Pertama kali mereka bertemu ketika (name) menemani salah satu temannya untuk mengikuti sebuah konser di sebuah tempat yang bernama Ikebukuro. (Name) tidak menyukai hal tentang pesta, konser, perayaan, atau pun hal semacamnya namun dia mengikuti temannya hanya untuk keinginan dirinya sendiri. Yaitu pergi menuju salah satu toko yang menjual barang kebutuhan dirinya. Itu bukanlah suatu barang yang sangat berharga namun membuat dirinya sedikit tidak merelakan jika tidak membelinya.
(Fullname) sangat menyukai suatu hal yang berhubungan dengan anime baik dalam hal cerita bergambar, seri novel, sebuah aksesoris, figure action, maupun benda lainnya yang berhubungan dengan anime. Dan Ikebukuro merupakan sebuah tempat dimana banyak toko yang memiliki persedian barang anime dengan sangat, itulah alasan mengapa (name) menyetujui untuk mengikuti keinginan temannya.
Dia melangkahkan kedua kakinya menjelajah setiap jalan menuju tempat destinasinya. Suara lonceng berbunyi ketika dirinya memasuki area pertokoan, seolah suara tersebut membuat suatu peringatan sehingga para pekerja di toko tersebut mengatakan "Selamat datang di toko kami" maupun kalimat lainnya. Meskipun raut wajahnya terlihat seolah tidak memperdulikan keindahan barang yang terlihat di beberapa sudut tempat ruangan, namun sepasang binar netranya memperlihatkan keantusiasan yang sangat tinggi. Itulah keterampilan dirinya sendiri, menyembunyikan emosi meskipun jika temannya berada disini dia akan mengatakan bahwa "Kamu terlihat sangat bersemangat, (name)."
Hei, siapa yang tidak bersemangat jika berkunjung ke suatu tempat dimana apapun yang kita inginkan dan sukai ada di tempat tersebut? Bukankah tempat tersebut akan membuat kita bepikir bahwa kita sudah berada di nirwana yang dipenuhi oleh keinginan dan keindahan dari yang kita sukai? Ya, tidak ada jikapun itu ada maka kemungkinan apa yang dia suka bukanlah hal yang benar-benar disukai.
Sepasang netranya memperhatikan tumpukan komik yang tertata rapi di sebuah rak besar, jari-jemari miliknya bergerak menyentuh setiap komik yang tertata di sepanjang dirinya melangkah. (Name) menghentikan langkahnya ketika menemukan sebuah komik yang memiliki gaya gambar yang indah dalam cover juga sinopsis yang dapat menarik perhatian siapapun. Terlukis sebuah garis lengkung yang membentuk senyuman tipis di bibirnya ketika tanganya terulur untuk mengambil komik tersebut, hanya tinggal beberapa inci saja dia dapat mengambilnya namun seketika dia menghentikan pergerakannya saat merasakan benda yang tidak terlalu dikatakan berat terlempar dan mengenai kepalanya.
Alisnya berkedut kesal sebelum mengalihkan perhatiannya pada seorang pemuda yang memiliki mata warna berbeda. Pemuda itu terlihat khawatir, kedua belah bibirnya mengucapkan kata permintaan maaf yang dibalas oleh (name) dengan kalimat, "Aku tidak tahu ada seorang pemuda yang sudah berusia tidak dapat memegang buku dengan benar, bahkan anak kecil saja bisa melakukannya. Memalukan saja."
(Name) mengucapakan kalimat tersebut yang membuat siapapun seseorang yang berada di hadapannya merasakan kekesalan namun tidak dapat melakukan apapun, karena pemuda itu mengetahui bahwa dirinyalah yang bersalah dalam situasi ini. Yah, karena itulah pertemuan mereka dapat dikatakan sebagai pertemuan yang cukup menyebalkan.
•••••
Memoria
Yamada Ichiro x Reader
AkariAFuku
•••••
KAMU SEDANG MEMBACA
[✅] Memoria [Yamada Ichiro x Reader] [✅]
FanfictionCerita tentang kamu dengan pemuda Ikebukuro, Yamada Ichiro.