Shim Jaeyoon

2.2K 151 20
                                    













Gerimis, untungnya kamu sudah sampai di halte bus. Beberapa menit lagi bus akan datang,hari ini seperti hari biasanya,halte lumayan ramai dengan orang-orang yang hendak berangkat kerja atau sekolah.

Kamu menatap laki-laki yang sedang berlari ke arah halte sambil memegangi topi putih yang ia kenakan. Jaeyoon,atau akrab dipanggil Jake,dia tersenyum lebar kearahmu. Jake berdiri tepat disebelahmu, lalu menepuk-nepuk jasnya berharap sisa air gerimis tadi bisa kering.

"Tumben telat, kenapa?"tanya mu sambil menyodorkan tisu kering ke Jake. Dia menerimanya sembari menyunggingkan senyumnya.

"Alarm gue mati,lo kenapa ga ke unit gue sih? Biasanya juga nyamperin." Jake terlihat mengerucutkan bibirnya,imut. Kamu tertawa kecil melihat ekspresinya,"iya maaf,jakeeey." Pipinya sangat lembut saat kamu cubit.

"Akh,sakit." Jake melepaskan tanganmu dari pipinya, lalu tanganmu digenggam erat. Kamu menatap tangan kalian yang saling bertautan,lalu kembali menatap ke depan.

Bus sudah sampai, kalian pun masuk. Seperti biasa,kalian duduk bersebelahan di kursi yang setiap harinya kalian duduki.

Kamu menyumbat telingamu dengan earphone,lalu menatap jalanan sekitar. Jake menyenderkan kepalanya di bahumu,lengan kananmu dipeluk oleh dia. Kamu menatap Jake,lalu tersenyum lembut.

"Kurang tidur,ya? Tadi malem ngapain aja,hm?"tanya kamu melepas topi milik Jake lalu merapikan rambutnya.

"Belajar buat OSN,hoamm."jawab Jake lalu memejamkan matanya. Kamu hanya diam, "yaudah tidur,ntar kalo udah nyampe gue bangunin."

Jake benar-benar terlelap di bahumu, kacamatanya masih ia kenakan,kamu takut jika kacamatanya patah,lalu kamu melepaskan kacamata milik Jake dengan perlahan.

Bosan dengan pemandangan yang biasa,kamu beralih menatap wajah Jake yang terlihat damai saat tidur. Jake bisa dibilang tampan, hidungnya yang mancung,matanya yang indah,senyumnya yang manis dan menawan,membuat semua gadis jatuh cinta padanya.

Dari kecil wajahnya tidak pernah berubah, sifatnya juga tetapi sekarang dia lebih dewasa tentunya. Jake dan kamu sudah bersahabat dari umur 5 tahun,kalian selalu di sekolah yang sama,bahkan di kelas yang sama. Banyak yang mengira kalian berpacaran,namun nyatanya kalian hanya bersahabat tanpa adanya hubungan yang lebih.

Sepuluh menit berada di bus, akhirnya kalian sampai di sekolah. Jake mengangkat kepalanya setelah merasakan busnya berhenti. Wajahnya seperti anak ayam yang kehilangan induknya,lalu dia menatap kamu yang sudah bersiap untuk berdiri.

Jake mengusap matanya lalu berdiri, kemudian dia menggandeng tanganmu keluar dari bus. Nyawa Jake sepertinya belum sepenuhnya terkumpul. Kamu memberikan kacamata dan topi miliknya.
Jake kemudian memakai kembali kacamatanya, sedangkan topi putihnya disimpan di dalam tasnya.

Kalian berjalan beriringan memasuki area sekolah. Jake memegang ujung lengan jasmu,seperti anak kecil yang tak mau lepas dari ibunya. Jake memasang senyum lebarnya, sesekali membalas sapaan dari siswa-siswi lain. Kamu juga tersenyum dan membalas sapaan mereka.


Saat kalian berdua masuk ke dalam kelas,semua pandangan beralih ke arah kalian berdua. Kamu dan Jake saling menatap satu sama lain.

"ASTAGA, GUE KIRA GURU SEJARAH!?"teriak Ryujin sembari menjambak rambutnya sendiri.

"Emang kenapa sama Pak Jeonghan?"tanya kamu lalu duduk dibangkumu. Jake juga ikut duduk disebelahmu karena dia memang teman sebangkumu juga.

daily life : enhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang