Sorrow is meaning of sadness that cannot be erased forever. There will be no regrets after the incident.
# ITAMI #
" Ryo-chan... Abunaii!! "
Tanpa pikir panjang lagi Yuto memasuki kamar dan lansung memangku Ryosuke yang sudah terkulai bersimbah darah itu. Sebuah pisau tertancap di perutnya.
" Argghh... " Rintih Ryosuke begitu pisau itu dicabut Yuto dari perutnya. Darah pun menyembur keluar dengan deras.
" Ryo... Bertahanlah! " Kata Yuto dengan panik.
" Apa yang telah terjadi Ryo... " Kata Yuto panik dan kuatir sambil membelai rambut pemuda di pelukannya itu.
" A-arigatou... Te-lah datang.. Yutti.. Go-gomenne... " Katanya tersendat-sendat.
" Siapa... SIAPA MEREKA ITU, RYO...!! " Tanpa sadar Yuto meninggikan kalimatnya karna rasa kuatir dan cemas nya seraya menguncang bahu pemuda yang telah lemas di pelukannya itu.
" Ke... Kento.. Yutti, le-laki itu dia su-sudah... Berhasil mem-balas...kan den-dam..nya pada-ku! "
" Bertahanlah Ryo.. Aku akan membawamu kerumah sakit... " Yuto begitu panik dan cemas ia membelai pipi Ryosuke yang telah memucat itu dengan hati yang hancur. Ryosuke menggeleng.
" Iie Yutti, aaku... Aku tidak... Kuat lagi... " Katanya tersendat-sendat.
" Tidak... Maafkan aku Ryo-chan! Harusnya aku datang lebih cepat..." Kata Yuto sedih dan panik.
" Aaku... Aku tak menyangka kenapa bisa jadi begini... Jangan tinggalkan aku Ryo... Kumohon..." Kata Yuto dengan rasa cemas dan paniknya sambil terus membelai kepala orang yang dicintainya itu.
" Yu... Yutti... Kini... Kau... Menyesalkan bahwa... Aaku seorang pelacur... "
" Ryo... Onegai! Jangan ucapkan itu.. Maafkan aku! " Yuto cepat memotong ucapan Ryosuke. Tapi Ryosuke telah menutup matanya dan terkulai lemas dalam pelukan Yuto.
" Tidak... Hiks... Tidak... Maafkan aku Ryo... Maaf!! " Yuto akhirnya terisak sambil memeluk tubuh Ryosuke yang terkulai lemas itu. Mencium ubun-ubunnya sambil menangisi penyesalannya. Dengan tangan gemetar dihapusnya darah yang mengaliri bibir kekasihnya itu. Diciumnya bibir yang pucat dan dingin itu.
" Ryooo.... " Sekali lagi dipeluk nya erat tubuh yang sudah tidak bernyawa itu meletakannya pelan kelantai dan mengusap mata yang terpejam itu dengan airmata bercucuran. Lalu pandangannya beralih pada pisau yang tergeletak dilantai. Diambilnya pisau itu diangkatnya hingga ke mukanya dengan tatapan penuh dendam yang membara dan tepat pada saat itu lah Daiki memasuki kamar itu dan menjerit keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Itami (End)
FanfictionSummary kala cinta terperangkap dalam luka, kesalah pahaman, dendam dan kesetiaan mengakhiri drama menyedihkan ini. seumpama sembilu (Itami) yang berbisa. Disclaimer milik HSJ and other. Author hanya meminjam. Ini cerita fiktif dan murni halu. Jika...