Part 3||permulaan

10 2 0
                                    

Pagi hari menjemput tidur dan mendatangkan semangat untuk Dasha,setelah kejadian kemarin dia sudah melupakannya dan segera membersihkan diri supaya bisa pergi ke sekolah

Skip setelah beres2 Dasha turun dari kamarnya.

"Dasha,ini kamu bawa bekal yah hari ini,Ibuk ga mau kamu jajan2 sembarangan lagi"Ucap Mega.

"Bu,Dasha dah gede"

"Terus kenapa kalo udah gede? Malu gitu bawa bekal dari ibuk yang sederhana ini?"Lirih Mega.

Mendengar itupun Dasha segera mengambil bekal ditangan Mega dan pergi mengeluarkan motor.

"Dah sayang,hati hati yah jangan ngebut2"Teriak senang Mega,Mega yang merupakan seorang Ibu tunggal harus siap menerima sikap anak perempuannya yang sedikit keras.

Iya,Mega itu Ibu tunggal saat Dasha kelas 1 SMP dia sudah ditinggalkan ayahnya,bukan ayahnya yang meninggal tapi ayahnya itu seorang tkw katanya,dia bekerja di cafe Seoul,korea selatan.Saat Dasha kelas 6 SD dia masih mendapatkan kabar ayahnya tapi setelah satu tahun atau lebih tepatnya saat Dasha ingin masuk tahap SMP ayahnya sudah tidak bisa dihubungi lagi,dan mereka sudah pasrah karena sampai saat ini ayahnya tidak ada kabar,itu sebabnya keluarga Dasha menjadi berbeda.

Begitupun dengan Dasha dari gadis yang ceria menjadi gadis yang tidak banyak bicara,tapi semenjak kelas 8 SMP dia bertemu dengan Naumi dan berteman sampai sekarang dia sedikit berubah walau persennya itu cuman 30%.

~

"Loh,Lo udah baikan,Sha? Udah ga panas lagi?"Tanya Naumi.

"Ga,Lo?"

"Ha?gue kenapa gue?"Ucap Naumi yang binggung.

"Kemarin Lo gpp"Tanya Dasha.

"Haha,gpp Sha gue baik2 aja,kalo gue kenapa2 mungkin gue ga bakal disini sekarang"Timbal Naumu

"Bagus"

Naumi tersenyum kearah Dasha,inilah yang dia suka dari Dasha,walaupun terlihat cuek dia tau bahwa Dasha itu orangnya khawatiran tapi tidak dia tunjukkan.

"Oh iya katanya jam pertama kita kosong loh,Lo ambil tugas tuh sama guru piket"Ucap Naumi.

"Hm"

"Perlu gue temenin?"

"Ga"

"Yaudah hati2"

~

Dasha yang sebenarnya tidak berniat untuk menemui guru piket tiba tiba menyimpang ke arah gedung basket,dan ternyata apa yang dia lihat dua orang laki laki sedang bermain basket tanpa menggunakan baju,Dasha yang tidak sengaja melihatnya pun segera menutupi wajahnya menggunakan tanganyanya.

"Lo ngapain disana,Sha?"Ucap Robin yeah itu Robin sedang bermain basket dengan Farhan.

Bukannya menjawab Dasha langsung berbalik dan tidak sengaja bertabrakkan dengan Adiba yang juga sedang tidak memakai baju,sedang memegang botol air minum.

"Kalo jalan tu matanya dibuka,jangan ditutup, Lo pikir lagi main petak umpet"Ucap Adiba yang tidak mengetahui siapa yang menempurnya,tapi saat Dasha membukakan wajahnya Adiba sangat kaget"l-lo Dasha?!"Dan dia langsung tebirit birit berlari karena takut.

Belum sempat melangkah ikut pergi,Dasha tiba tiba ditahan oleh Robin,"Lo bisa main basket kan?Lo mau ga jadi tim gue soalnya kita cuman bertiga dan kebetulan Lo lewat Lo mau ga?"

"Males"

"Please lah gue tau Lo bisa dan Lo lagi jam kosong kan,please kalo Lo mau gue bakal beliin Lo album yg Lo damba dambakan itu deh"Ucap Robin.

COLD LOVE✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang