siap angkat kaki

109 19 19
                                    

Bani yang menatap gera dengan tatapan penuh tanya untuk apa uang yang diberikan gera,apakah ia punya hutang kepada dirinya atau hanya ingin bersedekah karena ia mabuk mie instan.di sisi lain Gera ragu,apakah wanita ini dapat dipercaya untuk bernegosiasi untuk merahasiakan dan menyembunyikan identitasnya atau sebaliknya.

Gera ragu apa yang harus dia katakan.supaya tidak terjadi apa-apa jika ia mengatakannya,ia lari mengunci pintu,jendela dan melihat listing lainnya."oke langsung aja ni ya" gera menatap Bani serius dan dalam "jadi lu kan tau gua ni fake girl ya gitulah!, Jadi orang tua gua tu gak tau apa apa kalo gua ni bergajulan sekarang.lu bisa diem soal ini kan?gua gak mau nanti gua suruh pulang ke kampung, nanti malah dijodohin sama temen bapak gua ya apalah.pokoknya gua serahin kepercayaan,kunci kamar gua,plus vocer makan siang malem sama lu,apa belum cukup?"gera panik ketika melihat bani malah menatapnya dengan bibir tersenyum yang malah terlihat gigi kuning Bani

"Ban gigi lu ?" Gera mencium bau busuk
"Apaan?"Bani yang mulai melunturkan senyumnya karena sepertinya ia ketahuan.
"Kenapa ger? Gigi gua? Hah.. (bau)wangi gak?"Bani mengamalkan hembusan mulutnya itu.
"Aanhhh ga mau"gera menutup hidungnya,agar aroma baunya tidak mendesaknya."kok bau banget si ban,mandek lagi"
"Makanya mingkem jangan mangap Mulu ger,jadi baunya bergolak-golak di idung,tuturan sama mulutmu sama-sama bau ck"bani terus terang
"Apaan?,Dasar gak ada ad..(adab)"gera yang mengamuk mendengar apa yang dikatakan Bani,dan ucapan gera tidak sengaja terpotong bersamaan dengan bunyi alarmnya yang bergetar dan pecah

~ayyaya kumani kumamana ayaya,paradut paradut ,goug goug ayyayya kumani kumanana~ suara ala ala telepon plastik barbie bocah jaman old bergema di kamar gera yang bersumber dari alarm yang tak jauh dari kasur gera itu."alarm ko bunyinya begitu,lu mau ngapain siang siang ada bunyi alarm hah?"beni yang terheran-heran dengan suara yang nyaring bersesuaian itu."ya alarm buat bangun tidur,intinya jangan terlalu rajin ban kalo libur tuh"gera yang tidak apatis itu membalas mantap."jangan sampe emak lu tau yekan ger...jadi lu mending mencerminkan diri jadi kayak gua gitu yang cantik dan rajin walaupun anak mamih"Bani yang memiliki inisiatif untuk gera,namun sepertinya gera tidak tertarik dengan idenya itu.

"Eh iya udah jam 13.00 gua mandi dulu!"tutur gera yang tercengang ketika melihat jam dindingnya dan bergegas mandi."yaudah cepetan jangan lelet"ucap Bani mengamati ."siap mang jago.."ujar gera yang tersenyum mesem.

~tok tok tok tok~
"Gera..ada di dalam sayang?"panggil ibu gera yang datang membawa hidangan yang dibuatnya,Bani pun membangkitkan diri dan membuka pintu yang terkunci itu,kunci pun terbuka terlihat ibu gera yang membawa kudapan itu"iya bu..dia lagi di kamar mandi sekarang"Bani yang mengadukan posisi gera saat ini . "Walah mandi?yaampun anak gadis kok mandi tengah hari,gak takut perawan tua ya?anak jaman sekarang emang semaunya aja,kurang ajar ini anak perempuan,udah berani ngelawan kekuatan mamah muda ya?"ucap Bu gera yang langsung meletakkan hidangan tangan itu dan melangkah dengan jengkel sejengkel-jengkelnya yang berkesiap untuk membanting pintunya."maap Bu,gera lagi berong(pup),dia gak lagi mandi"bual Bani yang takut terjadi perkelahian bintang 5 itu dan mengatasinya dengan berbohong."eh bj*r.."ucap Bu gera terus terang,ternyata Bu gera upgrade kata masakini ye,"kenapa baru bilang sayang?,yaudah yuk kalo gitu dimakan makannya keburu dingin"ucap Bu gera dengan senyuman kudanya dan menyajikan mie instan dan jus gratis itu."ahhkk..siap laksanakan tanpa tersisa"ujar Bani yang kenyataannya mewadahkan mulutnya menggunakannya tangganya ingin muntah mendengar kata mie instan.

✓~~~✓

"Segarnya badanku ini"ucap gera sehabis mandi."yaudah yu langsung berangkat hunting ,lu dah beres-beres kan?" Tanya Bani yang sedang berkemas makanan dan menggambil tas ransel miliknya. "Ayolah,makanan dari sapa tuh lu bungkus?"ucap gera yang melihat Bani membungkus makanan di dapur kamarnya(rmh gede)."tadi Mak lu kesini bawa ini,gua bungkus ya buat makan di jalan sama nanti sore"ucap Bani terus terang tak apa sore ini makan mie instan dari pada ia kelaparan di perjalanan,"udah yu, udah telfon si mente belum buat jemput"ucap bani seraya membungkus makanan."belum si,nanti gua langsung telepon aja sekalian nunggu dia di luar aja yuk"ucap gera sedikit tak nyaman dengan baju yang diberikan Bani tadi.

Turun tangga mereka pamit salam silih bergantian pada kedua orangtua gera.mereka ditemani keduanya sampai depan pintu menunggu si mente menjemputnya."mah temenku dah Dateng aku pergi dulu ya "ucap gera."pergi dulu Tante"ucap Bani."iya anak anak hati hati dijalan"kedua orangtuanya silih bergantian .





°°°°°°

Makasih yang mau nyempetin waktu buat baca.terimakasih waktunya.semoga gak ada typo typonya ya, terimakasih

Jangan lupa jaga kesehatan,jangan lupa senyum,bersyukur,dan yang terakhir sehat selalu











BY ALENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang