05.Berkunjung🍁

3 2 4
                                    

Hay mantemann🍁

Balik lagi ni akuu uyee...




🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Disinilah Agatha didalam mobil yang berisikan dirinya dengan sang Abang. Sean.

Sehabis meeting tadi dengan si Tuan gila. Begitulah Tata menyebut Aron. Tata meminta pada Sean untuk membeli bunga terlebih dulu dan dengan senang hati Sean pun mengiyakan permintaan sang adik.

Sesampainya ditoko bunga  Tata dan Sean berjalan masuk kedalam toko bunga langganan keduannya.

'' Bang beli bunga apa ya buat hari ini '' tanyanya dengan senyum menghiasi wajah cantiknya.

'' Apa aja Ta, buruan keburu malem '' jawab Sean cepat membuat Tata mengerucutkan bibirnya.

'' Abang mah setiap ditanya gitu mulu jawabnya '' ujar  Tata dengan wajah cemberut. Sean yang melihat itu hanya bisa terkekeh sambil geleng - geleng kepala.

'' Yaudah bunga lili aja Al kan suka itu kan? ''

'' hmm iya deh Tata ambil bunga Lili aja '' dibalas anggukan oleh Sean.

'' Mba saya ambil bunga lili yang masih seger ya '' pinta Tata pada pedagang bunga.

Setelah bunga yang dipesan tadi siap mereka berdua bergegas  masuk kedalam mobil dengan bunga lili segar nan indah berada di tangan Tata..

Kemudian kakak adik itu melanjutkan perjalannan mereka. Sesampainya mereka di daerah TPU di daerah jakarta. Mereka berdua berjalan menyusuri makam - makam  baru maupun yang sudah lama. Tidak ada rasa takut sedikit pun yang dirasakan oleh keduannya. Padahal hari awan sudah mulai menggelap.

.
.

Agatha berjongkok di gundukan yang terdapat dua nisan diatasnya itu. Tata mengelus nisan didepannya  dan menatapnya dengan sendu.

Pria  yang pernah mewarnai hari - harinya dulu dan orang yang memberikan cinta untuknya, orang yang selalu memastikan dirinya baik - baik saja, orang yang selalu membuat dirinya bahagia, dan dia pria yang selalu menjadi moodbosternya .

Tapi Sekarang dia telah ditimbun oleh tanah.Tanah yang berada didepannya sekarang. 

Sedih!

Itu yang dia rasakaan. 
Merasakan punggungnya diusap dengan lembut dari belakang Tata pun menoleh dan melihat abangnya tengah tersenyum hangat  kearahnya. Senyum yang hanya ditampilkan kepada orang tertentu saja.

Tata yang mengerti bahwa Sean sedang menyemangatiya pun hanya bisa mengangguk sebagai jawaban bahwa dia baik - baik saja.

'' hay apa kabar? Aku harap kamu baik - baik aja disana. '' ucapnya bicara seolah - olah pria itu ada didepannya.

'' semuanya akan jauh lebih baik jika kamu masih  ada disini '' sambungnya sambil tersenyum.

Dia tidak mengerti kenapa semua ini terjadi padanya.

Kenapa Tuhan jahat padanya?

Kenapa kecelakaan itu terjadi?

Kenapa dirinya tidak ikut tiada saja waktu itu?

Kenapa Al menyelamatkan dirinya saat kecelakaan itu?

Kenapa Al mengorbankan diri demi dirinya?

KENAPA?!

Batinnya menjerit bertanya!.

Jika disuruh memilih dia lebih baik tiada saat itu dari pada dia harus ditinggal pergi oleh orang - orang yang dia sayangi.

Tata menyimpan buket bunga lili yang tadi ia beli berasama Sean tadi.

ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang