamar Rista.

"Nak kamu sudah siap?? " Tanya bunda

"Bunda" Ucap Rista menitihkan air matanya

"Kenapa nangis hmm, jangan nangis dong nanti make-up nya luntur" Ucap bunda menenangkan Rista.

"Maafin Rista bun , Rista udah bikin malu bunda, maafin Rista" Ucap Rista dengan tangisnya.

"Nggak papa nak ini udah takdir, ayo sekarang kebawah sepertinya malvin sudah datang" Ucap bunda menuntun Rista kebawah.

"Assalamu'alaikum" Salam keluarga malvin

Di ruang tamu hanya terdapat raga,ya memang acara ini tidak mengundang tetangga karena tidak mau ada fitnah.

"Silahkan masuk" Raga mempersilahkan keluarga malvin duduk.

"Itu Rista nya" Ucap raga saat melihat Rista dan bundanya turun.

Malvin melihat Rista sejenak,agak berbeda melihat Rista dengan balutan kebaya dan olesan make-up tipis.

"Ehemm! " Deheman dari raga terdengar jelas saat melihat malvin melongo melihat adiknya itu.

Semua sudah berkumpul di ruang tamu, ayah malvin pun memulai pembicaraannya.

"Sebelumnya saya mau minta maaf atas kesalahan anak saya yang sudah menghamili anak ibu" ucap papi malvin canggung

"Kedatangan kami kemari ingin melamar Rista untuk Malvin" Lanjut papi malvin

"Iya Pak, ini mungkin memang takdir keluarga kita, jadi apa boleh buat" Ucap bunda tersenyum.

"Bu saya minta maaf ya bu, saya kurang baik mendidik malvin jadinya seperti ini" Ucap mami mira merasa bersalah

"Tidak papa bu, gimana kalo kita tentukan tanggal pernikahannya? " Tanya bunda rina.

Rista hanya menunduk mendengarkan para orang tua berbicara. Raga pun hanya mendengarkan tanpa berkata begitu juga malvin.

"Gimana kalo acara pernikahannya kita adain satu minggu lagi" Ucap papi davi

Sepontan Rista, malvin dan raga mendongakkan kepalanya dan tersadar dari lamunannya.

"Apa nggak kecepetan pah" Tanya malvin syok

"I-iya aku juga belum siap" Ucap Rista sambil menunduk kembali.

"Nak, lebih cepat lebih baik, nanti kalo sampai tetangga denger malah tambah panjang urusannya,kan nggak baik" Ucap bunda rina menenangkan Rista.

"Baiklah saya akan siapkan kebutuhannya dalam satu minggu ini" Ucap papi davi.

Tiba tiba malvin berdiri, semua orang menatap bingung, dan berkata.

"Rista gue mau bicara sama lo" Ucap malvin dan berlalu pergi.

Rista pun melihat ibunya dan mendapat anggukan, dan Rista pun menyusul malvin ke taman belakang.

Sesampainya di taman belakang malvin sudah duduk di gazebo, Rista pun ikut duduk dan memalingkan wajahnya agar tidak melihat wajah malvin.

Hening. Tidak ada yang bicara akhirnya malvin pun angkat bicara.

"Gue mau lo Terima pernikahan ini, demi bayi yang lo kandung" Ucap malvin datar.

"Dan jangan harap nantinya gue bakalan cinta sama lo" Lanjut malvin dan pergi meninggalkan Rista.

Sifat dingin Malvin keluar lagi, Malvin aslinya memiliki sifat hangat, tetapi setelah di tinggalkan Aletta Malvin berubah menjadi batu es yang dingin.

Guilty MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang