Haiii👋, maaf update lama. Sebenar nya aku udah lama nulis cerita ini, tapi lupa publish hehe, sekali lagi aku minta maaf.
Selamat membaca!✨***
Pagi-pagi Nada bersiap untuk bersekolah. Dia tau jika dia di larang pergi ke sekolah, tetapi ia menentang larangan Ayah nya karena dia harus berlatih untuk lomba nya nanti, dia kabur dari rumah.
Pukul tiga pagi dia sudah mandi, tidak peduli dengan dingin nya air saat ini. Dia mengguyur tubuh nya pelan, agar tidak menimbulkan suara.
Selesai mandi dan bersiap-siap, Nada keluar melalui jendela karena pintu nya terkunci lagi. Dia juga membawa beberapa pakaian dan keperluan nya untuk di bawa ke apartemen. Dia akan menginap disana lagi.
Dia tau jika jam empat pagi, pak Dodi belum sampai ke rumah nya, dia pasti berangkat jam lima. Maka dari itu, Nada pergi pagi-pagi sekali agar bisa kabur dari rumah. Nada memberhentikan taksi yang lewat di depan nya. Kemudian berjalan menuju apartemen nya.
***
Perjalanan yang cukup membosankan. Nada sedari tadi hanya diam karena saat ini hanya sedikit kendaraan yang berlalu lalang, bahkan matahari belum juga terbit. Setelah sampai, dia turun dan membayar taksi itu, tak lupa dengan memberikan sedikit tip pada nya karena pagi-pagi sudah semangat mencari uang.
"Makasih, Pak." Ucap Nada, lalu taksi itu mulai pergi menjauh.
Nada masuk ke apartemen nya dan mulai menata baju yang ia keluarkan dari koper besar nya. Nada masih memiliki waktu senggang satu jam lagi. Dan dia memutuskan untuk melihat instagram nya. Tiba-tiba diri nya teringat dengan Anya, kekasih Devan.
Kemudian dia membuka akun Anya, dia menemukan sepasang remaja yang sedang selfie, ternyata itu adalah foto Anya dan Devan. Dia melihat banyak like disana, beda jauh dengan diri nya yang like nya tidak seberapa.
Kenapa hatiku sakit? Batin Nada. Dia melihat jam tangan nya, lalu pergi ke sekolah.
***
Devan keluar dari pintu apartemen nya, saat itu juga dia melihat Nada yang sedang melewati nya, mungkin Nada tidak melihat diri nya. Dia memilih untuk mengikuti Nada.
Saat Nada berhenti, dengan cepat Devan bersembunyi agar Nada tidak mmengetahu diri nya.
Karena merasa seperti ada yang mengikuti nya, Nada menoleh ke belakang. Namun tidak menemukan seseorang pun di belakang nya. "Apa
ada orang?" Tanya nya yang sedikit keras, pasal nya sekarang matahari belum muncul sepenuh nya dan masih dengan suasana sepi. Karena tidak ada yang menjawab, akhirnya dia melanjutkan langkah nya dengan Devan masih terus membuntuti nya.Saat sampai di sekolah, Devan melihat punggung Nada yang semakin menjauh masuk ke dalam gedung sekolah itu. Sekarang dia beralih pergi ke kampus nya agar tidak terlambat. Dia berharap tidak bertemu dengan Anya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Almost Want To Give Up
Teen FictionNada adalah namaku. Apakah kamu mau mendengarkan cerita tentang kehidupanku?. Disaat remaja lain tertawa, aku netral. Disaat remaja lain dengan orang tua nya, aku hambar. Disaat remaja lain mendapatkan kasih sayang nya, aku pahit. Aku menyukai musik...