P

9 2 0
                                    

Kamis

18.15

"Luke punya lu enak ga?" tanya gua sambil melirik makanannya.

"H-hah? maksud?"

"Makanan lu anjir, yeu jorok lu ya mikirnya."

masih sore udah ngaco nih anak

"HAHAHAHA BERCANDA ELAH. Enak nih mau coba?" tawar Luke sambil mengoper mangkuk plastik yang berisikan ramennya.

"Cupu banget ngga pedes." Gua pun mengembalikan mangkuk milik Luke.

"Gua kan lidah bule, mana bisa pedes." Jawab Luke sambil mengangkat bahunya sombong.

iyadah lu palingg bule Luke

Sekarang gua sama Luke lagi duduk di kursi depan CircleK, kita baru aja selesai les. Dan ini adalah aktifitas rutin kita setiap abis les atau sebelum les.

sesekali gua liat Luke cek HP kayak yang lagi chatingan, "punya pacar lu? Ngecek HP mulu." Tanya gua sambil menyeruput kuah ramen terakhir.

"Bukan, ini..." deru motor seseorang memotong penjelasan Luke. "Nah itu, dia."

Lah, Calum?

Ia membuka helm lalu senyum ke arah kami berdua.

tai tai tai
maniss banget

kok mukanya beda sih sama yang waktu itu nganter gua balik, apa karena waktu itu lepek ya?

"Hai." Sapa Calum sambil menarik kursi dan ikut bergabung beraama gua dan Luke.

"Nah udah ada Calum, gua cabut ya udah dicariin Mami Liz." Pamit Luke sambil merapihkan sisa makanannya dan tasnya.

"Dih Luke kok balik duluan sih!" Teriak gua ke Luke yang udah setengah jalan mau meninggalkan CircleK.

awkward banget parah

kurang ajar Luke asli

"Hm, Cal." Panggil gua ragu.

yang dipanggil menolehkan kepalanya sambil senyum. "Apa?"

senyum mulu yaampun bisa mati diabetes gua

"Lu kok tiba-tiba di sini sih? disuruh Luke ya?"

"Ga sih, gua yang nyuruh Luke." Jawab Calum santai. Gua ngeliatin Calum heran, gimana sih maksudnya.

seakan paham sama pandangan gua Calum jelasin, "kemaren gua yang chat lu lewat hpnya Luke."

"Ohh pantesan tumben Luke nanyain gua." Jawab gua ber oh ria sambil manggut-manggut. "Terus mau ngapain?"

"Kata Luke lu waktu di Mcd nangis, putus ya? Yaudah deh gua inisiatif mau jemput karena pasti lu dah ngga dijemput cowo lu lagi." Jelas Calum.

"Ember banget sih mulutnya Luke." Protes gua kesel. "Terus lu mau makan atau gimana sekarang?"

"Tunggu sini ya bentar." Lagi-lagi nih anak ngilang masuk ke dalem. Gua perhatiin dari kaca, dia ambil beberapa makanan dan minum lalu pergi ke kasir.

"Yuk cabut." Ajaknya sambil ngasih gua sekantong plastik penuh makanan.

"Ini buat apa?" Tanya gua menunjuk kantong yang tadi dia kasih.

"Gua mau ajak lu ke suatu tempat enak deh."

"Lu ngga aneh-aneh kan?"

Calum ngga jawab pertanyaan gua dan langsung bersiap di atas motornya. Lagi-lagi gua nurut aja.

Dengan kecepatan sedang, Calum menjalankan motornya dan menyalip beberapa kendaraan. Tangan gua berpegangan pada ujung jaket kulit calum.

Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam, dan akhirnya gua sampai di suatu tempat yang mungkin emang tujuannya Calum.

"Ke atas aja yuk." Ajak Calum sambil meggandeng gua ke suatu bangunan gitu.

"Ih ini apaan sih Cal, serem amat." Protes gua.

"Bagus deh asli ikut aja." Calum menggenggam tangan gua erat sambil perlahan nuntun gua menaiki tangga. "Nah, udah sampe deh."

Gua mendongakkan kepala dan mendapati sebuah sofa lusuh dan sebuah gitar di bawah ruangan yang atapnya sudah hancur di beberapa bagian sehingga menampakkan langit yang penuh bintang.

"Sorry ya berantakan, belum gua rapihin." Kata Calum sambil merapihkan posisinya.

"Ini tempat apaan, Cal?" tanya gua sambil melihat ke sekitar.

"Biasanya gua kalo lagi bete ke sini, kan lu juga kayaknya lagi bete jadi gua ajak ke sini deh." Ia pun merebahkan badannya di sofa tersebut. "Sini duduk, makan aja yang tadi kita beli."

"Lu ajaib ya, Cal."

Calum menolehkan kepalanya ke arah gua, "hmm, gimana?"

"Ya aneh aja anjir, dari yang awalnya lu  nyolong payung sampe sekarang malah baik begini." Kata gua sambil ketawa dan membuka snack yang dibeli Calum.

"Gua ga nyolong anjir, minjem." Protesnya dengan wajah kesal.

"Ahahahha iyadehh pinjem."

selanjutnya kami berdua terpaku dengan pemandangan langit malam ini.

"hanya sedikit bintang malam ini
mungkin karena kau sedang cantik-cantiknya." nyanyi Calum.

"Gombal." timpal gua sambil menyenggol lengannya.

"Yeh, orang gua lagi nyanyi."

Kami berdua pun ketawa.

ajaib ya, bisa-bisanya payung mempertemukan gua sama ojek payung gadungan ini.

mami
nadd kamu dimana?
pulang ya udh malem nih

okk mi otw
tadi aku main sebentar smaa temen

"Cal balik yuk, gua dicariin nyokap gua."

Calum yang tadi sedang memejamkan mata, langsung sigap bangun. "Astaga, ayo-ayo gua suka lupa waktu kalo di sini."

Calum akhirnya nganter gua pulang lagi. Sesampainya di depan rumah ternyata ada Mami lagi buang sampah di depan pager.

"Dah, makasih ya Cal. Oh iya itu nyokap gua." ucap gua sambil menunjuk ke Mami.

Calum pun turun dari motornya dan salim ke Mami. "Tan maaf ya tadi Nadine saya ajak jalan-jalan, jadi kemaleman."

langsung restuin ini mah

"Eh, kirain Ashton tadi." Kata Mami bingung. "Iya gapapa kok, nak."

"Cal, lu langsung balik ya jangan nongkrong lagi." pinta gua kepada Calum.

"Siap! Dadah, mari tan."

dengan sejurus itu Calum pergi meninggalkan rumah gua.

Ojek Payung || C.HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang