chapter 5

30 12 3
                                    

Vote dan komennya nona❤

Selamat reading..

* * *

Hari ini moza berniat untuk pergi ke ruang osis, dia ingin menemui seseorang di sana. Langkahnya selalu sama, tangan yang setia bersilang di dada dengan raut wajah tanpa ekspresi. Begitulah moza, di depan orang lain raut yang di tunjukkannya nampak acuh.

Dilihatnya seseorang cowok yang baru saja keluar dari ruangan osis lalu mozapun menghampirinya.

"Apa langit ada di dalam?" Tanyanya pada seorang cowok yang iya tahu adalah adik kelasnya.

Dengan ramah cowok itupun menyahut" Oh ada kok kak di dalam"

"Oh oke, thanks "

"Sama sama kak moza, gue permisi dulu " Ucap cowok itu ramah.

Tidak mengherankan anak anak osis mengenal seorang moza biserka ini mengingat cewek itu yang di ketahui dekat dengan ketua osis yang bernama langit sedawo.

Mozapun melangkahkan kakinya masuk dan iris matanya melihat langit dan seorang gadis yang ia ketahui bernama Bella. Mereka tengah sibuk memeriksa laporan yang sudah sedikit berserahkan di atas meja.

Di lihat dari arah berdirinya moza. Moza dapat melihat raut bahagia dari wajah seorang cewek yang bernama bella itu ketika berdekatan dengan langit. Dan langit nampak tidak sadar akan hal itu.

"Ekhem" Dehem moza, sengaja menarik atensi kedua netra mereka.

Mendengar itu langit dan bellapun menoleh ke arah pintu dan melihat moza yang tengah tersenyum tipis ke arah mereka.

Langitpun menarik diri dari duduknya, melepas laporan yang tengah ia periksa lalu melangkahkan kakinya ke arah moza dan tanpa ragu memeluk cewek itu erat.

Dapat moza lihat wajah bella yang seketika menjadi murung dari arah sini. Moza tak pikir dua kali bahwa gadis itu tengah cemburu. Walaupun cewek itu tidak mengatakan secara langsung moza sudah menghafalnya bahwa bella memang menyukai langit.

"Lo kok udah jarang datang kesini" Ucap langit seraya mengurai pelukannya perlahan.

Seketika moza jadi gak enak hati kepada gadis yang di belakangnya. Dulu moza tidak seperti ini. Dia terkesan bodoh amat sekalipun melihat wajah sedih bella ketika ia sedang bersama langit Tapi nyatanya tidak untuk hari ini.

"Gue gak kemana mana, Lo jugakan sibuk panc "Sahut moza, sesekali melirik bella yang pura pura sibuk memeriksa laporan.

"Apa si, masih aja plesetin nama gue dengan embel panci, sok singkatin lagi. Panggil sayang jugakan bisa" goda langit.

Mendengar itu moza mencubit lengan langit sedikit keras dan refleks umpatan terlontar dari mulut langit.

"Anj--Hmmmtttp " Langit berusaha melepaskan tangan moza yang spontan membekam mulutnya.

"Huh, Gila ya lo. Gue gak bisa napas ogeb" Begitu kesal dengan tingkah moza ini yang menurutnya kadang kadang menyebalkan.

"Cot Lo" ketus moza, lalu melangkahkan kakinya ke arah bella yang masih pura pura memeriksa laporan.

"Hy bell, lo gak sarapan di kantin?" Tanya moza, Berusaha basa basi.

ADAMLION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang