HALOOO SELAMAT DATANG DI CERITA HAZEL!
YUK budayakan untuk vote sebelum membaca cerita ini!
selamat membaca semoga sukakk!
✨✨✨
Raja menghembuskan asap rokoknya. Saat ini ia dan seluruh inti CASTOR sedang berada di basecamp. Raja melirik pada Safarez yang sedikit berbeda hari ini.
"Kenapa lo?" tanyanya pada sepupunya itu.
Safarez menoleh lalu menggeleng pelan. Azgar sendiri hanya melirik malas pada Safarez.
"Lo yakin Bos gak punya rasa lebih sama Giani?"
"Hah?" tanya Safarez pada Azgar.
Azgar mendecak. "Katanya kemarin mau deketin Xavera, tapi perlakuan lo kayak gini ke Giani,"
Safarez menghembuskan napasnya. "Giani adek gue Gar,"
"Bukan kandung," ralat Azgar.
"Apapun itu, Giani adek gue,"
Aldo tertawa pelan. "Iya ya, jadi curiga gue kalau lo suka sama Giani. Hazel aja lo gak segitunya,"
Safarez melirik sebentar pada Raja lalu menggeleng. "Hazel udah dapet banyak perhatian dari orang lain,"
"Bukan berarti dia ga butuh dari lo," balas Raja singkat.
"Lo jemput Hazel lagi hari ini Ja?" tanya Safarez.
Azgar melirik bingung pada Raja. "Kok jadi lo yang sering sama Hazel Ja?"
Raja menggeleng. "Percuma. Gue jemput pun dia maunya Bang Farez nya yang jemput,"
Safarez menghela napas lelah. "Ja lo tau kan-"
"Lo gak bisa karena lo harus ngawasin Giani?" potong Raja. Safarez berdeham lalu mengangguk.
Raja mengangguk singkat. "Gue tau dan Hazel pun tau. Kita semua tau Rez kalau lo memang gak pernah prioritasin Hazel dibanding Gia,"
"Hati-hati Bos. Nanti malah Hazel maunya sama Raja dibanding sama lo yang abang aslinya," peringat Aldo.
Raja mematikan rokoknya lalu berdiri mengambil jaketnya.
"Kali ini gue jemput adek lo lagi. Semoga dia mau pulang sama gue,"
✨✨✨
Raja menghentikan motornya saat sudah sampai di sekolah gadis itu. Mata Raja membulat melihat Hazel yang tersenyum berjalan bersama seorang lelaki. Pegangan Raja pada helmnya menguat ketika melihat lelaki itu merangkul Hazel. Rahang Raja semakin mengeras saat melihat Hazel yang tersenyum seolah terbiasa.
Raja mendengus. Tentu saja, tiga tahun lebih setelah dia menyadari perasaan salah nya pada Hazel, tentu saja Hazel masih akan tetap menganggapnya sebagai 'abang'.
Raja berdecih. Memang apa yang ia harapkan? Hazel akan menyayanginya bukan sebagai abang?
Raja berjalan pelan ke arah kedua remaja itu. Ia menghentikan langkahnya saat Hazel sudah menyadari keberadaannya. Gadis itu mengerutkan keningnya.
"Loh? Bang Raja ngapain di sini?"
Mata Raja menatap ke arah lelaki yang merangkul Hazel dengan tajam. Hazel yang menyadari itu lalu menggerakkan badannya hingga rangkulan itu terlepas. Hazel berjalan maju mendekati abang sepupunya itu.
"Bang Raja disuruh Bang Farez lagi?"
"Dia siapa?" tanya Raja balik. Hazel menoleh kebelakang dan menggeleng pelan. Ia mundur selangkah lalu memperkenalkan Raja pada Dietro.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold Me While You Wait
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] "Kalau aku bisa kasih kamu satu kekuatan, aku akan memberi kamu kekuatan untuk melihat diri kamu sendiri dari mata aku. Dengan itu kamu akan menyadari betapa spesialnya kamu di hidup aku," Tamara Hazel Surendra, hidup d...