제 9 화

161 27 3
                                    

Vote... Rek... Vote...

[New York]

"Aku turut berduka cita."Kata Beom Soo.

Vernon hanya diam seribu bahasa. Raut wajahnya yang tanpa ekspresi membuat Soo Bin menangis.

"Hyung, ayo kita keluar. Jangan seperti ini heumm.. "

Vernon menggelengkan kepalanya. Dia meringkukkan badannya.

"Hyung.. Hansol Hyung.. Ku mohon menangislah. Jangan menahannya."Kata Soobin sangat sedih.

"Hansol, seseorang datang."Kata Beom Soo.

Beom Soo kemudian mempersilahkan orang tersebut untuk masuk.

"Hansol."Kata Sinbi dengan penuh kekhawatiran.

Vernon tetap tidak menggubrisnya. Sinbi kemudian duduk di hadapan Vernon dan memegang tangannya.

"Kenapa menahannya? Menangislahh,  bule gila."Kata Sinbi.

Vernon melihat ke arah Sinbi dan langsung memeluknya erat. Vernon menangis sejadi-jadinya. Sinbi menepuk pundak Vernon seraya berkata,
"Gwaenchana, semuanya akan berlalu. Kau akan melewati semua ini."

"Aku sangat menyayanginya meskipun dia sangat membenciku. Tapi, penyakit yang dulu aku derita membuatku terpisah dengannya. Aku bahkan tak pernah kembali."Kata Vernon.

"Itu bukan salahmu. Semua terjadi di luar keinginan kita. Berhenti menyalahkan diri sendiri. Aku yakin Hansol yang ku kenal tidak lemah."Kata Sinbi.

Vernon mengangguk, Sinbi kemudian melepaskan pelukannya dan meletakkan bunga putih di depan foto mendiang ibu Vernon. Lalu, dia membungkuk 90°.

"Kau sudah makan?"Tanya Sinbi. Vernon menggelengkan kepalanya.

"Acara sudah selesai. Ganti pakaianmu, kita makan bersama. Kau tahu aku merindukanmu saeki."Kata Sinbi lalu membekap mulutnya. Dia lupa jika sedang berada di pemakaman.

"Soobin, bantu dia untukku."Lanjutnya.

"Nee, noona."Kata Soobin.

Vernon menurut dan mengikuti Soobin.

---

"Hey, makanlah."Kata Sinbi yang melihat Vernon hanya memainkan pisau dan garpu nya.

"Hansol, makanlah. Kau mau mati jika seperti ini? Berhentilah kekanakan, makan makananmu. Kasihan ibumu melihat anaknya seperti ini."Kata Beom Soo.

"Cihh, bukankah ibu sangat membenciku?"Tanya Vernon dengan ketus.

"Dia depresi Vernon. Ku mohon makanlah, dia sudah menitipkanmu padaku. Jangan membuatnya khawatir."Kata Beom Soo.

Tes..
Vernon menangis dan memilih pergi dari restoran.

---

"Hah.. Hah.. Hansol. Kau di mana?"Kata Sinbi sambil menghirup oksigen banyak-banyak.

Mata Sinbi menemukan pria yang dia cari. Vernon berada di penyeberangan jalan dan tidak memerhatikan kanan dan kiri. Sinbi berlari ketika melihat mobil berjalan ke arah Vernon. 

Brakk...

Keduanya tergeletak di jalan.

"Akhh... Apa yang terjadi?"Bingung Vernon.

"Nak, kau baik-baik saja?"Tanya seorang wanita parubaya.

"Nee."Jawabnya.

"Panggil ambulan sekarang!"Teriak seorang laki-laki yang berkerumun di depan Vernon.

[2] Dear Heart: Why Him? | Vernon Ver. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang