14

4.8K 523 20
                                    

Kringggg......

Bell penanda istirahat berbunyi kencang, Arkan tersenyum simpul lantas pemuda itu segera mengangkat bokongnya dari tempat duduknya semula dan bergegas menuju ke cafe dekat sekolah. Ia kan ada janji dengan Sherina.

Sedangkan Thalassa yang duduk tepat di sebelah Arkan menautkan alisnya heran, tidak biasanya si ketua osis itu begitu semangat ketika bell istirahat. Biasanya Arkan selalu menunggu kelas sepi barulah ia akan keluar kelas. Tapi ini tidak, pemuda yang menjabat sebagai ketua osis itu dengan penuh semangat pergi keluar kelas bahkan langkah Arkan begitu cepat. Thalassa jadi sedikit penasaran, sebenarnya apa yang membuat Arkan se-semangat itu?

Thalassa buru-buru keluar kelas dan menyusul Arkan yang sepertinya sudah jauh. Bahkan Thalassa setengah berlari tidak peduli dengan orang-orang yang ia tabrak ketika berjalan, Thalassa hanya ingin tau apa penyebab si ketua osis jutek itu begitu senang.

Banyak yang berbisik mengumpati Thalassa karna jalan seenak udelnya, tapi Thalassa mana peduli sih sama orang lain? Malah gadis itu tanpa meminta maaf pergi begitu saja dengan wajah songong khasnya. Thalassa tanpa wajah songong? Hahaha mustahil! Gadis enam belas tahun itu sudah di takdirkan hidup bersama wajah songongnya yang membuat orang-orang rasanya ingin melempari wajah Thalassa dengan tomat. Tapi sayang itu semua tak akan pernah terjadi. Ya pikir aja, siapa sih yang berani sama Thalassa? Kalaupun ada, pasti orang itu sudah bosan hidup.

Thalassa berdecak sebal ketika ia kehilangan jejak Arkan. "Ck! Kemana sih si sialan itu?" Gumamnya.

Thalassa menatap sekitarnya, ia tengah berada di kantin sekarang. Dan tidak ada tanda-tanda Arkan di sini.

Sret!

Thalassa menarik kerah kemeja salah satu siswa yang tengah membawa nampan berisi makanan. Untung makanan nya tidak tumpah.

Siswa berkacamata itu menatap Thalassa dengan tatapan gemetar ketakutan. "K-ke-n-napa T-tha—?" 

"Halah bacot! Ngomong tuh yang jelas, jangan gagap kayak orang bego!" Ucap Thalassa memotong ucapan siswa yang tengah ia tarik kerah kemejanya.

"M-maaf"

Thalassa memutar bola matanya. "Gak guna maaf lo, mending lo kasih tau gue. Lo liat Arkan gak?" Tanya Thalassa.

Siswa itu mengangguk dengan gagap. "L-liat, T-tadi Arkan j-jala—"

Brak!

"Ngomong yang bener Cupu!" Ucap Thalassa setelah menggebrak meja di sebelahnya.

"Tadi Arkan ke luar sekolah sama Sherina" ucap siswa itu dengan cepat.

Thalassa mengangguk, lalu ia menghempaskan tubuh siswa itu sehingga hampir membuat nya terhuyung ke belakang, untung tidak jatuh.

Tanpa ucapan trimakasih, Thalassa melenggang pergi begitu saja.

Keluar sekolah? Sama Sherina? Ngapain sih Arkan sama cewek cupu tukang cari perhatian itu?

•°•°•°•

"Sher, lo mau pesen apa?" Tanya Arkan sambil menyodorkan menu pada Sherina.

Sherina memilih sejenak lantas pilihan nya jatuh pada Hot cappucino dan Cheese cake. Sherina sangat suka dengan Cheese cake apalagi Cheese cake di cafe ini sangat terkenal dengan rasanya yang enak.

Arkan mengangguk lantas ia memanggil barista cafe untuk memesan.

Mereka berdua sekarang tengah berada di 'Babe's Cafe' cafe ini letaknya tidak begitu jauh dari sekolah, dan di cafe ini juga tersedia makanan dan minuman yang enak dengan harga yang terjangkau. Jadi aman di dompet. Arkan sering mengunjungi Cafe ini, bahkan Arkan pernah menjadi penyanyi sementara di cafe ini menggantikan penyanyi cafe yang sedang sakit. Arkan juga lumayan akrab dengan barista di Cafe ini.

Still UnfairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang