Chapter 7

1.4K 268 27
                                    

Yedam, bersama dengan teman se-angkatannya, Junkyu dan Jihoon menyusuri Fiendish Cave untuk tugas tahunannya, mereka mendapat tugas mencari Blood stone yang dapat digunakan untuk berbagai macam bahan.

"Blood stone kan harus didapatkan di daerah terbawah goa ini, oh, guardiannya juga sangat kuat, oh, kenapa kita harus ditugaskan mencari bahan disini? Kenapa aku harus keluar dari asrama yang sangat nyaman? Kenapa harus ada tugas tahunan? Kena-" keluh seseorang bertubuh tinggi namun dengan wajah yang sangat imut tidak berhenti-berhentinya mengeluh dengan tubuh yang slouching.

Menepak kepala Junkyu, Jihoon yang sudah muak dengan keluhan dari temannya itu pun mengomel, "Ya! Kau itu berisik sekali! Bagaimana jika monster itu dengar?!"

Yedam pun memandang sinis kedua temannya, "Kalian berdua berisik! Sshh!" bisiknya sambil meletakkan jari telunjuknya di depan bibir.

Kedua teman bodohnya itu pun mengikuti, "Ssh!!"

Asahi yang merubah dirinya menjadi kelelawar berwarna emas pun hanya memperhatikan ketiga makhluk ini dari langit-langit goa, sebisa mungkin ia meminimalisir eksistensi dirinya, karena ia bisa melihat ketiga makhluk ini bukan manusia biasa, terdapat magic power ditubuh mereka, 'Which race are they?', ia juga tidak mengerti apa yang ketiga manusia ini bicarakan, 'Manusia mutasi?'

Ketiganya pun mengendap-endap menghampiri lokasi dimana Asahi tadi muncul, namun dalam jarak 100 meter Junkyu yang melihat lubang hitam besar pun menyenggol-nyenggol siku Jihoon, "Hy-hyung, itu apa? Such a big space portal?" ucapnya dengan bibir yang dimonyongkan.

Jihoon pun tidak bisa melepaskan matanya dari space portal besar itu, "Ya! Space portal ini sangat besar! Pantas saja Fiendish Cave ini beraura lebih tipis! Hey! Kenapa space portal seperti ini bisa terbentuk disini?"

Yedam menghampiri barrier yang melindunginya, "Tempat seperti apa yang akan kita temukan bila melalui portal itu?"

Tidak sabar melihatnya, Junkyu pun mengeluarkan soul swordnya dan melayangkannya ke arah barrier tersebut.

"Ctang!" pedang itu mencoba menusuk barrier namun barrier itu tidak bergeming sedikitpun, "Uwah! Soul device yang digunakan lebih dari Gold Soul rank?"

"Let me attack the barrier too!" sela Jihoon seraya menarik tubuh Junkyu dan mengeluarkan soul hammernya yang sangat besar entah darimana.

Melihat kedua temannya tidak berhasil menyerang barrier transparan itu, Yedam mengeluarkan soul compassnya, "Apa mungkin ini semacam soul formation? Aku akan mencari dimana titik pusatnya" ia pun bolak balik mengitari barrier tersebut.

Asahi speechlessly melihat ketiga orang yang berganti-gantian menyerang barrier itu, 'Kekuatan macam apa itu?' setahu Asahi, manusia hanya bisa menggunakkan kekuatan alam yang diserap ke dalam diri mereka dan diubah menjadi magic melalui bantuan tools atau fairy, tidak ada kekuatan aneh seperti mengeluarkan senjata entah dari mana sumbernya seperti ketiga manusia ini.

'Kenapa belakangan ini aku bertemu dengan jenis manusia baru? Jaehyuk? Lalu ketiga anak ini? Apa mungkin dalam 300 tahun aku tidur manusia benar-benar berevolusi?' kelelawar emas itu memicingkan matanya.

'Aku masih penasaran dengan mengapa aku tidak bisa kembali dan mengapa aku bisa melalui barrier itu tanpa halangan, tapi...' mata bulat kecilnya tertuju pada anak-anak manusia itu.

Asahi yang tidak ingin ikut campur dengan semua itu pun terbang dengan seminim mungkin mencoba pergi dari lokasi tersebut, ia mencoba menyelinap diantara ratusan kelelawar di sekitarnya.

Blood Lord -JaesahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang