5

1 0 0
                                    

Sinar matahari melewati celah tirai menyinari  pasangan pengantin baru yang masih berbalut dengan selimut yang sama.

Rista bangun lebih dulu dengan menyesuaikan cahaya yang mengenai wajahnya, melihat kesamping terlihat Malvin tidur dengan pulas.

Rista memandang wajah Malvin dengan seksama, wajah tampan sempurna,tampa ada goresan sedikitpun di wajahnya, hidung mancung dengan bulu mata lentik.

Rista yang menyadari dirinya sedang memuja Malvin pun bergegas ke kamar mandi untuk membasuh muka tanpa berniat membangunkan Malvin.

Setelah selesai Rista memilih untuk ke minimarket yang sedikit jauh dari rumahnya,hari ini dia masih libur sekolah karena di paksa oleh mami untuk libur terlebih dahulu beberapa hari.

Rista memilih jalan kaki santai dengan balutan jaket rajut,hitung hitung olahraga bersama anaknya yang ada di dalam kandungan, Rista membutuhkan sarapan  yang sehat juga untuk buah hatinya.

Sesampainya Rista langsung memilih beberapa roti untuknya dan juga Malvin.
Namun saat di kasir,ternyata Rista lupa membawa dompet,ah kenapa ia bisa lupa si.Ia bingung, ia sudah sangat lapar, baru saja Rista ingin mengembalikan roti karena tidak bawa uang, suara dari arah belakang mengejutkannya.

"Sekalian saya yang bayar mas" Ucap laki laki tinggi dan gagah dengan setelan Jogging kepada kasir.

Rista hanya melongo, dan menyusul pria tadi saat keluar dari minimarket. Rista menyamai langkah pira tersebut. Rista mengajak untuk berhenti di taman untuk mengobrol.

"Makasih buat yang tadi ya e-" Rista tidak tau nama orang itu.

"Dirga" Ucapnya sambil memperkenalkan diri dengan jabatan tangan, dengan senang hati Rista membalasnya, dia orang baik bukan.

Saat ini mereka sedang di taman deket komplek perumahan untuk sekedar mengobrol.

"Oh iya mas Dirga tinggal di perumahan ini juga? " Tanya Rista dengan canggung sambil memakan rotinya.

"Oh iya aku tinggal di rumah nomer 05"ucap braga

" Wah deket dong sama rumah aku, rumah aku nomer 07"ucap Rista senang karena sudah kenal tetangga baru.

"Oh ya,kamu tinggal sen-" Belum sampai menyelesaikan ucapannya suara bariton menghentikannya.

"Rista" Ya dia Malvin,saat bangun tidur tadi ia mencari Rista dan ternyata di taman sedang mengobrol dengan laki laki lain, dan tidak memperdulikan suaminya saat pagi hari.

"Aku habis dari minimarket tapi aku lupa bawa dompet jadi mas dirga yang bayarin roti aku, aku juga beliin roti buat kamu sarapan" Rista berdiri dan berusaha menjelaskan kepada Malvin.

"Mas?? " Ulang Malvin.

"Iya mas dirga, ternyata dia tetangga kita,rumahnya nomer 05,deket dari rum-" Ucapan Rista terpotong dengan ucapan Malvin.

"Pulang,pulang sekarang" Malvin mencoba sabar dengan Rista, ini masih pagi dan masih di luar rumah, tidak seharusnya ia marah.

Dirga yang tidak paham hanya diam,dan mengangguk saat Rista pamit pulang.

-


Sesampainya di rumah ternyata truk barangnya sudah sampai,para pekerja menurunkan barang barang mewah milik malvin.

Saat pulang tadi sampai sekarang malvin tidak bicara dengan Rista,Rista tidak tau kenapa malvin seperti itu, apakah marah karena Rista pergi tidak ijin lagi?.

Ah Rista rasa ia harus minta maaf kepada malvin.Malvin sedang sibuk menyuruh para tukang untuk memindahkan barangnya.

"Hooh iya mas,itu di pojok, yang itu di tengah aja,selanjutnya yan-" Ucapan malvin terpotong dengan suara lembut Rista.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Guilty MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang