Memoria - 09

115 33 0
                                    

Pada saat itu, perlombaan rap battle yang dinantikan oleh seluruh masyarakat disiarkan secara langsung diseluruh penjuru Negara mereka. Pertandingan tersebut sangat dinantikan, para pendukung dari masing-masing divisi mendukung tim mereka masing-masing. Suara sorakan penonton di dalam arena pun ikut terdengar ketika kedua tim yang beradu rap mengeluarkan hypmic mereka masing-masing. Pertandingan pertama dilakukan oleh BusterBros, perwakilan divisi dari Ikebukuro yang melawan Mad Trigger Crew, perwakilan divisi dari Yokohama. Kedua tim memiliki kekuatan yang berbeda namun sangat cukup untuk saling menghancurkan satu sama lain.

Ketika Jiro dan Saburo tereliminasi secara bersamaan dengan menyisakan Ichiro yang masih berdiri tegap, disaat itulah (name) diselimuti oleh perasaan khawatir. (Name) dapat mendengar suara teriakan penuh amarah yang diucapkan oleh Ichiro ketika memanggil Samatoki, Ichiro sangat menyayangi dan menjaga kedua adiknya, itulah yang dipikirkan olehnya ketika melihat bagaimana Ichiro menyerang Mad Trigger Crew yang membuat Jyuto dan Rio tereliminasi. Akari dengan gerakan cepat menangkap handphone milik (name) ketika (name) menyatukan kedua telapak tangannya, dia mengharapkan tim yang Ichiro pimpin memperoleh kemenangan.

"Dengan begini dia menang."

Itu kalimat yang diucapkan oleh Akari ketika melihat bagaimana lirik dari rap yang dilakukan oleh Ichiro saling terhubung juga melihat Samatoki yang hampir terjatuh. Mereka berdua terkejut ketika Samatoki berhasil menjaga keseimbangan tubuhnya sehingga Ichiro yang telah kehabisan tenaga terjatuh lebih dahulu yang mengakibatkan tim BusterBros kalah dan tim Mad Trigger Crew meraih kemenangan.

"(Name)?!"

Akari hanya memperhatikan (name) yang berulang kali memutari ruangan kamarnya dengan menggigit ibu jemarinya, hal yang terkadang dia lakukan ketika merasa khawatir. Cukup lama Akari melihatnya juga berusaha menenangkannya namun hal tersebut tidak membuat perasaan khawatir yang dirasakan oleh (name) menghilang begitu saja. Akari tersentak ketika (name) berteriak kesal sebelum menghubungkan jaringan telepon selulernya kepada nomer seseorang.

Pada waktu itu, dari sepasang mata miliknya, Akari dapat melihat bagaimana raut wajah khawatir itu menghilang secara perlahan ketika (name) berbicara dengan seseorang yang tersambung oleh jaringan telepon yang dilakukannya. Bahkan kedua indra pendengarannya dapat mendengar nada lembut juga suara kelegaan yang berada pada ucapan kalimatnya. Akari mengalihkan perhatiannya, menyembunyikan lengkungan senyuman tipis yang terlukis di wajahnya, "Masih belum tahu juga, ya?"

•••••

Memoria

Yamada Ichiro x Reader

AkariAFuku

•••••

[✅] Memoria [Yamada Ichiro x Reader] [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang