chapter 10

13 8 3
                                    


Haloo😋

Btw komen dan VOTEnya dong

Wkwk walau kaga ada yg baca, gas aelah

Oke happy reading








* * *


Adamlion memfokuskan netranya menghadap ke arah lapangan dimana anak-anak merching berlatihan termasuk pada seorang wanita yang sampai sekarang bertahta menjadi kekasihnya.

"Good " Seru sang pelatih yang sejak tadi menata dan memperhatikan mereka.

Natasya berbalik termasuk anggota lain setelah mendengar seruan pelatihnya disana yang tersenyum lebar seraya bertepuk tangan.

"Kalian luar biasa, saya harap progresnya tetap berkembang termasuk pada sang gita pati dan para mayoretnya" Tambah guru itu menatap bergantian kepada natasya serta pada para anggota lainnya.

"Dan kalian boleh pulang sekarang " Pintanya.

"Makasih banyak pak" Di sahut serentak oleh mereka.

Natasya menghapus peluhnya dan menoleh ke samping setelah Ia rasa lengannya di colek pelan.

"Cie doinya udah stay aja tuh nungguin" Seru gadis berambut sebahu itu seraya mengedikkan dagunya ke arah Adam yang sekarang juga menatap mereka.

"Apa sih Syil, bukanya udah biasa di tungguin gitu " Sahut natasya tersenyum lebar.

"Aciahhh, ya udah sono. Samperin"

Natasya terkekeh pelan "Iya iya, ya udah aku pergi ya syil " Yang di angguki oleh gadis itu dengan senyuman.

Adamlion menghampiri kekasihnya dengan senyuman cowok itu. Lalu sesaatnya menyodorkan minuman dingin ke arah natasya.

"Makasih dam" Mengambil minuman itu seraya tersenyum.

"Sama sama sya, yuk pulang " Adam meraih tangan natasya dan di genggamnya menuju parkiran.

Adam dan natasya sudah berada di mobil lima menit yang lalu. Hari ini adam sudah berjanji memenuhi permintaan dari gadis sebelahnya untuk menemani gadis itu untuk berziarah di kubur ayahnya.

Natasya kerap kali menyempatkan waktunya untuk menjenguk seorang yang berarti bagi dirinya dan bundanya yang telah meninggalkannya. Menumpah ruahkan curahan hati disana, merasa bodoh amat jika ada yang bilang dia berbicara sendiri.

Karna dengan itu adalah obat kerinduannya kepada sosok yang selalu di nanti namun tak nampak kembali untuk menyapa kasih sayang seperti dulu.

Beberapa menit hening, benda pipih milik adam berdering. Natasyapun ikut menoleh. Setelah melihat nama yang tertera di balik benda itu, Adam menatap ragu seorang gadis di sebelahnya kemudian mengangkatnya.

"Halo, ada apa Yah?"

"Lagi dimana? "

"Adam lagi mau pulang Nih"

"Oh ya udah, cepat. Ayah tunggu"

Adam terdiam, cowok itu melirik natasya yang malah mengarahkan pandangannya ke luar jendela.

ADAMLION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang