Kerumitan menghampirinya dimana Adamlion bingung memilih antara cewek yang sudah lama menetap dan cewek yang baru datang namun bisa mempropagandakan hatinya tanpa ia minta meski adamlion berusaha untuk mengelaknya.
Namun sebuah takdir tidak bisa di...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
( Abang Adamlion menatap )
Vote dan komennya jangan lupa nonaa❤
Oke happy reading
***
"Adamlion Imanoel hernadon!! "
Hening..
"Adamlion Imanoel hernadon!!"
Ibu melati yang menyandang sebagai guru matematika di kelas XII Ipa 2 itu sedikit menaikkan intonasinya di hadapan para muridnya.
"Gak hadir bu." Jawab laki laki tampang datar yang duduk anteng di deret ketiga urutan ke empat.
"Kok bisa ya, Tumben bangat."
Sebagai wali kelas yang cukup dekat dengan Adam tentu saja merasa tidak percaya dengan murid pintarnya yang satu itu. Pasalnya siswa yang bernama Adamlion Imanoel bermarga Hernadon sekaligus anak dari pemilik sekolah ini dari dulu bahkan hampir gak pernah meninggalkan sekolah kecuali jika ada sesuatu yang tiba tiba urgen untuk di lakukan.
"Lalu kemana dia?." Tanyanya lagi.
"Dih si ibu, dia kira kita beby sitternya si adam apa." Gumam seorang laki laki yang rambutnya cukup gondrong itu dan di angguki pula oleh laki laki yang duduk di sampingnya.
"Bro, si Adam belum balas chat lao kaga?, gila si adam gue spam kaga di read-read." Oceh seorang laki laki yang bernama arsena kepada salah satu teman tampang datarnya yang duduk tak jauh darinya.
"Lo maluin bangat jadi kembaran gue, udah di bilang Adam itu gak suka di spam, brisik tau gak. Hidup lo memang meresahkan" Celetuk arseno di samping kembarannya.
"Ck diem lo, lo kembaran gue jadi lo juga meresahkan ya" Balas arsena tak mau kalah.
"Lo berdua bisa diam gak sih!" Hardik Avraam, cowok yang biasa minim ekspresi. Avraam sudah mulai jengah dengan adu mulut receh kedua sahabat kembarnya ini yang setiap hari memperdebatkan hal hal yang menurutnya sepele.
* * *
Kamar yang bernuansa Hitam putih dengan Gorden yang berwarna senada, Disamping Pojok berdiri rak berwarna hitam yang tertata rapi oleh buku. Entahlah, pemiliknya ini sepertinya menyukai warna hitam putih sehingga kasurnya saja berwarnan demikian.
