Deandra Biru Samudera
"Dulu gue selalu berpikir bahwa memahami manusia adalah hal yang paling sulit untuk dilakukan. Dulu gue gak pintar bergaul, sering disebut ignorant dan galak, padahal gue cuma gak suka aja ada di tengah-tengah manusia yang seringkali meminta untuk dipahami padahal gak semua orang mampu dan suka ngelakuin itu. Namun, ternyata ada yang jauh lebih sulit lagi dibanding memahami orang lain, yaitu memahami perasaan dan diri sendiri. Selama ini gue pikir gue udah cukup paham dengan diri gue sendiri, dengan perasaan gue, tapi ternyata gue salah besar. Karena nyatanya kalau benar begitu, gue gak akan menyesal mengikuti keinginan dia untuk gak melewati garis itu. Dan mungkin, gue dan dia gak akan sejauh ini sekarang."
Jeffrian Mandala
"Gue kira kehadiran gue udah cukup buat dia. Gue kira dengan adanya gue, dia gak akan merasa kesepian lagi. Dan gue kira selama ini gue udah mengenalnya dengan cukup baik. Namun, ternyata selama ini gue keliru. Ada beberapa bagian dalam dirinya yang ternyata gak bisa gue pahami. Bukan gue gak berusaha, melainkan dia yang gak mengizinkan gue untuk menyelami sosoknya lebih jauh. Selain itu, gue sadar kalau ada pula ruang kosong di dalam hatinya yang gak akan pernah terisi oleh orang lain, termasuk gue. Gue gak akan pernah bisa mengisi kekosongan itu karena lagi-lagi... dia gak membiarkannya, sekeras apapun gue berusaha. Karena ruang itu tercipta untuk orang lain. Orang yang bukan gue."
Bramantyo Argani
KAMU SEDANG MEMBACA
Been Through
General Fiction[One shot collection] ••• It's just about the people and what they have been through; pain, trauma, sorrowness, remorse. They never called themselves as the strong human, but learn how to be the one of it.