Happy reading.
Budayakan like sebelum membaca.
Maaf kalau ada typo.#receh
Aku nggak tau ini feel nya dapet enggak, tapi semoga nggak mengecewakan._•_•_•_•_•_
SELLA POV
Pagi yang cerah. Matahari masih malu malu menampakan diri. Udara dingin berhembus melewati pori pori kulit.
Hari ini gue berencana untuk ngembaliin payung dan almamater milik Ken. Gue juga mau ngucapin terimakasih sama Ken. Kemarin belum sempet berterimakasih.
Entahhh lah gue terlalu kaget. Seorang Ken yang terkenal dingin dan datar mau peduli sama cewek. Itu sangat mustahil terjadi.
Mungkin kemaren Ken lagi ketempelan. Makanya ia mau membantunya. Ya seperti itu.
Mudah mudahan setannya udah ilang. Gue doa in biar nggak nempel lagi. Kan nggak lucu kalau aku mati jantungan cuma gara gara Ken yang aneh karena ketempelan.
Hari masih terlalu pagi, sekolah juga masih sepi. Hanya ada beberapa orang saja yang terlihat berkeliaran. Maklumlah sekarang kan masih pukul 06.15 sedangkan bell masuk sekolah pukul 07.15 .
Gini gini gue tuh terkenal murid rajin. Dateng pagi, tapi kalau nggak lagi maraton drakor. Selalu ngerjain tugas dan pr kalau nggak lupa. Namanya juga orang lupa kan, mau di gimanain lagi tetep nggak inget.
Gue terus berjalan menyusuri lorong karidor menuju kelas. Biarlah nanti istirahat saja mengembalikan milik Ken. Mungkin jam segini Ken belum ada di sekolah.
"Grizella" terdengar suara seseorang memanggilnya dari arah belakang .
Seketika gue berhenti dan menengok belakang ke arah sumber suara.
Perempuan dengan rambut panjang yang di ikat kuda, dan kacamata bulat tebal bertengger di atas hidung, serta tas gendong di punggung berlari menghampiri. Gue nggak tau siapa namanya, tapi kayak pernah liat. Siapa ya?
Cewek di depan ku ini mengatur napas nya sehabis berlari . Sepertinya ada hal penting yang mau disampaikan. Entahlah gue nggak tau apa, soalnya gue nggak bisa baca pikirannya sekarang. Karena cewek itu mengatur napasnya sambil menunduk.
"Emmh, kenalin dulu nama aku Siti dari kelas XI IPA 4." ucap nya sambil mengulurkan tangan ke arah ku
"Grizella. Panggil Sella aja"
Dia tersenyum dan mengangguk menanggapi ucapan ku. Kami saling bertatapan. Tapi ada yang aneh. Saat gue membaca pikirannya yang ada di pikirannya kenapa payung yang sedang ku bawa, payung milik Ken.
"Maaf sebelumnya kalau Aku lancang. Aku cuma mau tanya. Emmh itu payung yang kamu bawa......" ucapnya gantung
Payung. Payung Ken ini?. Emang ada apasih sama payung ini?. Ucap ku dalam hati.
Gue mengerutkan kening bingung sambil memegang erat payung ini. Memcoba menerawang apa yang sebenarnya terjadi. Seper sekian detik. Gue mulai paham dengan apa yang terjadi.
"Maaf kalau boleh tau. Payung yang ada di tangan kamu itu punya siapa ya?" tanyanya membuyarkan bayanganku.
"Oh payung ini. Kemarin di pinjemin sama Ken. Kenapa ya?" tanya ku pura pura tidak tau.
Ya... Memang hanya sedikit orang yang tau tentang kelebihanku ini. Hanya keluarga, teman baik ku, dan tentunya athor sama para readers tersayang.
Alasanya simbel. Gue nggak mau buka praktek paranormal di sekolah. Kan ngeri kalau tiba tiba banyak yang nanyain jodohnya, sedangkan gue masih jomblo gini. Gue nggak mau jadi tranding topik di sekolah, yah walaupun aku sekarang emang udah terkenal. Hehee kan sombongnya keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
GRIZELLA
أدب المراهقينMenceritakan kehidupan seorang Grizella Zhafira Ningrum yang penuh dengan lika-liku. Grizella menjalani hari harinya yang melelahkan. Kata kata asing dan gambaran bayang bayangan peristiwa selalu muncul di otaknya. Bukan hal asing bagi nya mendengar...