Sekolah menengah tidak lebih dari belajar dan ujian.
Satu minggu setelah libur Hari Nasional, sekolah mengadakan ujian bulanan lagi.
Saat hasilnya keluar.
Wan Yue melihat lembar skor, melamun.
"Sebelum aku bertemu denganmu, semua orang menyebutku jenius, anak ajaib, kok setelah bertemu denganmu, aku sama sekali tidak terpesona."
Dia akhirnya mengerti mengapa Shi Ning diledakkan ke altar oleh semua orang.
Sapi adalah sapi yang nyata.
Ia berpikir bahwa ia memiliki daya ingat yang sangat baik sejak ia masih kecil, dan kemampuan pemahamannya sempurna, dan karena ia dapat menulis tulisan tangan yang baik, ia tidak pernah gagal dalam ujian.
Bahkan di Yang Chuan, dia duduk di kelas dua.
Hanya saja plafon nomor satu ini agak terlalu tinggi.
Shi Ning lebih dari 30 poin lebih tinggi dari tempat keduanya.
Semakin tinggi Anda pergi, semakin sulit skornya untuk ditingkatkan. Dia ingin menguji skor Shi Ning. Dalam jangka pendek, itu hampir tidak mungkin.
Setelah setiap ujian setelah divisi seni dan sains, dia menjadi sedikit terbiasa untuk menjadi juara pertama.Setiap kali hasilnya keluar, Shi Ning hanya menghela nafas lega, selama dia bisa tetap stabil.
"Jika kamu belajar dengan sepenuh hati, kamu tidak akan lebih buruk dariku."
Shi Ning berkata padanya.
Wan Yue tersenyum.
"Tidak apa-apa, masih banyak yang harus kulakukan. Teman-teman, aku masih harus makan. Selain itu, tidak apa-apa jika ditekan olehmu, aku bersedia."
Setelah berbicara, dia merasakan ada yang tidak beres pada dirinya sendiri, batuk dan menambahkan kalimat lain.
"Maksudku nilai."
Shi Ning tidak dapat memahami apa yang dia bicarakan, menggelengkan kepalanya, dan terus membaca kertas ujiannya.
Wan Yue juga membungkuk dan melihat-lihat.
"Kubilang kamu masih perempuan? Nilai matematika dari seratus empat puluh delapan ini sama sekali tidak seperti siswa seni liberal."
Shi Ning: "Kalau tidak, menurutmu apakah aku biasanya menghabiskan begitu banyak waktu mengerjakan soal kompetisi matematika, apakah kamu melakukannya dengan sia-sia?"
Wan Yue: "Bukankah sekolah menyelenggarakan kompetisi pendahuluan terakhir kali? Apakah kamu berpartisipasi?"
"Baik."
"Bagaimana ujianmu?"
"Tidak apa-apa, saya bisa masuk liga."
"Tidak apa-apa, ini multi-line, lebih baik dari yang ada di kelas kompetisi?"
Shi Ning bertanya-tanya mengapa orang ini begitu memedulikan nilainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✓ Transmigrating as a Mary Sue Character
Teen FictionBagian cerita ini eror, tiap mau up selalu bagian sinopsisnya ngilang???!!!