RUMAH SAKIT

47 7 4
                                    

"Jadi gini"

"Pokoknya aku senengg bangett!!!! Yah dek!!!!"

"Aneh si kak" ucap ku heran.

"Itu itu temenyaa aldii si kulkas dingin.."

"iya kenapa kakk!!" ucap ku makin tak sabar melihat kak vina seperti ini.

"DIA NGE WA KAKAAA ARGHHH SENENG BANGETTT!!!" ucap kak vina antusias.

"Emang nge WA apa kak?" tanya ayah yang penasaran.

"Minta save hehehe"

"Gila!" aku dan ayah dibuat kesal oleh kak vina,aku dan ayah pergi dari kamar kak vina,kukira ada suatu hal penting eh taunya cuman minta sv back.

Malam ini aku begitu bosan,kini aku sedang berada di balkon kamarku mengamati jalan yang sungguh teramat sepi.

Bulan bersinar terang,namun tidak dengan bintang yang tak muncul dihadapan semesta.aku berfikir apa aku bisa nanti saat pertandingan basket mengalahkan SMA 10 Jakarta?

Aku bingung sekaligus bimbang,takut saja kejadian kaka kelas ku terulang,tapi apapun resikonya kita harus optimis!

Semakin malam aku semakin bosan berada di balkon,kubuka pintu kamar ku,sepi sakali tak ada kehidupan dirumah ini.

"Ibu kemana?" gumanku sedari tadi tak menyadari kehadiran ibu ku.

Aku mencarinya keseluruh penjuru rumah,namun tak kutemukan aku memasuki kamar ibu dan terpampanglah wanita itu dengan tubuh lemasnya.

Sontak aku langsung menghampiri ibu ku.

"Bu ibu kenapa??kita kedokter aja yu bu?" tapi ibu bersikeras tak mau kedoketer,ayah yang sedari tadi mengompres ibu juga ikut khawatir,kak vina ternyata juga sedang membeli obat.

Semakin malam demam ibu semakin tinggi,aku ayah dan kak vina memutuskan untuk membawa ibu ke rumah sakit.

"Dok bagaimana keadaan istri saya?" tanya ayah setelah melihat dokter selesai memeriksa ibu.

"Istri anda terkena gejala demam berdarah pak,untuk sementara harus menginap disini." ucap dokter itu lalu pamit untuk pergi.

Aku dan kak vina hanya bisa melihat ibu terkapar lemas,tak bisa berbuat apa apa.
Sementara ibu sudah larut dalam tidurnya.

****

Saat aku sedang tertidur dibagian ruang tunggu aku merasa ada yang duduk tepat disebelah ku,aku coba membuka mata dan yang kulihat adalah pemandangan yang membosankan.

"Minggir lo gw yang dari tadi disini" jawab pria itu

"Lah gw yang duduk duluan" ujar satunya.

Aldo dan aldi tak berenti berdebat,kuputuskan aku yang pergi dari mereka,aku pergi pun mereka tak sadar.

"Eh syif kok pergi sih?" tanya aldi yang kebingungan,sedangkan aku menatap nya jengah.

"Syif gimana keadaan ibu kamu?" ucap aldo,tapi heran nya dia tau dari siapa?

"Kamu tau dari siapa do?" lalu hanya disambut cengengesan dari aldo.

"Itu tadi lagi nganterin bunda kerja disini" aku hanya ber oh saja.

Aku duduk di sebelah kak vina,mereka berenti berdebat,karna disebelahku adalah ayah.

Akhirnya mereka duduk bersebalahan.

"Nah akur gini kek gw ngeliatnya ruwet tau" ucap kak vina jengah.

"Eh brian udah ada pacar di?" tanya kak vina.

Sejuta Rasa [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang