chapter empat

63 10 42
                                    

Sadness is a sorrow that cannot be cured by time circumstances without being able to be accompained a sincere heart and feelings.

# ITAMI #

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

# ITAMI #

" Aku mengerti perasaanmu Yutti! Walau apapun yang terjadi, tabahkan hati. Ini semua baru dugaan kan? "

" Aku hanya bingung, Ket! Peristiwa malam itu benar-benar menguji kesabaranku. Kalau memang mereka itu adalah sindikat prostitusi yang memang menganggu Ryosuke. Kenapa mereka malah melepaskan Ryosuke? "

" Iya juga ya! Sepatutnya kalau mereka sudah berjumpa dengan Yama-chan, sudah tentu Yama-chan akan diculik? "

Yuto menarik nafas. " Entahlah, Ket! Apakah Ryo-chan benar-benar jujur padaku selama ini atau-"

" Jangan cepat menaruh prasangka, Yutti! Mungkin benar Yama-chan itu jujur tapi keadaan memaksa. Aku dengar Yama-chan akan berhenti bekerja di club? "

"Akhir bulan ini. Aku sudah tidak sanggup lagi melihat Ryo-chan dipermalukan. Dia sudah cukup stress akan hal itu! " Kata Yuto pelan.

" Yutti, bagaimana kalau Yama-chan itu, sebutlah dia itu benar-benar seorang pelacur. Apakah kau tetap akan menerimanya? " Yuto hanya terdiam saja mendengar perkataan Keito tampa menjawabnya.

Malam itu club kembali ramai dan seorang lelaki perlente terlihat memasuki sebuah ruangan dimana biasanya para waitress menyimpankan barang-barang mereka. Disaat yang sama Ryosuke memasuki ruangan itu dan memeriksa ranselnya untuk mengambil ponselnya saat tiba-tiba bahunya pegang seseorang dari belakang membuat dia tersentak dan membalik menatap seseorang yang nyata sesorang lelaki perlente tadi yang tersenyum menyeringai didepannya.

" Hei.. Kau ini siapa?? " Tanyanya dengan nada tinggi.

" Kau sudah tidak mengenaliku lagi Yama-chan? "

" Aku memang tidak mengenalmu? " Ryosuke menggelengkan kepalanya dan mundur.

" Jangan begitu Yama-chan! " Lelaki itu melangkah maju.

" Aku tidak kenal kau.. " Ryosuke menggelengkan kepalanya sambil terus mundur.

" Keluar?? Tolong keluar dari sini.. " Katanya menunjuk kearah pintu keluar dengan wajah ketakutan.

" Atau aku akan menjerit. Aku tidak mengenalmu, keluar!! " Namun lelaki itu dengan cepat menangkap pergelangan tangan Ryosuke dan menangkap pinggangnya, mendudukan nya diatas meja sudut dengan kedua kaki Ryosuke terpentang lebar lalu lelaki itu masuk diantara kedua kakinya sambil terus memegang erat kedua tangannya yang terus meronta.

" Lepas!! Aku akan panggil keamanan, lepaskan akuu!! " Ryosuke terus meronta namun tenaganya tetap tak sebanding dengan tenaga lelaki itu walau dia juga lelaki.

Itami (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang