Prolog

31 5 4
                                    

Nada kecil sedang berlari ke Mama nya karena dia ditakuti oleh monster yang tak lain adalah Ayah nya sendiri. "Aerrrr!!, kamu mau lari kemana lagi gadis kecil?" Kata Ayah nya yang berlagak seperti singa. Dia memakai topeng seperti monster sehingga putri nya sendiri takut pada nya.

"Mama!, ada monster jahat!" Teriaknya dibalik kaki Mama nya.

"Sudah lah Mas, dia ketakutan." Ucap Mama nya yang mulai melanjutkan aktivitas nya.

Alex melepaskan topeng nya, kemudian meraih gadis kecil nya dan memeluk nya. Dia menggelitiki nya sehingga perut Nada terasa geli. "Ayah, geli!" Ujar Nada tertawa sambil memegangi perut nya.

Kemudian Alex menggendong nya dan membawa nya kesana kemari layak nya seperti pesawat terbang. "Wushh. Pesawat akan mendarat." Kata Alex yang menurunkan Nada diatas spring bed nya.

"Selamat tidur siang putri raja, semoga mimpi indah." Alex melemparkan senyum nya yang mendapatkan balasan kecupan di pipi dari putri nya.

Pada sore hari, Nada dan Ayah nya bermain bola. Awal nya Nada tidak mau ikut. Namun, karena dia tidak tega melihat Ayah nya sedih, akhirnya dia menuruti Ayah nya, dan mereka bermain bola bersama.

***

Kini Nada kecil sudah menjadi remaja. Sifat manja nya masih melekat di diri nya. Namun, wajah nya berubah menjadi gadis cantik yang menyerupai ibu nya.

"Ma, Nada mau pamit sekolah dulu ya." Kata nya sambil bersalaman kepada Mama nya.

"Iya sayang, sekolah yang pinter, jangan jadi anak bandel." Jawab Rere dengan mencium kedua pipi putri semata wayang nya.

"Iya Ma, Nada tau tanpa Mama kasih tau, Nada udah gede, Nada bukan anak kecil lagi." Nada mengulas senyum nya dengan indah dan segera pergi dari rumah nya.

Saat sampai di sekolah nya, Nada langsung menemui sahabat nya yang bernama Sherin. Dia dan Sherin sudah berteman sejak mereka tidak sengaja bertemu di taman bermain saat Nada bermain.

Flashback on.

Nada menendang bola nya sangat kuat membuat bola itu melayang tinggi dan hilang seperti di telan bumi. Dia ke taman bermain dengan orang tua nya, namun karena orang tua nya sedang berbincang, akhirnya dia memutuskan bermain bola sendiri.

Nada mencari bola nya disekitar taman itu. Dan dia menemukan bola nya di tangan gadis cantik yang berambut pirang. Gadis itu melihat-lihat bola yang di pegang nya, di samping nya ada tiga boneka barbie yang telah di mainkan nya sejak tadi.

"Permisi, apa itu bola mu?" Tanya Nada dengan hati-hati.

"Bukan, aku tadi menemukan nya disana karena aku melihat bola ini jatuh dari atas ke semak-semak itu. Namun, aku tidak menemukan siapa pemilik bola ini." Jawab gadis itu dengan menunjuk semak-semak yang tak jauh dari mereka.

"Itu bola ku." Kata Nada yang memamerkan deretan gigi nya.

"Oh ini bola mu?, apa kamu bermain bola?" Nada mengangguk kecil, kemudian dia melihat boneka barbie yang ada di samping gadis itu.

"Itu boneka ya?" Tanya Nada dengan suara pelan.

"Iya, apakah kamu mau bermain ini bersamaku?" Nada menggeleng dengan cepat.

"Kenapa?" Tanya gadis itu dengan wajah murung.

"Kata Ayah ku, aku tidak boleh bermain dengan boneka. Karena boneka itu hanya patung yang tidak bisa bicara, jika kamu mengajak nya bicara, kamu akan di katai seperti orang gila. Padahal aku sangat menginginkan nya."

I Almost Want To Give UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang